fbpx

Wayang Ngabeyan Sepuh YASAN KGPH HANGABEHI Koleksi Radio Republik Indonesia Yogyakarta

Screenshot 2024-02-05 110614

Categories



Published

October 12, 2021

HOW TO CITE

R. Bima Slamet Raharja

Universitas Gadjah Mada

DOI: https://doi.org/10.55981/brin.402

Keywords:

wayang, KGPH HANGABEHI, Yogyakarta

Synopsis

Buku ini merupakan pustaka dokumentasi dan inventarisasi perangkat wayang kuna dalam gaya Yogyakarta. Buku ini merupakan rencana awal dari seri pendataan koleksi emas para pangeran, sentana, dan kolektor wayang kuna di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya yang bertujuan memetakan kembali sejarah perkembangan wayang purwa gaya Yogyakarta. Melalui buku ini pula diperoleh suatu kajian mengenai ciri dan karakteristik yang dipunyai dan menjadi kekhususan bagi setiap koleksi mulai dari aspek bentuk wayang, tatahan atau ukiran, sunggingan atau pewarnaan serta sejumlah ciri lain. Wayang Ngabeyan Sepuh yang disematkan sebagai judul buku sekaligus juga menyebut nama perangkat wayang ‘yasan'(buatan berdasarkan pesanan) KGPH Hangabehi, putera sulung Sultan Hamengku Buwana VII (1877-1921)merupakan perangkat wayang yang mempunyai nilai historis yang mengawal hampir 50 tahun pergelaran wayang di Sasana Hinggil Dwi Abad Karaton Ngayogyakarta. Wayang koleksi RRI Yogyakarta ini menorehkan sejarah atas pasang surutnya pergelaran wayang dalam gaya Yogyakarta. Koleksi ini adalah masterpiece pada zamannya terutama pada bagian pewarnaan atau sunggingan yang mempunyai tingkat kedetailan dan berkelas. Melalui wayang ini, aspek kesenirupaan wayang khususnya dalam gaya Yogyakarta periode Hamengku Buwana VII dapat diidentifikasi secara jelas, meskipun tetap memerlukan kedalaman studi untuk ke depannya dengan melihat sejumlah aspek hingga pada ikonografi dan ikonologinya. 

Author Biography

R. Bima Slamet Raharja, Universitas Gadjah Mada

R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A. adalah dosen Program Studi Sastra Jawa, Departemen Bahasa dan Sastra, FIB UGM. Saat ini merupakan kandidat doktor diProgram Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana UGM. Lulus sarjana (S-1) Sastra Nusantara di FIB UGM tahun 2005. Setahun sesudahnya melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana UGM pada tahun 2006 dengan mengambil konsentrasi studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Setelah lulus di tahun 2008 ia diangkat sebagai asisten dosen di Jurusan Sastra Nusantara FIB UGM dan dipercaya mengajar mata kuliah Seni Karawitan. Pada tahun 2009 diangkat sebagai dosen dan mengembangkan karir akademik di bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di UGM. Bidang fokus penelitian yang ditekuni adalah teks sastra pewayangan, iluminasi, visualisasi, ikonografi wayang, serta kajian seni pertunjukan Jawa dengan mayor wayang kulit purwa gaya Yogyakarta. Berbagai penelitian tentang keberkaitan sastra dan seni pewayangan telah dilakukan sejak tahun 2009 hingga 2019. Selain itu, ia aktif sebagai narasumber baik dalam workshop, seminar nasional maupun internasional tentang sastra dan seni pewayangan. Beberapa penelitian yang dihasilkan antara lain adalah Kelahiran Gathutkaca dalam Serat Kandhaning Ringgit Purwa (Pakem Pancakaki, Klathen) Berdasarkan Naskah Koleksi Perpustakaan Museum Sonobudoyo Nomor Kode PBE. 105/ W. 49 (2008), Habitus Seni Pertunjukan di Jawa(2009), Ilustrasi Wayang Triwikrama ‘Brahala’ dalam Serat Baratayuda Skriptorium Pakualaman: Perspektif Politik dan Identitas Sosial-Budaya (2011), Wayang Kulit Purwa ‘Kyai Jimat’: From Manuscripts to Puppets, its characterization and iconographic (2012), Pakem Grenteng: Varian Tradisi Tulis Pakem Pedhalangan Gaya Yogyakarta (2013), Pakem Pedhalangan Ringgit Purwa ‘Pakem Grenteng’: Kreativitas dan Utopia dalam Tradisi Tulis Pedalangan Yogyakarta Awal Abad XX(2014), Gatra Wayang Purwa ‘Kyai Jimat’ Gaya Pakualaman dan Interelasi dalam Ilustrasi Naskah Koleksi Pakualaman (2017), Serat Kasantikaning Raga: Sumber Tradisi Tulis Penciptaan Wanda Gathutkaca Wayang Purwa Gaya Yogyakarta (2017), Sujarah Panatah: A History of Wayang Carver (2019), serta sejumlah tulisan dan artikel yang lain.

References

Angst, Walter. 2007. Wayang Indonesia. The Fantastic World of Indonesian Puppet

Theatre. Germany: Stadler Verslags Gesellschaft, Konstanz.

Ankersmit F.R. 1997. “Historiography and Postmodernism” dalam Keith Jenkins

(Ed.). The Postmodern History Reader. London and New York: Routledge. Haryanto,S. 1988. Pratiwimba Adiluhung. Sejarah dan Perkembangan Wayang.

Jakarta: Djambatan.

Hardjowirogo. 1984. Sejarah Wayang Purwa. Jakarta: Balai Pustaka.

Holt, Claire. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Terjemahan

R.M. Soedarsono. Bandung:Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Kartodirdjo,Sartono, A. Sudewa, dan Suhardjo Hatmosuprobo. 1987.

Perkembangan Peradaban Priyayi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Katz-Harris, Felicia. 2010. Inside the Puppet Box. A Performance Collection of Wayang Kulit at the Museum of International Folk Art. Santa Fe, Mexico: Museum of International Folk Art Santa Fe, Mexico in association with University of Washington Press, Seatle and London.

Kuntara Wiryamartana, Ignatius. 1990. Arjunawiwaha Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Lindsay, Jennifer. 1991. Klasik, Kitsch, dan Kontemporer Sebuah Studi Tentang

Seni Pertunjukan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lombard, Denys. 2005. Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu Bagian

III: Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mandoyokusumo, K.R.T. 1980. Serat Rajaputra Ngayogyakarta Hadiningrat(cap-

capan kaping I). Yogyakarta: Bebadan Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Poerwadarminta, W.J.S., 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: Groningen. Ricklefs, M.C. 2002. Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749-1792

Sejarah Pembagian Jawa. Yogyakarta: Mata Bangsa.

—————— 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi

Ilmu Semesta.

—————— (t.t.) “Yogyakarta; The Kartasura Dynasty diambil dari ”

www.4dw.net/royalark/indonesia/yogya5.htm.

Sagio dan Ir. Samsugi. 1991. Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta Morfologi, Tatahan,

Sunggingan dan Teknik Pembuatannya. Jakarta: CV Haji Masagung. Sajid, R.M. 1971. Bauwarna Kawruh Wajang Djilid 1.2. Surakarta: Widya Duta. Sunarto dan Sagio. 2019. Wayang Kulit Gaya Yogyakarta Bentuk dan Ceritanya.

Yogyakarta: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.

Soedarso Sp, 1986. Wanda Suatu Studi Tentang Resep Pembuatan Wanda-wanda

Wayang Kulit Purwa dan Hubungannya dengan Presentasi Estetik. Yogyakarta: Javanologi,Dirjen Kebudayaan Depdikbud.

——————. 2006. Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Soedarsono, R.M., 2000. Masa Gemilang dan Memudarnya Wayang Wong Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Tarawang Press.

Stuart, A.B. Cohen. 1894. Perengetan Dari Hal Titel-Titel (Gelaran) Asal Jang

terpakei Sekalijan Orang Djawa di Bawah Keraton Djawa. Samarang: G.C.T. Van Dorp & Co.

Sudibjaprana, Ki Rija. 1956. “Sedjarah Pedalangan di Jogjakarta Selama dua ratus tahun”. Madjalah Pandjangmas tahun IV no. 10. Jogjakarta: Pagujuban Anggara Kasih.

Sunarto, 1989. Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta. Jakarta: Balai Pustaka,

Yasadipura I, Raden Ngabehi. 1938. Babad Giyanti Jilid 18 . Betawi Sentrem: Bale Pustaka.

Scroll to Top
×