Rachmini Saparita
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Seno Basuki
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Nurul Hilmiati
Badan Riset dan Inovasi Nasional
Bilal As’Adhanayadi
Badan Riset dan Inovasi Nasional
DOI: https://doi.org/10.55981/brin.930
Keywords:
perhutanan sosial, community development
Synopsis
Sudah sejak lama hubungan antara manusia dan hutan terjalin sangat strategis. Meskipun demikian, Masyarakat sering kali terjebak pada praktik-praktik pembalakan hutan akibat kemiskinan ekstrem, penggarapan lahan tanpa izin, dan kesalahan kebijakan pengelolaan hutan. Oleh karena itu, Kementerian LHK merumuskan sebuah program pemberdayaan inovatif dalam mengatasi konflik pengelolaan hutan, yakni perhutanan sosial.
Perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan oleh masyarakat, baik di wilayah kawasan hutan negara, hutan hak, maupun hutan adat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Buku Optimalisasi Perhutanan Sosial di Sumba Barat Daya untuk Masa Depan Berkelanjutan ini menyampaikan konsep, teori, dan praktik terbaik dalam pengelolaan perhutanan sosial yang berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah Hutan Rokoraka tanpa perlu merusak hutan.
Buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai bacaan maupun sumber rujukan yang berharga, untuk pemerintah, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang menaruh perhatian terhadap pengelolaan perhutanan sosial dan upaya-upaya demi menjaga kelestariannya.
Author Biographies
Rachmini Saparita, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Rachmini Saparita lahir di Garut, Jawa Barat. Ia memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (1982) bidang statistika; memperoleh gelar diploma di LSE University of London (1987); memperoleh gelar magister teknik di Institut Teknologi Bandung (1994) bidang teknik dan manajemen industri; memperoleh gelar Doktor di Universitas Padjadjaran (2004) bidang sosial ekonomi pertanian; memperoleh Gelar Profesor Riset dari LIPI untuk bidang informasi dan komunikasi pertanian (2017).
Penulis bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI (sekarang menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional [BRIN]) sejak tahun 1982. Jabatan fungsionalnya ialah jenjang Peneliti Utama Gol IV/e. Penulis telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah, baik yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding, paten, dan makalah yang diterbitkan serta disampaikan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional. E-mail: rach001@brin.go.id; rsaparita@gmail.com;
Seno Basuki, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Seno Basuki lahir di Nganjuk, Jawa Timur tahun 1963. Ia menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Terbuka jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada tahun 1991. Penulis mengawali karir sebagai peneliti di Badan Penelitian Pengembangan Pertanian dari tahun 1993 sampai 2022. Selanjutnya, ia bergabung sebagai peneliti pada Pusat Riset Kesejahteraan Sosial Desa dan Konektivitas BRIN sampai sekarang. Penulis menekuni bidang penelitian sosial ekonomi pertanian, pedesaan, dan kearifan lokal. Beberapa publikasi dapat dilihat pada https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=BFWfLmYAAAAJ. E-mail: senobptp@gmail.com; seno002@brin.go.id
Nurul Hilmiati, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Nurul Hilmiati lahir di Selong, sebuah kota kecil di Pulau Lombok pada tanggal 14 Agustus 1976 dan menamatkan pendidikan SD hingga SMA di sana. Gelar sarjana dan dokter hewannya diperoleh pada tahun 1998 dan 2000 di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tahun 2004 penulis memperoleh gelar S2 dari School of Veterinary, Faculty of Natural Resource, Agriculture and Veterinary, the University of Queensland, Australia. Pada tahun 2013 penulis menyelesaikan pendidikan S3 di School of Communication, Faculty of Social and Arts, the University of Queensland, Australia. Penulis mengawali karier sebagai peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB (Badan Litbang Kementerian Pertanian) sejak tahun 2006 hingga 2021. Pada tahun 2021 penulis beralih ke Badan Riset dan Inovasi Nasional dan setahun kemudian menjadi Peneliti di Pusat Riset Kesejahteraan Sosial Desa dan Konektivitas. Penulis memiliki minat penelitian pada isu-isu komunikasi untuk pembangunan, pembangunan wilayah perdesaan, dan pemberdayaan masyarakat. E-mail: nuru053@brin.go.id
Bilal As’Adhanayadi, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Bilal As’Adhanayadi lahir dan dibesarkan di Tegal, Jawa Tengah Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi sebagai sarjana sosiologi di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2017. Penulis mengawali karir sebagai peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial sejak tahun 2019 hingga 2021. Kemudian, penulis beralih ke Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2022 sebagai peneliti pada Pusat Riset Kesejahteraan Sosial Desa dan Konektivitas. Penulis memiliki minat penelitian pada isu-isu sosial seperti kajian tentang kemiskinan dan kesejahteraan sosial. Beberapa publikasi penelitiannya dapat diakses melalui https://linktr.ee/asadhanayadibilal. E-mail: bilal1501.asadhanayadi@gmail.com; bila001@brin.go.id
References
Abrams, J., Huber-Stearns, H., Gosnell, H., Santo, A., Duffey, S., & Moseley, C. (2020). Tracking a governance transition: Identifying and measuring indicators of social forestry on the Willamette National Forest. Society & natural resource, 33(4), 504–523. https://doi.org/10.1080/08941920.2019.1605434
Aggestam, F., Konczal, A., Sotirov, M., Wallin, I., Paillet, Y., Spinelli, R., Lindner, M., Derks, J., Hanewinkel, M., & Winkel, G. (2020). Can nature conservation and wood production be reconciled in managed forests? A review of driving factors for integrated forest management in Europe. Journal of environmental management, 268, 110670. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2020.110670
Ama, K. K. (2023, 15 September). 50.397 hektar hutan dan lahan di NTT terbakar. Diakses pada 27 November, 2023, dari https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/09/15/50397-hektar-hutan-dan-lahan-di-ntt-terbakar
Amma, E. S., Meyners, D. Y., & Udju, H. R. (2023). Keberadaan kasta dalam masyarakat adat di Sumba Timur dalam konteks hak asasi manusia. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 4(6), 645–654. https://doi.org/10.59141/jist.v4i6.629
Anugrah, N. (2022, 2 Februari). Hutan dukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal [Siaran pers]. Kementerian LHK. Diakses pada 9 Maret, 2023, dari https://www.menlhk.go.id/site/single_post/4629/hutan-dukung-ketahanan-pangan-dan-ekonomi-lokal
Anup, K. C. (2017). Community forestry management and its role in biodiversity conservation in Nepal. Dalam G. S. Lameed (Ed.), Global exposition of wildlife management (51–72). InTech. https://doi.org/10.5772.62974
Awang, S. A. (2007). Sosiologi kehutanan dan lingkungan. UGM Yogyakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banda Aceh. (2019). Dampak serta kerugian yang diakibatkan pembakaran hutan. Diakses pada 9 Maret, 2023, dari https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2019/09/17/dampak-serta-kerugian-yang-diakibatkan-pembakaran-hutan/
Badan Pusat Statistik. (2012). Statistik Indonesia 2012. https://www.bps.go.id/id/publication/2012/09/24/b54178dc5e6a0581a3b436ee/statistik-indonesia-2012.html
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Indonesia 2022. https://www.bps.go.id/id/publication/2022/02/25/0a2afea4fab72a5d052cb315/statistik-indonesia-2022.html
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya. (2018). Statistik pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya 2018. https://sumbabaratdayakab.bps.go.id/publication/2019/12/13/1ee8f7d32a07cf0f9d706bf8/statistik-pertanian-kabupaten-sumba-barat-daya-2018.html
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022a). Kabupaten Sumba Barat Daya dalam angka 2022. https://sumbabaratkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/7a9409d06a1f8b1f04694f62/kabupaten-sumba-barat-dalam-angka-2022.html
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022b). Kecamatan Kodi Utara dalam angka 2022.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022c). Kecamatan Tambolaka dalam angka.
Badan Pusat Statistik Provinsi NTT. (2012). Nusa Tenggara Timur dalam angka 2012. https://ntt.bps.go.id/publication/2012/08/14/de38c7b20ed294d2def70ec7/nusa-tenggara-timur-dalam-angka-2012.html
Badan Pusat Statistik Provinsi NTT. (2023). Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam angka 2023. https://ntt.bps.go.id/publication/2023/02/28/b42d42d6480b55670ba67964/provinsi-nusa-tenggara-timur-dalam-angka-2023.html
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Benain Noelmina (2020). Penanaman Reboisasi (625 Batang Per Ha) dalam kawasan hutan lindung seluas 100 Ha pada UPT KPH wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya dengan skema kontrak tahun jamak (Tahun 2020 – 2022) Paket 22 [Laporan]. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Banerjee, P., Wang, H.-H., Peterson, M. J., Grant, W. E., & Peterson, T. R. (2019). Collaborative modeling and social learning in the context of joint forest management in East Sikkim, India. Frontiers in environmental science, 7, Artikel 154. https://doi.org/10.3389/fenvs.2019.00154
Biswas, A. K. (2008). Integrated water resources management: Is it working? International Journal of water resources development, 24(1), 5–22. https://doi.org/10.1080/07900620701871718
Boncina, A. (2011). Conceptual approaches to integrate nature conservation into forest management: A Central European perspective. International forestry review, 13(1), 13–22. https://doi.org/10.1505/146554811798201152
Born, S. M., & Sonzogni, W. C. (1995). Integrated environmental management: Strenghtening the conceptualization. Environmental management, 19, 167–181. https://doi.org/10.1007/BF02471988
Boukherroub, T., D’amours, S., & Rönnqvist, M. (2018). Sustainable forest management using decision theaters: Rethinking participatory planning. Journal of cleaner production, 179, 567–580. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.01.084
Bouriaud, L., Marzano, M., Lexer, M., Nichiforel, L., Reyer, C., Temperli, C., Peltola, H., Elkin, C., Duduman, G., Taylor, P., Bathgate, S., Borges, J. G., Clerkx, S., Garcia-Gonzalo, J., Gracia, C., Hengeveld, G., Kellomäki, S., Kostov, G., Maroschek, M., … Hanewinkel, M. (2015). Institutional factors and opportunities for adapting European forest management to climate change. Regional environmental change , 15, 1595–1609.
Buck, L., Wollenberg, E., & Edmunds, D. (2001). Social learning in the collaborative management of community forests: Lessons from the field. Dalam E. Wollenberg, D. Edmunds, L. Buck, J. Fox, & S. Brodt (Ed.), Social learning in community forests (1–20). CIFOR. https://doi.org/10.17528/cifor/001000
Budi, H. P. (2017). Valuasi ekonomi fungsi hidrologis kawasan Hutan Lindung Gunung Gawalise sebagai penyedia kebutuhan air bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Ulujadi Kota Palu. Katalogis, 5(3), 127–136.
Carolina, C., & Wijayanti, F. (2020). Traditional agroforestry ecosystem for rural prosperity. ICORE 2019-SHS web conferences, 86. https://doi.org/10.1051/shsconf/20208601021
Center for International Forestry Research. (2008, September). Pengelolaan bersama secara adaptif dapat membantu kita menghadapi perubahan iklim. Diakses pada 13 Februari, 2023, dari https://www.cifor.org/publications/pdf_files/Infobrief/013-infobrief-I.pdf
Chevalier, J. M., & Buckles, D. J. (2019). Participatory action research: Theory and methods for engaged inquiry. Routledge.
Dako, F. X., Purwanto, R. H., Farida, L. R., & Sumardi. (2019). Kerusakan antropogenik kawasan Hutan Lindung Mutis Timau dan upaya penanggulangannya di Pulau Timor Bagian Barat. Journal of natural resources and environmental management, 9(2), 437-455. https://doi.org/10.29244/jpsl.9.2.437–455
Dangga, M. H., Seran, W., & Rammang, N. (2020). Pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat sekitar kawasan Hutan Lindung Rokoraka (studi kasus Desa Reda Pada, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya). Jurnal Wana Lestari, 2(1).
Datta, N., Assy, A. E., Buba, J., & Watson, S. (2012). Integration: A new approach to youth employment programs. World Bank.
Dihni, V. A. (2019, 11 November). Nusa Tenggara Timur alami kebakaran hutan terluas pada 2020. Diakses pada 28 November, 2023, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/11/nusa-tenggara-timur-alami-kebakaran-hutan-terluas-pada-2020
Dipokusumo, B. (2011). Model partisipatif perhutanan sosial menuju pengelolaan hutan berkelanjutan (kasus pembangunan hutan kemasyarakatan pada kawasan hutan lindung di Pulau Lombok). Institut Pertanian Bogor.
Djamhuri, T. L. (2008). Community participation in a social forestry program in Central Java, Indonesia: The effect of incentive structure and social capital. Agroforestry systems, 74, 83–96.
Ekanayake, E. M., Xie, Y., & Ahmad, S. (2021). Rural residents’ participation intention in community forestry-challenge and prospect of community forestry in Sri Lanka. Forests, 12(8), 1050. https://doi.org/10.3390/f12081050
European Union. (2017). Tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Diakses pada 5 Agustus, 2022, dari https://sdgs.bappenas.go.id/
Freeman, R. E. (2004). The stakeholder approach revisited. Zeitschrift für wirtschafts- und unternehmensethik , 5(3), 228–241.
Glaser, M., & Glaeser, B. (2014). Towards a framework for cross-scale and multi-level analysis of coastal and marine social-ecological systems dynamics. Regional Environment Change, 14, 2039–2052. https://doi.org/10.1007/s10113-014-0637-5
Global Environment Facility Independent Evaluation Office. (2014). Final report: At the crossroads for higher impact. https://www.thegef.org/sites/default/files/council-meeting-documents/OPS5_Final_Report_Full_Version-_English.pdf
Google. (t.t.). [Southwest Sumba Regency]. Diakses pada 20 Februari, 2023, dari https://earth.google.com/web/search/South+west+Sumba/@-9.55833729, 119.35677271,737.98380878a,161625.41496411d,35y,0h,0t,0r/data= CigiJgokCQT5IFP0CzJAEQL5IFP0CzLAGeEWiUb1FCRAIXJm XBWGBlbAOgMKATA
Hadi, D. W. (2017, 8 Oktober). Perhutanan sosial, kini masyarakat legal mengelola hutan. Diakses pada 15 Februari, 2023, dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/10564/perhutanan-sosial-kini-masyarakat-legal-mengelola-hutan/0/artikel_gpr#:~:text=Hutan%20Kemasyarakatan%20(HKm)%2C%20yaitu,ditujukan%20untuk%20memberdayakan%20masyarakat%20setempat.
Juntunen, J. K., Halme, M., Korsunova, A., & Rajala, R. (2018). Strategies for integrating stakeholders into sustainability innovation: A configurational perspective. Journal of Production Innovation Management. https://doi.org/10.1111/jpim.12481
Kaleka, R. D. (2019, 3 April). Hutan Rokoraka, bagian Kawasan Hutan Lindung di SBD, rusak parah! Diakses pada 4 Agustus, 2022, dari https://www.kompasiana.com/rofinusdkaleka/5ca4af8ea8bc1523940f13f3/hutan-roko-raka-bagian-kawasan-hutan-lindung-di-sbd-rusak-parah
Keda, Ola. (2020, 15 September). Torang semua tanam porang, NTT budidaya porang di 10 Kabupaten. Liputan6.com. https://www.liputan6.com/regional/read/4355368/torang-semua-tanam-porang-ntt-budidaya-porang-di-10-kabupaten
Kelemu, K., Kindu, M., & Yetneberk, S. (2012). Establishing an innovative value chain model to commercialization of Moringa production: Experience from Moringa value chain development at Alamata Woreda, Tigray Regional State. Dalam G. Desalegn, W. Tadesse, & A. Yirgu (Ed.), Forestry and forest products in Ethiopia: Technologies and issues. Ethiopian Institute of Agricultural Research. http://publication.eiar.gov.et:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/50/forestry%20and%20forest%20products%20in%20ethiopia.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2019). SIPEDET: Sistem informasi daerah tertinggal. Diakses pada 14 Maret 2022, dari https://kemendesa.go.id:8080/kab-sumba-barat-daya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2018). Kesatuan pengelolaan hutan. Diakses pada 13 Februari, 2023, dari https://www.menlhk.go.id/site/post/109
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2020a). Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2020.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2020b). Statistik Kehutanan 2020 Kementerian LHK. https://statistik.menlhk.go.id/sisklhkX/assets/publikasi/file/00_FULL_SoIFo%202022%20B5_IDN_31.08.23_opt.pdf
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (t.t.). Tentang program perhutanan sosial. Diakses pada 10 Februari, 2023, dari http://pkps.menlhk.go.id/akps/web/index.php?r=site%2Ftentang
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. (2023). Dosen Politani upang berbagi info: 5 kopi terkenal asal Nusa Tenggara Timur. Diakses pada 27 November, 2023, dari https://www.vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/dosen-politani-kupang-berbagi-info-5-kopi-terkenal-asal-nusa-tenggara-timur#:~:text=Kopi%20Flores%20Manggarai%20adalah%20salah,manis%2C%20dan%20pahit%20yang%20seimbang.
Keputusan Gubernur NTT Nomor 96/KEP/HK/2022 tentang Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial Provinsi NTT Tahun 2022–2023.
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Sumba Barat Daya. (2015). Rencana Pengelolaan hutan jangka panjang kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) Sumba Barat Daya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kiser, L., & Ostrom, E. (1982). The three worlds of action: A metatheoretical synthesis of institutional approaches in strategies of political inquiry. Dalam E. Ostrom (Ed.), Strategies of political inquiry (179–222). Sage Publication.
Kompas.id. (2010, 17 Desember). Peternakan: Pelajaran dari Timlico dan Besipae. Diakses pada 23 Oktober, 2023, dari https://jelajah.kompas.id/jejak-peradaban-ntt/baca/peternakan-pelajaran-dari-timlico-dan-besipae/
Laniak, G. F., Olchin, G., Goodall, J., Voinov, A., Hill, M., Glynn, P., Whelan, G., Geller, G., Nigel Quinn, N., Michiel Blind, M., Scott Peckham, S., Sim Reaney, S., Noha Gaber, N., Robert Kennedy, R., & Hughes, A. (2013). Integrated environmental modeling: A vision and roadmap for the future. Environmental modelling and software, 39, 3– 23. https://doi.org/10.1016/j.envsoft.2012.0
Li, T. M. (2007). Practices of assemblage and community forest management. Economy and society, 36(2), 263–293. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/03085140701254308
Lovell, C., Mandondo, A., & Moriarty, P. (2002). The question of scale in integrated natural resource management. Ecology and Society, 5(2). https://www.ecologyandsociety.org/vol5/iss2/art25/
Margerum, R. D., & Born, S. M. (1995). Integrated environmental management: Moving from theory to practice. Journal of Environmental Planning and Management, 38(3), 371–391. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09640569512922
Maryudi, A., & Krott, M. (2012). Poverty alleviation efforts through a community forestry program in Java, Indonesia. Journal of Sustainable Development, 5(2), 44–53. https://doi.org/10.5539/jsd.v5n2p43
Mori, A. S., Lertzman, K. P., & Gustafsson, L. (2016). Biodiversity and ecosystem services in forest ecosystems: A research agenda for applied forest ecology. Journal of Applied Ecology, 54, 12–27. https://doi.org/10.1111/1365-2664.12669
Moser, S. C., & Ekstrom, J. A. (2010). A framework to diagnose barriers to climate change adaptation. Proceedings of the national academy of sciences, 107(51), 22026–22031. https://www.pnas.org/doi/full/10.1073/pnas.1007887107
Ngaji, A. U., Baiquni, M., Suryatmojo, H., & Haryono, E. (2021). Assessing the sustainability of traditional agroforestry practices: A case of mamar agroforestry in kupang-indonesia. Forest and Society, 5(2), 438–457. https://doi.org/10.24259/fs.v5i2.14380
Njurumana, G. N. (2015). Manajemen sumber daya kayu pertukangan pada sistem agroforestri Kaliwu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dalam Prosiding seminar nasional masyarakat biodiversity Indonesia, (Vol.1, No. 3, 629–634). Smujo International. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010341
Njurumana, G. N. (2019). Provision services of biodiversity on Kaliwu agroforest system. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 13(2), 131-140. http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPTH/article/view/5561
Njurumana, G. N., & Prasetyo, B. D. (2010). Lende Ura, an initiative in the community rehabilitation of forest and land resources in Sumba Barat Daya (South West Sumba). Jurnal analisis kebijakan kehutanan, 7(2), 97–110. https://dx.doi.org/10.20886/jakk.2010.7.2.97-110
Njurumana, G. N., Sadono, R., & Marsono, D. (2021). Ecosystem services of indigenous kaliwu agroforestry system in Sumba, Indonesia. E3S Web of Conferences, 305, 04002. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202130504002
Noordwijk, M. v. (2019). Integrated natural resource management as pathway to poverty reduction: Innovating practices, institutions and policies. Agricultural systems, 172, 60–71. https://doi.org/10.1016/j.agsy.2017.10.008
Ojha, H., & Hall, A. (2023). Transformation as system innovation: insights from Nepal’s five decades of community forestry development. Innovation and development, 13(1), 109–131. https://doi.org/10.1080/2157930X.2021.1917112
Pamsimas. (2018, 23 Maret). Pernik kebahagiaan warga Desa Kadu Eta Sumba Barat Daya. Diakses pada 1 Desember, 2022, dari https://pamsimas.pu.go.id/pernik-kebahagiaan-warga-desa-kadu-eta-sumba-barat-daya/
Parhusip, S., Suharti, S., Sukandi, T., Amano, M., & Matsumura, N. (2019). Economic analysis of local people’s involvement in community-based forest management (CBFM) in Desa Ciomas, Indonesia. Journal of forest planning, 25(1), 1–15. https://doi.org/10.20659/jfp.2019.002
Parmar, B. L., Freeman, R. E., Harrison, J. S., Wicks, A. C., Colle, S. d., & Purnell, L. (2010). Stakeholder theory: The state of the art. University of Richmond.
Penabulu Foundation. (2020). Rapid asessment sumber penghidupan sektor pertanian, Sumba Barat Daya. http://researchinstitute.penabulufoundation.org/wp-content/uploads/2020/08/IR-Rapid-Asessment-Sumber-Penghidupan-di-SBD-Penabulu-Foundation-Revisi-13-April-2020.pdf
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi. (2021a). https://peraturan.bpk.go.id/Details/235254/permen-lhk-no-8-tahun-2021
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial. (2021b). https://peraturan.bpk.go.id/Details/235324/permen-lhk-no-9-tahun-2021
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.83 Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial. (2016). https://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/PERMENLHK-No-83-Tentang-Perhutanan-Sosial.pdf
Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. (2008). https://peraturan.bpk.go.id/Details/4815/pp-no-3-tahun-2008
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Alokasi Hutan, Rencana Pengelolaan Hutan dan Penggunaan Lahan. (2007). https://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/pp_06_2007.pdf
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. (2016). https://peraturan.bpk.go.id/Details/5739/pp-no-18-tahun-2016
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. (2021). https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176365/PP_Nomor_23_Tahun_2021.pdf
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. (2019). https://peraturan.bpk.go.id/Details/122033/pp-no-72-tahun-2019
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020–2024. (2020a). https://peraturan.bpk.go.id/Details/136563/perpres-no-63-tahun-2020#:~:text=Penetapan%20Daerah%20Tertinggal%20Tahun%202020%2D2024&text=Perpres%20ini%20mengatur%20mengenai%20penetapan,%2C%20aksesibilitas%2C%20dan%20karakteristik%20daerah.
Pérez-Soba, M., & Dwyer, J. (2016). The social-ecological system concept. DG AGRI Workshop. Wageningen University.
Petrosillo, I., Aretano, R., & Zurlini, G. (2015). Socioecological systems. Dalam S. A. Elias (Ed.), Reference module in earth systems and environmental sciences (1–7). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-409548-9.09518-X
Piter, P. (2021, 15 April). Kawasan Hutan Lindung Yawila, Sumba Barat Daya terancam punah. Diakses pada 22 Juni, 2022, dari https://kupang.tribunnews.com/2021/04/15/kawasan-hutan-lindung-yawila-sumba-barat-daya-terancam-punah
Poerwoningsih, D., Subadyo, A. T., Wahjutami, E. L., Santoso, I., & Winansih, E. (2022). Bioregion concept for the landscape of traditional village in West Sumba, East Nusa Tenggara, Indonesia. Dalam Conserving biocultural landscapes in Malaysia and Indonesia for sustainable development (33–50). Springer. https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-981-16-7243-9_3
Pregernig, M. (2000). Putting science into practice: the diffusion of scientific knowledge exemplified by the Austrian ‘research initiative against forest decline’. Forest Policy and Economics, 1(2), 165–176. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1389934199000088
Pujo, P., Sofhani, T. F., Gunawan, B., & Syamsudin, T. S. (2018). Community capacity building in social forestry development: A review. Journal of Regional and City Planning, 29(2), 113–126. https://doi.org/ 10.5614/jrcp.2018.29.2.3
Reed, M. S., Dandy, N., Posthumus, H., Hubacek, K., Morris, J., Prell, C., Quinn, C. H., Lindsay, C., & Stringer, L. C. (2009). Who’s in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of environmental management, 90(5), 1933–1949. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2009.01.001
Rendón-Sandoval, F. J., Casas, A., Moreno-Calles, A. I., Torres-GarcÃa, I., & GarcÃa-Frapolli, E. (2020). Traditional agroforestry systems and conservation of native plant diversity of seasonally dry tropical forests. Sustainability, 12(11), 4600. https://doi.org/10.3390/su12114600
Rofiandi TNR, Y.M. (2012, 18 November). Perusahaan Australia akan berternak sapi di NTT. Tempo.co. https://bisnis.tempo.co/read/442388/perusahaan-australia-akan-berternak-sapi-di-ntt
Saparita, R., Purwanto, Y., Hiliati, N., Munawaroh, E., Oryzanti, P., Basuki, S., & As’Adhanayadi, B. (2022). Penguatan kapasitas dan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan.
Sayer, J., Sunderland, T., Ghazoul, J., Pfund, J.-L., Sheil, D., Meijaard, E., Venter, M., Boedhihartono, A. K., Day, M., Garcia, C., Oosten, C. v., & Buck, L. E. (2013). Ten principles for a landscape approach to reconciling agriculture, conservation, and other competing land uses. Proceedings of the national academy of sciences, 110(21). https://doi.org/10.1073/pnas.1210595110
Schmeer, K. (1999). Guidelines for conducting a stakeholder analysis. Diakses pada 1 Juli, 2022, dari https://targeting.alnap.org/system/files/content/resource/files/main/hts3.pdf
Sharma, R., Xu, J., & Sharma, G. (2007). Traditional agroforestry in the eastern Himalayan region: Land management system supporting ecosystem services. Tropical ecology, 48(2), 1–12. https://apps.worldagroforestry.org/downloads/Publications/PDFS/JA07391.pdf
Suara Jarmas. (2018). Kawasan Hutan Rokoraka terancam punah. Diakses pada 12 Maret 2022
Tajuddin, Supratman, Salman, D., Yusran, Y., & Sahide, M. A. (2018). Integrated analysis of forest policies and their impacts on landscape and lifescape dynamics: A case study in the Walanae Forest Management Unit, Indonesia. Journal of landscape ecology, 11(3), 155–174. https://doi.org/10.2478/jlecol-2018-0017
Tengberg, A., & Valencia, S. (2018). Integrated approaches to natural resources management—Theory and practice. Land degradation and development, 29(6), 1845–1857. https://doi.org/10.1002/ldr.2946
Thompson, R. (2016, 19 Desember). Stakeholder analysis: Winning support for your projects. Diakses pada 1 Juli, 2022, dari http://ncwwi.org/files/LAMM/eLearning_files/stakeholderanalysis.pdf
Tome, D. K., & Funay, Y. E. (2021). Melampaui politik identitas: Elaborasi publik dalam meretas kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan, 1(1), 14–23. https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/politicos/article/view/2791/2118
Ugolini, F., Massetti, L., Sanesi, G., & Pearlmutter, D. (2015). Knowledge transfer between stakeholders in the field of urban forestry and green infrastructure: Results of a European survey. Land use policy, 49, 365–381. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2015.08.019
Uitto, J. I. (2016). Evaluating the environment as a global public good. Evaluation, 22(1), 108–115. https://doi.org/10.1177/1356389015623135
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. (2020b). https://peraturan.bpk.go.id/Details/149750/uu-no-11-tahun-2020
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. (2013). https://peraturan.bpk.go.id/Details/38884/uu-no-18-tahun-2013
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. (2014). https://peraturan.bpk.go.id/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014
Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. (1999). https://peraturan.bpk.go.id/Details/45373/uu-no-41-tahun-1999
Unit Pengelolaan Terpadu Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Sumba Barat Daya. (2020). Data sebaran perhutanan sosial di Kabupaten SBD.
Unit Pengelolaan Terpadu Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022a). Data kawasan hutan.
Unit Pengelolaan Terpadu Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022b). Data sebaran perhutanan sosial di Kab. Sumba Barat Daya.
Unit Pengelolaan Terpadu Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Sumba Barat Daya. (2022c). Rencana kegiatan tahunan KTH Jakku Dikki. https://gokups.menlhk.go.id/public/community/detail/NnFxSW14Rk9LbjB5aEZYL0N3SGZOZz09
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. (2018). UNESCO Policy on engaging with indigenous peoples. United Nations
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. (2019). UNESCO’s man and the biosphere (mab) programme. United Nations.
Viswanath, S., & Lubina, P. A. (2018). Traditional agroforestry systems. Dalam J. C. Dagar, & V. P. Tewari (ED.), Agroforestry (91–119). SpringerLink. https://doi.org/10.1007/978-981-10-7650-3_3
Yayasan Harapan Sumba. (2022). Sekilas tentang Sumba Barat Daya. devjobsindo.org. Diakses pada 29 November, 2022, dari https://devjobsindo.org/organisations/yayasan-harapan-sumba/
Zhuang, T., Qian, Q. K., Visscher, H. J., Elsinga, M. G., & Wu, W. (2019). The role of stakeholders and their participation network in decision-making of urban renewal in China: The case of Chongqing. Cities, 92, 47–58. https://doi.org/10.1016/j.cities.2019.03.014
Zikargae, M. H., Woldearegay, A. G., & Skjerdal, T. (2022). Empowering rural society through non-formal environmental education: An empirical study of environment and forest development community projects in Ethiopia. Heliyon, 8(3), 1–13. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e09127