Eko Tri Sumarnadi Agustinus
Keywords:
Rekayasa Benefisiasi, Mineral, Nilai Tambah
Synopsis
Eksploitasi sumber daya mineral yang tak terkendali berdampak terhadap terjadinya degradasi lingkungan dan menyisakan sumber daya marginal. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya marginal perlu dilakukan secara efektif dan efisien. Buku ini memberikan informasi inovasi baru tentang pemrosesan mineral yang secara ekonomi menguntungkan. Rekayasa benefisiasi tidak meningkatkan kualitas atau memurnikan mineral, batuan, dan batu bara, tetapi menghasilkan material baru. Kelebihan metode ini adalah pemanfaatan sumber daya mineral, khususnya sumber daya marginal, menjadi lebih efisien sehingga dapat memacu pertumbuhan cabangÂcabang pohon industri. Diharapkan buku ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para pemangku kepentingan (stakeholder), yakni pemerintah, masyarakat, dan industri yang berkecimpung di bidang pengelolaan sumber daya mineral. Selain itu, buku ini juga dapat menjadi acuan bagi mereka yang terjun ke dunia pertambangan, seperti mahasiswa, peneliti, dan perekayasa.
References
Agustinus, E. T. S. (2007). Bata keramik suhu bakar rendah sebagai bahan bangunan konstruksi ringan. Dalam Prosiding Seminar Geoteknologi, Kontribusi Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Berkelanjutan. Bandung: Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Agustinus, E. T. S. (2009a). Sintesis hidrotermal atapulgit berbasis batuan gelas vulkanik (perlit) dari Tasikmalaya: Tingkat perolehan dan daya serap terhadap bakteri E. coli. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Agustinus, E. T. S. (2009b). Sintesis hidrotermal atapulgit berbasis batuan gelas vulkanik (perlit): Perbedaan perlakuan statis dan dinamis pengaruhnya terhadap kuantitas dan kualitas kristal. Dalam Prosiding Seminar Material Metalurgi. Jakarta: Pusat Penelitian Metalurgi LIPI.
Agustinus, E. T. S. (2016). Teknologi rekayasa untuk meminimalkan pembentukan kerak silika pada pipa re-injeksi lapangan panas bumi Dieng, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Agustinus, E. T. S. (2017). Multi blending technology (MBT): Mineral processing method for increasing added value of marginal reserve. Dalam GCGE. Prosiding Geoteknologi LIPI.
Agustinus, E. T. S., & Sembiring, H. E. (2014). Teknologi rekayasa untuk peningkatan nilai tambah Silika Amorf (SiO2) lapangan panas bumi Dieng sebagai geomaterial. Dalam Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Bandung. Bandung: Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Agustinus, E. T. S., Mursito, A. T., & Sembiring H. (2013). Peningkatan daya serap karbon aktif terhadap ion logam Hexavalent Chromium (CrVI) melalui modi kasi dengan Cationic Surfactant (Ethyline Diamine). Ris. Geol. dan Pertamb. Vol. 23(1).
Agustinus, E. T. S., Sembiring, H., & E endi. (2014). Aplikasi material preservasi mikroorganisme dalam pemrosesan limbah cair organik pada instalasi pengolahan air limbah. Ris. Geol. dan Pertamb. 24, 65–76.
Agustinus, E. T. S., Sembiring, H. E., & Listiyowati, L. N. (2010). Prototipe produk ground enhancement material (GEM) berbahan baku Na- bentonit Karangnunggal, Tasikmalaya sebagai bahan substitusi GEM impor. Ris. Geol. dan Pertamb. Vol 20(2), 81–93.
Al-Otoom, & Al-Harahsheh. (2015). Minerals processing & bene ciation. New Delhi, India: Daya Publishing House and Centre for Science and Technology of the Non-Aligned and Other Developing Countries (NAM S&T Centre).
Ardha, I. G. N., Ningrum, N. S., Damayanti, R., Suprapto, S., Handayani, S., & Wahyudi, T. (2011). Kamus pertambangan. Bandung: Puslitbang Teknologi Mineral dan Batu bara.
Ari n, D. N., & Hartanto, P. (2011). Pengembangan zeokeramik sebagai bahan bangunan ramah lingkungan: Klasi kasi mutu paving block berdasarkan SNI. Dalam Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Bandung: Pusat Penelitian Geotek- nologi LIPI.
Badan Geologi. (2012). Peta panas bumi vulkanik dan vulkano-tektonik. Diakses pada 7 November 2017 dari http://geomagz.geologi.esdm. go.id/ le/2012/09/GEOMAGZ-VOL-3-NO-3-SEPTEMBER-2013.pdf.
Bakharev, T. (2005). Resistance of geopolymer materials to acid attack. Cement and Concrete Research, Vol. 35(4), 658–670.
Balbich, H., & Davis, H. A. (1981). Phenol: A review of environmental and health risk regular. Toxicol Pharmacol. 1, 90–190.
Choi, H. D., Jung, W. S., Cho, J. M., Ryu, D. G., Yang, J. S., & Baek K. (2009). Adsorption of Cr+6 on to cationic surfactant modi ed activated carbon. J. Hazard Mate. 166, 642–6.
Davidovits, J. (1989). Geopolymers and geopolymeric materials. J. erm. Anal., vol 35, 429–444.
Davidovits, J. (1991). Geopolymers: Inorganic polymeric new materials. 37.
Deer, W. A., Howie, R. A., & Zussman, J. (1966). An introduction to the rock forming minerals. London: Longman Group Limited.
Fair, G. M., Geyer, J. C., & Okun, D. A. (1968). Water and wastewater engineering. New York: John Wiley and Sons.
Gaudin, A. (1971). Principles of mineral dressing. New Delhi, India: Tata McGraw Hill.
Gubernur Jawa Barat. (1999). SK Gubernur Jawa Barat No 6 Tahun 1999 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat.
Hartanto P. (2016). Perubahan permeabilitas zeokeramik akibat penambahan abu sekam padi. J. Teknol. Miner. dan Batu bara TEKMIRA, 12(1), 59–68.
Hertanto, H. B. (2013). Persebaran barang tambang di Indonesia. Diakses pada 8 November 2017 dari http://geoenviron.blogspot.com/2013/02/ persebaran-barang-tambang-di-indonesia.html.
Hirnawan, F. (2007). Riset bergulirlah proses ilmiah menuju penemuan baru dan orisinal. Bandung: Unpad Press.
Ibarra, J. V., Mu oz, E., & Moliner, R. (1996). FTIR study of the evolution of coal structure during the coali cation process. Org. Geochem, 24, 725–35.
Ismayanto, A. F. & Agustinus, E. T. S. (2007). Batuan perlit Karangnunggal sebagai bahan sintesis hidrotermal. Jurnal RISET Geologi dan Per- tambangan, 17(2), 1–17.
Johnstones, S. J., & Johnstones, M. G. (1961). Perlite in mineral for the chemical and applied industries (2nd ed). London: John Wiley & Sons.
Kelly, E. G., & Spottiswood, D. J. (1982). Introduction to mineral processing. New York: John Wiley & Sons Inc.
Laure?n, Susanna. (2019). Surface and interfacial tension – What is it and how to measure it?. Diakses pada 22 Mei 2019 dari Biolin Scienti c https://www.biolinscienti c.com/hubfs/Pdf/Attension/White-papers- case-studies/surface-and-interfacial-tension-what-is-it-and-how-to- measure-it.pdf ?hsLang=en.
Lenny, M., & Agustinus, E. T. S. (2003). Zeolit alam sebagai matriks pembuatan lantai keramik: Penelitian pendahuluan. J. Ris. Geol. dan Pertambangan, Vol. 13(1), 65–75.
NOAA. (1997). Paci c ring of re. USGS. Diakses pada 2 November 2017 dari https://oceanexplorer.noaa.gov/explorations/05 re/background/ volcanism/media/tectonics_world_map.html.
Pemerintah Republik Indonesia. (1995). UU No. 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair.
Pemerintah Republik Indonesia. (2009). UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Pemerintah Republik Indonesia. (2010a). UU No 24 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu bara.
Pemerintah Republik Indonesia. (2010b). UU No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu bara. Diakses pada 22 November 2017 dari jdih.esdm.go.id/peraturan/PP No. 23 n 2010.pdf.
Pemerintah Republik Indonesia. (2012a). UU No. 08 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian.
Pemerintah Republik Indonesia. (2012b). UU No. 11 tahun 2012 Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral.
Presiden Republik Indonesia. (2013). Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2013 tentang percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui pengolahan dan Pemurnian di dalam Negeri. Diakses pada 19 September 2017 dari m.antaranews.com https://www.antaranews. com/berita/402178/hilirisasi-industri-tingkatkan-pertumbuhan- ekonomi-nasional.
Rosana, F. M. (2017). Eksplorasi sumber daya geologi: Eksploitasi dan konservasi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Bandung: Unpad Press.
Sembiring, H., & Agustinus, E. T. S. (2012). Pelletisasi Bentonit sebagai preservasi bakteri pengurai limbah organik cair: Rekayasa dan prototipe. Dalam Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Pene- litian Geoteknologi LIPI. Bandung: Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Setijadji, L. D. (2010). Segmented vulcanic arc and its association with geothermal elds in Java Island, Indonesia. Dalam Proceedings World Geothermal Congress. Bali.
Sudjana. (1980). Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito. Sudradjat, A. (1999). Teknologi & manajemen sumberdaya mineral.
Bandung: Penerbit ITB.
Simatupang, M., & Sigit, S. (1991). Pengantar pertambangan Indonesia (1st ed). Jakarta: Asosiasi Pertambangan Indonesia, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI.
Supardi. (2013). Aplikasi statistika dalam penelitian: Konsep statistika yang lebih komprehensif. Jakarta: Change Publication.
Suprapto, S., Handayani, S., & Wahyudi T. (2007). Kamus pengolahan mineral dan batu bara Puslitbang Teknologi Mineral dan Batu bara. Bandung: Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Suyartono. (2003). Good mining practice, konsep tentang pengelolaan pertambangan yang baik dan benar (2nd ed). Semarang: Studi Nusa.
Zulkarnaen, I., & Agustinus, E. T. S. (1996). Temperature control in system MgO-SiO2-H2O, X-Ray difraction evidentes. Dalam Dampak regionalisasi dan globalisasi industri dan perdagangan terhadap lembaga litbang, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi LIPI. Bandung: Prosiding Seminar Nasional Geoteknologi LIPI.