fbpx

Teknik Pengelolaan Reaktor Nuklir RSG-GAS

Screenshot 2024-09-30 104909

Categories



Published

August 6, 2024

HOW TO CITE

Iman Kuntoro

BRIN

Surian Pinem

BRIN

DOI: https://doi.org/10.55981/brin.834

Keywords:

Teknik Operasi, Reaktor RSG-GAS, Komisioning Reaktor, Operasi Rutin, Reaktor Nuklir, RSG-GAS, Teknik Pengelolaan

Synopsis

Sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia di bidang ketenaganukliran atas kerja keras putra-putri bangsa yang telah berhasil membawa Reaktor Serba Guna – G. A. Siwabessy (RSG-GAS) sebagai reaktor daya dengan fluks neutron tinggi pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar uranium dengan pengayaan rendah. RSG-GAS merupakan hasil kerja sama “Proyek Putar Kunci” atau “Turn Key Project” dengan INTERATOM, sebuah perusahaan Jerman Barat. Reaktor ini telah memasuki masa hidup kedua sejak tahun 2021, setelah mampu melewati desain masa hidup 30 tahun. Melalui penerapan prinsip-prinsip pengoperasian reaktor dengan baik, RSG-GAS mampu memenuhi syarat keselamatan nuklir selama masa hidup 30 tahun pertamanya.

Buku Teknik Pengelolaan Reaktor Nuklir RSG-GAS hadir untuk menyajikan tidak hanya tentang histori pembangunan dan prinsip-prinsip pengelolaan RSG-GAS, tetapi juga tentang bagaimana reaktor ini mampu melewati masa hidup pertamanya sejak mulai dibangunnya instalasi pada tahun 1983.

Author Biographies

Iman Kuntoro, BRIN

Iman Kuntoro adalah Peneliti Utama di Bidang Teknologi Reaktor Nuklir di PRTRN-BRIN, lahir di Purwokerto, 4 Oktober 1954 dan meninggal dunia pada 1 Juni 2023. Memiliki gelar Sarjana Teknik/Insinyur dari jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan spesialisasi Teknologi Reaktor pada tahun 1980. Masuk pertama di BATAN pada 1 Januari 1978 sebagai staf di Dinas Reaktor BATAN Yogyakarta. Jabatan struktural yang pernah disandang antara lain Kepala Subbidang Bahan Bakar Reaktor (1981–1985) di Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI) Yogyakarta, cukup lama bertugas di Pusat Reaktor Serba Guna Serpong sebagai Kepala Bidang Operasi Reaktor (1986–1992), Kepala Bidang Fisika Reaktor (1992–1996), Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Reaktor (1999–2002), dan Kepala Pusat (2002–2007). Kemudian sempat menjabat sebagai Kepala Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) – BATAN (2008–2011) hingga akhirnya bekerja di Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor (PTKRN) – BATAN yang berganti nama menjadi Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) – BRIN. Tugas Luar Negeri: partisipasi desain reaktor RSG-GAS di Interatom, Jerman (6 bulan, 1983); training Operator Reaktor di GKSS Jerman (1 tahun, 1984); manajemen operasi reaktor riset di JAERI, Jepang (2 bulan, 1988); analisis keselamatan In Pile Loop di Ansaldo, Itali, (1 bulan, 1994); partisipasi Desain TC-ISFSF di AEA, Inggris, (5 minggu, 1997); mengikuti kegiatan pembangunan dan komisioning reaktor RSG-GAS (1985–1992); mengikuti beberapa workshop Utilization of Research Reactor dan Reactor Safety di Jepang (1999), Australia (2003), Korea (2003), Vietnam (2004), Thailand (2005), dan China (2006). Mengikuti beberapa kali Technical meeting IAEA bidang reactor safety di Austria (2003–2006; 2012) dan IAEA Expert Mission ke Yordania (1 minggu, 2013).

Surian Pinem, BRIN

urian Pinem, Profesor Riset Bidang Fisika Nuklir di PRTRN-BRIN, lahir di Medan, 16 Juni 1957. Memiliki Gelar Sarjana Fisika di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1984, selanjutnya meraih gelar Magister Sains, dari jurusan Sains Bahan Fakultas MIPA Universitas Indonesia pada tahun 1999. Masuk pertama di BATAN 1 Maret 1986 sebagai peneliti di Bidang Fisika Reaktor di Pusat Reaktor Serba Guna, Serpong. Pada tahun 2006 mutasi ke Bidang Fisika dan Teknologi Reaktor di Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir hingga akhirnya berganti nama menjadi Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) – BRIN. Meraih gelar Profesor Riset pada tahun 2009. Mengikuti kegiatan pembangunan dan komisioning reaktor RSG-GAS (1986–1992). Kegiatan ilmiah yang pernah diikuti di antaranya adalah Diklat Keahlian Dasar Bidang Nuklir, Yogyakarta (1986); Diklat Pengantar Fortran dan Aplikasi Komputer, Serpong (1988); dan Diklat Operator dan Supervisor Reaktor Nuklir, Serpong (1989). Tugas luar negeri dalam rangka training, workshop antara lain ITC on Nuclear and Neutron Dosimetry, Uni Soviet (1989); Training in DSA and Reactor Noise Analysis, Belanda (1992); Nuclear Engineering ND, Technology, Hongaria (1996); Neutron Flux Measurement, Jepang (1996); Neutron Spectrum Measurement, Korea Selatan (1996); Candu Physics Analysis, Canada (2000); Research Reactor Technology, Malaysia (2006); dan The Utilization of Research Reactors, Philippine (2007).

References

Badan Tenaga Nuklir Nasional. (1982). Supply contract of multipurpose reaktor between National Atomic Energy Agency (BATAN) and Interatom GmbH. [Dokumen internal tidak dipublikasikan].

Badan Tenaga Nuklir Nasional. (2017). Laporan analisis keselamatan RSG-GA Siwabessy, Rev. 11. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Bakhri, S., & Hastuti, E. P. (2021). Analysis of oxide fuel element temperature of RSG-GAS by using experiment and calculation. Journal of Physics: Conference Series, 1772(1), 1–9. IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1772/1/012053

Hamzah, A., & Dauk. (1988). N-flux measurement, DATA-REPORT, commissioning Code. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Hastuti, E., P. (2003). Analisis transien teras kerja silisida RSG-GAS dengan tingkat muat 2.96 g U/cc. Dalam Amir Hamzah (Ed.), Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003, 175–179. Badan Tenaga Nuklir Nasional. https://inis.iaea.org/search/search.aspx?orig_q=RN:44007582

Hong, L. P. (1999). Validation of BATAN’s standard 3-D diffusion code, BATAN-3DIFF, on the first core of RSG GAS. Atom Indonesia, 25(1), 47–64. https://citeseerx.ist.psu.edu/document?repid=rep1&type=pdf&doi=68969d2523ad79107a8b28ecb1e7ec71bcf8563a

International Atomic Energy Agency. (1992). Code on the safety of nuclear research reactors: Operation, IAEA safety series No. 35-S2. IAEA.

International Atomic Energy Agency. (2006). Commissioning of research reactors, IAEA safety standards series No. NS-G-4.1. IAEA. https://www-pub.iaea.org/MTCD/Publications/PDF/Pub1268_web.pdf

Interatom. (1987). Safety analysis report, Vol.4, Rev.7. [Dokumen internal tidak dipublikasikan].

Jujuratisbela, U. (1989). Komisioning nuklir teras satu RSG G.A. Siwabessy. Dalam Prosiding Seminar Seperempat Abad Reaktor Nuklir Mengabdi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 107–113. https://karya.brin.go.id/id/eprint/17476

Jujuratisbela, U., Arbie, B., Pinem, S., Tukiran, Suparlina, L., & Singh, O. P. (1991). Kinetics parameter measurements on RSG-GAS, a low enriched fuel reactor. International Meeting on Reduced Enrichment for Research and Test Reaktors, 333–350.

Kuntjoro, S., & Pinem, S. (1987). Kekritisan pertama reaktor G.A. Siwabessy. Dalam Prosiding Seminar Teknologi Daur Bahan Bakar dan Keselamatan Nuklir.

Kuntoro, I., Pinem, S., Sembiring, T. M., Haryanto, D., & Purwanto, S. (2021). Evaluation of equilibrium core operation of the RSG-GAS Reactor. Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega, 23(1), 15–20. http://dx.doi.org/10.17146/tdm.2021.23.1.6150

P. H., Arbie, B., Sembiring, T. M., Prayoto, P., & Nabbi, R. (1998). Fuel management strategy for the new equilibrium silicide core design of RSG GAS (MPR-30). Nuclear Engineering and Design, 180(3), 207–219. https://doi.org/10.1016/S0029-5493(97)00301-4

Liem, P. H., & Sembiring, T. M. (2010). Design of transition cores of RSG GAS (MPR-30) with higher loading silicide fuel. Nuclear Engineering and Design, 240(6), 1433–1442. https://doi.org/10.1016/j.nucengdes.2010.01.028

Luthfi, W., Pinem, S., Hartanto, D., Suparlina, L., & Haryanto, D. (2022). Measured and calculated integral reactivity of control rods in RSG-GAS First Core. Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega, 24(1), 37–44. http://dx.doi.org/10.17146/tdm.2022.24.1.6593

Misawa, T., Unesaki, H., & Pyeon, C. (2010). Nuclear reactor physics experiments (1–129). Kyoto University Press https://repository.kulib.kyoto-u.ac.jp/dspace/bitstream/2433/276400/1/9784876989591.pdf

Pinem, S., Hamzah, A., & Jujuratisbela, U. (1989). Pengukuran distribusi fluks neutron termal aksial pada elemen bakar teras II RSG G. A. Siwabessy. Dalam Prosiding Seminar Seperempat Abad Reaktor Nuklir Mengabdi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (150–155). https://karya.brin.go.id/id/eprint/17663/1/31%20Proceeding_Surian_BATAN_1989.pdf

Pinem, S., & Kuntoro, I. (1993). Pengukuran spektrum neutron pada sistem rabbit RSG-GAS. Dalam Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir (123–131). PRSG, PPTKR -BATAN.

Pinem, S., Luthfi, W., Liem, P. H., & Hartanto, D. (2023). Evaluation of neutronics parameters during RSG-GAS commissioning by using monte carlo code. Nuclear Engineering and Technology, 55(5), 1775–1782. https://doi.org/10.1016/j.net.2023.01.008

Pinem, S., Tukiran, & Susilo, J. (2004). Pengukuran parameter kinetik teras silisida dengan kerapatan 2,96 g U/cc reaktor RSG-GAS. Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia, A4(0218), 1–6. Himpunan Fisika Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/318707892_Pengukuran_Parameter_Kinetik_Teras_Silisida_Dengan_Kerapatan_296_gUcc_Reaktor_RSG-GAS

Pusat Reaktor Serba Guna. (1987). Laporan percobaan kekritisan reaktor RSG G.A. Siwabessy. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Pusat Reaktor Serba Guna. (1988a). G.A. Siwabessy multipurpose reaktor commissioning tests 0–10.7 MW power. Report: PRSG-1. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Pusat Reaktor Serba Guna. (1988b). Report of the operation of RSG-GAS reaktor first core. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Pusat Reaktor Serba Guna. (1992) Laporan komisioning teras-6 reaktor RSG G.A. Siwabessy. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Pusat Reaktor Serba Guna. (2010). Petunjuk pelaksanaan start-up, menaikan daya, dan shut down reaktor G.A. Siwabessy. No. Ident. RSG.OR.19.03.42.10 Rev.: 00; 2010. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Pusat Reaktor Serba Guna. (2020). Laporan operasi reaktor RSG-GAS teras-100. [Laporan internal tidak dipublikasikan].

Sembiring, T. M., Tukiran, & Pinem, S. (2001). Neutronic design of mixed oxide-silicide cores for the core conversion of RSG-GAS reactor. Atom Indonesia, 27(2), 85–101.

Suparlina, L., & Sembiring, T. M. (2000). Analisis keselamatan menggunakan pola penggantian 5/1 teras berbahan bakar silisida dari 2, 96 gr U/cc ke 3, 55 gr U gr/cc. Dalam prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR (140–145). https://karya.brin.go.id/id/eprint/8500/1/23%20lili%20suparlina.pdf

Susilo, J., Sembiring, T. M., & Pinem, S. (2003). Penggunaan pola 6/1 dalam pemuatan bahan bakar teras silisida 2, 96 gU/cc RS-GAS. Jurnal Teknologi Reaktor Nuklir, 55(3), 109–117.

Wickert, M. (1986). Concept and methods of the program MAIN: controlling the IAEFUEL program cycle for neutronik calculations regarding research reactor, Interatom Bericht/Report Ident-No:54.07100.4

Scroll to Top
×