Sunu Wasono (ed)
Prodi Indonesia FIB UI
DOI: https://doi.org/10.14203/press.281
Keywords:
Kebangsaan, Karya sastra, Budaya Indonesia
Synopsis
Bunga rampai Narasi Kebangsaan dalam Karya Budaya Indonesia hadir di tengah-tengah kegalauan dan hiruk-pikuk ancaman perpecahan yang kita hadapi. Lunturnya rasa kebangsaan, terutama pada generasi muda, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa. Bunga rampai ini hadir istimewa dengan menyajikan keberagaman objek kajian terkait konsep kebangsaan yang termaktub dalam berbagai karya sastra, baik dalam bentuk tulisan, cetak, maupun lisan. Bahkan, nilai kebangsaan juga terkandung dalam artefak relief candi, hal yang mungkin tidak pernah kita pikirkan dan muncul sebelum bangsa Indonesia ada. Pembaca akan diajak untuk menelusuri jejak kebangsaan dalam berbagai karya budaya Indonesia: Bagaimana kebangsaan itu muncul dan bagaimana kebangsaan itu dimaknai. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya bahan bacaan bagi peneliti, mahasiswa, dan masyarakat terhadap narasi kebangsaan yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Selamat membaca!
Author Biographies
Sunu Wasono, Prodi Indonesia FIB UI
Sunu Wasono dilahirkan di Wonogiri
pada 11 Juli 1958. Menamatkan
pendidikan S1 sampai S3 di FIB UI.
Sejak 1987 mengajar di Prodi Indonesia
FIB UI. Menulis esai/artikel di berbagai
media (Horison, Kompas, Jurnal Susastra).
Dua buah bukunya, Sastra Propaganda
(kritik, 2007) dan Jagat Lelembut
(antologi puisi, 2017), telah terbit. Kini sedang menyiapkan penerbitan
dua buah buku esai dan satu kumpulan puisi. Pos-el: sunu_wasono@
yahoo.com.
Agustijanto Indradjaja, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Agustijanto Indradjaja lahir di
Bandung,17 Agustus 1970, saat ini
bekerja di Pusat Penelitian Arkeologi
Nasional sebagai Peneliti Madya.
Pendidikan S1 Arkeologi di Universias
Gadjah Mada tahun 1995 dan menyelesaikan
S2 Arkeologi di Universitas
Indonesia tahun 2016. Beberapa karya
tulis dalam 3 tahun terakhir: “Situs Bale
Kambang, Batang, di dalam Jaringan
Perdagangan Maritim pada Masa
Hindu-Buddha” dalam buku Kemaritiman Nusantara (Puslitarkenas,
2017); “Kebinekaan dalam Kehidupan Beragama pada Awal Hindu
Buddha di Nusantara” dalam buku Kebinekaan Nusantara: Dalam
Sudut Pandang Arkeologi (Puslitarkenas, 2017); Peradaban Hindu
Buddha Pekalongan (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 2019).
Pos-el: agustijanto2004@yahoo.com.
Jonner Sianipar, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Maret 1999 memperoleh SK Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pusat Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (sekarang Badan
Bahasa). Agustus 2005–Februari 2012 menata Tata Usaha Balai Bahasa
Jayapura sebagai Kasubbag. Sejak Februari 2012 menetap di Badan
Bahasa, Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
Peneliti bidang sastra.
Erli Yetti, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sejak tahun 1990 sampai sekarang bekerja di Badan
Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Jakarta. Sebagai Peneliti
Madya untuk bidang keahlian sastra
pada Pusat Pengembangan dan Pelindungan, juga aktif mengikuti
berbagai pelatihan sastra, antara lain sejarah sastra, pelatihan cerpen,
dan metodologi sastra. Aktif mengikuti berbagai seminar sastra, baik
tingkat nasional maupun internasional sebagai pemakalah.
Rohim, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bekerja di Badan Pengembangan
Bahasa dan Perbukuan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan
Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
sebagai Peneliti Muda bidang sastra.
Ferdinandus Moses, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Selain pernah menjadi juri dan narasumber sastra
pada rumah kerja/workshop, pada 2006–2012 bekerja di Kantor
Bahasa Provinsi Lampung—pernah duduk di Komite Sastra (Dewan
Kesenian Lampung) periode 2011–2013, dan sejak 2012 pindah di
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Atisah, Badan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Sastra
Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
tahun 1986. Sejak tahun 1988 sampai
sekarang, dia bekerja di Badan Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia pernah mengajar di STKIP
Galuh Ciamis (1987).
Erlis Nur Mujiningsih, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Menyelesaikan pendidikan
di Fakultas Sastra Universitas Gadjah
Mada pada tahun 1987. Melanjutkan studi
di Fakultas Sastra Universitas Indonesia
dan lulus tahun 2003. Bekerja di Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
sejak tahun 1988 hingga kini.
Mu’jizah, Badan Pengembangan dan Pembinaan dan Bahasa, Kemendikbud
Mu’jizah adalah peneliti madya di
Puslitbang Lektur, Balitbang Kementerian
Agama. Sebelum April 2020 dia
peneliti di Badan Pengembangan dan
Pembinaan dan Bahasa, Kemendikbud.
Kepakarannya di bidang filologi, khususnya
teks-teks sastra Melayu klasik.
Sejak tahun 2000–2018 dia menjadi
pengajar luar biasa di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia.
Suryami, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perempuan kelahiran 25 September 1966 ini sudah bekerja
sebagai PNS di kampung halamannya
sejak tahun 1991. Kemudian tahun 1995 ia pindah ke Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional di Jakarta. Kemudian, dari tahun 2001 sampai sekarang
bekerja sebagai peneliti bidang sastra di Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suyono Suyatno, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Suyono Suyatno lahir di Semarang,
29 Oktober 1956; menamatkan pendidikan
dasar dan menengah di Semarang; S1 Fakultas
Sastra UGM Yogyakarta. Sejak 1986 hingga
kini bekerja di Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (dulu Pusat Bahasa)
sebagai peneliti bidang sastra.
References
Bakry, N. M. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baried, S. B., Soeratno, S. C., Sawoe, Sutrisno, S., & Syakir, M. (1985).
Pengantar teori filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
Danasasmita, S., Ayatrohaedi, Wartini, T, & Darsa, U. A. (Trans). (1987).
Sewaka Darma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Amanat
Galunggung. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian
Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bandung.
Dewi, D. P. (2014). Preservasi naskah kuno. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Ekadjati, & Darsa, Undang Ahmad (1998). Katalog induk naskah-naskah
Nusantara Jilid 5A: Jawa Barat koleksi lima lembaga. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia & Ecole Francaise d Extreme-Orient.
Faturrahman, O. (2010). Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Puslitbang
Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Liauw, Y. F. (1993). Sejarah kesusastraan Melayu klasik. Jakarta: Erlangga.
Manheim, K. (1954). Ideology and utopia: An introduction to sociology of
knowledge. New York dan London: Routledge dan Kegan Paul LTD.
Robson, S. O. (1994). Prinsip-prinsip filologi Indonesia, Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa & Universitas Leiden;
diterjemahkan oleh Kentjanawati Gunawan, dari aslinya, Principles
of Indonesian Philology, Leiden: Foris Publication, 1988.
Rosidi, A. (2003). Tulak bala, sistem pertahanan tradisional masyarakat
Sunda dan kajian lainnya mengenai budaya Sunda. Bandung: Pusat
Studi Sunda.
Suhady, Idup & Sinaga, A. M. (2006). Wawasan kebangsaan dalam kerangka
NKRI. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sulistiyono. (2015). Multikulturalisme dalam perspektif budaya pesisir.
Agastya, 5, 1–18.
Supriadi. (2011). Aplikasi metode penelitian filologi. Bandung: Pustaka
Rahmat.
Teeuw, A. (1988). Sastra dan ilmu sastra: Pengantar teori sastra. Jakarta:
PT Dunia Pustaka Jaya.
Teeuw, N.D. (2009). Tiga pustaka Sunda kuna. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus besar bahasa
Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
dan Gramedia Pustaka Utama.
Wellek, R, & Warren, A. (1989). Teori kesusastraan (M. Budianta penerj).
Jakarta: PT Gramedia.
Widiesha, G. D. (2013). Pribadi rasa pangarasa sorangan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.