Radjimo Sastro Wijono
Peneliti Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass)
DOI: https://doi.org/10.14203/press.490
Keywords:
kebijakan pemukiman, sejarah, sompok, semarang
Synopsis
Pemukiman pada akhirnya ialah suatu peristiwa, juga suatu sejarah. Tanah, rumah, rencana pembangunan, komposisi ruang dan bangunan, tata letak, fasilitas yang ada, aktivitas warga, dan lain-lain yang ada di sana merupakan elemen-elemen pentingnya. Akan tetapi, kombinasi semua itu termasuk kehadiran masyarakat pendatang dan campur tangan pemerintah di dalamnya, belum tentu dapat menjelaskan peristiwa sejarah itu secara utuh. Hal ini dikarenakan pemukiman sebagai proses dapat saja berlangsung seperti dialektika antara hal-hal yang diharapkan dengan sesuatu yang tidak diduga- duga. Penelitian ini memfokuskan beberapa permasalahan dengan melihat dampak pembangunan kompleks perumahan di kawasan Sompok, yaitu pertama: bagaimana pengaruh kehadiran kompleks perumahan terhadap pemukiman di Kota Semarang, kedua: apa dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat sekitar kompleks perumahan?, ketiga: dengan adanya perubahan pergantian rezim pemerintahan, bagaimana perkembangan pemukiman dan masyarakat selanjutnya?
Author Biography
Radjimo Sastro Wijono, Peneliti Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass)
Radjimo Sastro Wijono, lahir di Semarang 24 Juni 1974 adalah staf peneliti Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass). Pernah aktif di beberapa LSM, diantaranya LBH Semarang, Indonesian People’s Forum (IPF), dan Jaringan Akar Rumput Banten. Menyelesaikan S1 di Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro Semarang (2000). Karya tulisnya berupa buku antara lain: Main Kayu Pembangunan: Potret Kotor Industrialisasi di Jawa (2004), Wong-wong Cilik dalam Menghadapi Globalisasi: Dari Bali ke Johannesburg (2004), “Kampung Ramah Anak: Pemukiman di Semarang abad ke-20” dalam Kota Lama, Kota Baru Sejarah Kota-Kota di Indonesia (2005). Menulis artikel di beberapa jurnal ilmiah dan koran serta mengikuti berbagai pertemuan ilmiah di dalam negeri dan luar negeri.
References
Arsip, Artikel, dan Buku
Abikoesno, R. 1935. “Pemandangan tentang preadvies2 tentang pembangoen- an kampoeng perdiaman ra’jat dalam kota.”, dalam Locale Techniek Mei 1935.
Amaloedin & Soedarsono. 1928. “Volkhuisvesting te Semarang”, dalam Oe- daja 10.
Anderson, Ben (penerjemah Jiman Rumbo). 1988. Revoloesi Pemoeda: Pendudu- kan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944–1946. Jakarta: Sinar Harapan.
Anonim. 1972. Encyclopedia Americana Vol. VII.
——. 1931. “Personalijke herinneringan,” Gedenkboek der Gementee Semarang 1906–1931. Semarang: N.V. Dagblad de Locomotief.
——. 1934. Volkstelling, 1930 deel II, Inheemsche bevolking van Midden van Jawa en vorstenlanden. Batavia: Departement van Economische Zaken.
——. 1990. Sejarah perkebunan di Indonesia: Kajian sosial ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media.
—– Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 2 Tahun 1990 Seri D No2 tentang Perubahan pertama peraturan daerah kodya daerah tingkat II Semarang No5 Tahun 1981 tentang Rencana Kota Semarang tahun 1975 sampai Tahun 2000 (Rencana Induk Kota Semarang). Semarang: Bagian Hukum Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.
——. 1979. Semarang: masa lalu masa sekarang, dan masa mendatang. Semarang: Pemda Dati II Semarang.
Anonim. 1987. Tata ruang perkotaan. Bandung: Alumni.
——-. 2004. “Kamp Lampersari”, dalam www.semarang.nl, download 11- 4-2004.
Arsip Nasional Republik Indonesia. 1977. Memori serah jabatan 1921-1930 (Jawa Tengah). Jakarta: ANRI.
Bagoes, A. Wiryomartono. 1995. Seni bangunan dan seni bina kota. Jakarta: Gramedia.
Berlege, H.P. 1910. Studies over bouwkunst stilj en samenleving. Rotterdam: W.L.B.J. Brusse.
Bey, Arifin (edt.). 1991. Pendudukan Jepang di Indonesia; Suatu ungkapan berdasar- kan dokumen pemerintah Belanda. Jakarta: Kesaint Blanc.
Bijkerk, JC. 1988. Selamat berpisah: Sampai berjumpa di saat yang lebih baik (Dokumen runtuhnya Hindia Belanda) (penerjemah Moehardanus). Jakarta: Djambatan.
Bogaers, Erica & Peter de Ruijter. 1986. “Ir. Thomas Karsten and Indonesian town planning, 1915–1940”, dalam Peter. J.M Nas (edt.) The Indonesian city: Studies in urban development and planning. Doordrecht & Cinnaminson: Foris Publication.
Boomgaard, Peter. 2004. Anak jajahan belanda: sejarah sosial dan ekonomi Jawa 1795–1880. Jakarta: Djambatan, KITLV.
Broomer, B. (ed.). 1995. Semarang beeld van een stad. Nederland: Asia Moir. Budihardjo, Eko. 1986. Arsitektur dan kota di Indonesia. Bandung: Alumni. Budiman, Amen. 1978. Semarang riwayatmu dulu. Semarang: Penerbit Tajung
Sari.
Budi, Revianto Santoso. 1999. Omah: Membaca makna rumah Jawa. Yogyakarta: Bentang.
Budiman. 1979. Folklor Betawi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Burke, Peter. 2003. Sejarah dan teori sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Cobban, James L. 1974. “Uncontrolled urban settlement: The kampongs question in Semarang,” dalam Bijdragen tot de taal, land en volkunde 130-4. (Leiden: KITLV).
Colombijn, Freek. 1994. Patches of Padang: The history of an Indonesian town in 19 th century and the use of urban space, (Leiden: Research School CNSW).
——-. 2003. Sejarah permukiman di Surabaya, 1930-1960. (Makalah pada Semi- nar Institut Teknologi Surabaya, Laboratorium for Housing and Human Settlements, 29-4-2003).
——-. (ed.). 2005. Kota lama kota baru: Sejarah kota-kota di Indonesia, Yogyakarta: Ombak, Uniar, NIOD.
Coote, Joost. 1997. “Toward an Architecture of Association. HF. Tillema, Semarang and the discourse on the colonial slum”, dalam Peter J.M. Nas, The Indonesian town revisted. Singapura: Institute of Southeast Asian Studies.
Departemen Pendidikan Nasional. 1989. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dini, NH. 2002a. Sebuah Lorong di Kotaku: Cerita Kenangan. Jakarta: Gramedia.
——-. 2002b. Padang ilalang di belakang rumah. Jakarta: Gramedia. Djojohadikoesoemo, Margono. 1973. Reminiscences from 3 historical periods. Ja-
karta: Indira.
Fakih, Mansour. 2003. Runtuhnya teori pembangunan dan globalisasi. Yogyakarta: Insist Pres dan Pustaka Pelajar.
Fenton, Shirley Huie. Xxxx. The forgotten ones: Women and childeren under Nippon.
–:Angus & Robertson.
Flieringa, G. 1930. De zorg, voor volkhuisvesting in de stadgemeenten in Nederlandsch Oost Indie in het bijzonder in Semarang. Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Fooley, John Miles. 1986. Oral tradisition in literature. Columbia: University of Missousi Press.
FS Undip. 2002. “Profil Kota Semarang 1900-1965”, dalam Resi yang menyepi: Kumpulan karangan persembahan untuk Prof. Dr. Karyana Sindunegara, Sema- rang: FS Undip.
Gottschalk, Louis. 1983. Mengerti sejarah. Jakarta: UI Press. Handry. 1995. Bintang stamboel. Semarang: Multimassa Citra Fiksi.
Herlianto. 1995. Urbanisasi, pembangunan dan kerusuhan kota. Bandung: Alumni.
Indische Staatsblad. No. 120
Ingelson, John. 1986. In search of justice: Workers and unions in central Java 1908- 1926. Singapura: Oxford University Press.
Ismunandar K, R. 2003. Joglo: Arsitektur rumah tradisional Jawa. Semarang: Daharaprize.
Jellinek, Lea. 1994. Seperti roda berputar: Perubahan sebuah kampung di Jakarta.
Jakarta: LP3ES.
Kahin, George McTurnan. 1995. Refleksi pergumulan lahirnya republik: Nasio- nalisme dan Revolusi di Indonesia (penerjemah Nin Bakdi Soemanto). Solo: UNS Press dan Sinar Harapan.
Kakebeeke, H.C. 1931. Gedenkboek der Gementee Semarang 1906-1931. Semarang:
N.V. Dagblad de Locomotief.
Kerchman, F.W.M. (edt). 1931. 25 jaren decentralitatie in Nederlandsch Indie. Koesnodiprojo. 1952. Himpunan: peraturan pegawai negeri 1949. Djakarta: S.
K. Seno.
Kolonial Verslag 1905.
Kolonial Verslag 1915.
Kolonial Verslag 1923.
Kolonial Verslag 1925
Komunitas Bambu. 2004. Kaki dan tangan terikat; dinamika buruh, serikat kerja dan perkotaan masa kolonial. Jakarta.
Kuntowijoyo. 1994. Metodologi sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Kurosawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol. Jakarta: Grasindo.
Kusno, Abidin. 2000. Behind the poscolonial: Architecture, urban space and political cultures in Indonesia, (London & New York: Routledge).
Laksono, P.M. 1993. “Yogyakarta berhati nyaman” dalam Buletin Antropologi No. 17 th VII/ 1993.
Liem Thian Joe. 1931. Riwayat Semarang 1416-1931: Dari jamannja Sam Poo sampe terhapoesnja Kong Koan. Batavia: Boekhandel Kiem Yoe.
Lombard, Denys. 2000. Nusa Jawa: Silang budaya 1; Batas-batas pembaratan
(penerjemah Wintarsih, dkk). Jakarta: Gramedia.
Loomba, Ania. 2003. Kolonialisme/Pascakolonilisme (penerjemah Hartono Ha- dikusumo). Yogyakarta: Bentang.
Lucas, Anton. 1997. “Images of the Indonesian woman during the Japanese occupation”, dalam Jean Gelman Taylor (edt) Women Creating Indonesia. Monash: Monash Asia Institute.
Madiasworo, Taufan. 2001. Pengaruh kebudayaan banjar terhadap bentuk rumah panggung masyarakat Banjar di kampung Melayu Semarang. Tesis Pascasarjana Teknik Arsitektur Undip: tidak diterbitkan.
McVey, Ruth T. Xxxx. Beamtenstaat di Indonesia.
Menno, S dan Mustamin Alwi. 1994. Antropologi perkotaan. Jakarta: PT Ra- jagrafiti Persada.
Mrazek, Rudolf. 2005. “Kenecisan Indonesia: Politik pakaian pada akhir masa kolonial 1893-1942”, dalam Henk Schulte Nordholt (ed.) Outward Appearances: Trend, identitas, kepentingan. Yogyakarta: LKiS.
Nakamura, Mitsuo. 1988. Jenderal Imamura dan periode awal pendudukan Jepang.
Jakarta: YOI.
Nas, Peter JM. 1997. The Indonesian town revised. (Munster: Lit & Singapore: Institute of Southeast Asian Studies).
Ny. P. 1931. “Semarang”, dalam Gedenkboek der Gementee Semarang 1906-1931.
Semarang: N.V. Dagblad de Locomotief.
Ny. Sutopo. 1982. “Ny. Sutopo”, dalam Lasmidjah Hardi, Sumangsih bagi pertiwi (Kumpulan pengalaman & pemikiran) I. Jakarta: Pustaka Jaya.
Onghokham. 1996. “Gelandangan Sepanjang Jalan” dalam Gelandangan: Pandangan ilmuwan sosial. Jakarta: LP3ES.
Pemda Semarang. 1979. Sejarah Kota Semarang. Semarang: Pemda Tk. II Semarang.
Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan lingkungan; Dalam perspektif antropologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Poerwopranoto, S. 1952. Pembimbing pamong (pegawai)desa. Semarang: Astana- buku Abede.
Poeze, Harry A. 2000. Tan Malaka: Pergulatan menuju republik 1897–1925.
Jakarta: Pustaka Grafiti.
Poldervaart, A. 1932. “Persedian roemah dalam kota-kota besar: Pemandang- an dari erti technisch-econimisch-nja”, dalam Locale Tehniek Juli 1932.
Pranger, J.J. 1931. “Eenige…,” dalam Gedenkboek der Gementee Semarang 1906- 1931. Semarang: N.V. Dagblad de Locomotief.
Pratiwo. 2003. Kota dalam perubahan jaman, Makalah Pelatihan LIPI-NIOD, Sejarah 15 September–18 Oktober 2003.
Regeeringalmanaak 1898–1920
Reitsma, S. Xx Van stochum’s traveller handbook for Dutch Indies
Ricklefs, M.C. 1981. Sejarah modern Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.
Roorda, PP van Eysinga. 1842. Handbooek der lands en volkunde enz. III boek, deel III.
Ruckert, JJGE. 1931. “Volkhuisvesting II”, dalam Kerchman, F.W.M. (edt),
jaren decentralitatie in Nederlandsch Indie.
Ruff-O’Hare, Jan (pent: Sulitno Harahap). 2003. Rintihan dalam kebisuaan.
Jakarta: Progres.
Sardjono. 1986. “Menuju tinggal landas pembangunan nasional di bidang perumahan rakyat”, dalam Prisma No. 5 1986. Jakarta: LP3ES.
Sasaki, Saya Shirasahi. 2001. Pahlawan-pahlawan belia: Keluarga Indonesia dalam politik (penerjemah Tim Jakarta-Jakarta). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Schulte Nordholt, N. G. 1997. Ojo dumeh: Kepemimpinan lokal dalam pembangunan.
Jakarta: Sinar Harapan.
Schulte, Henk Nordholt (edt.). 2005. Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan. (penerjemah M Iman Aziz) Yogyakarta: LKiS.
Senior, Persada. 1990. Suka duka pelajar Indonesia di Jepang: Sekitar perang pasifik 1942–1945. Jakarta: Antarkarya.
Sekda Semarang. 1972. Mengenal Kotamadya Semarang II. Semarang: Sekda Kotamadya Semarang.
Shirasahi, Takashi. 1997. Zaman bergerak: Radikalisme rakyat di Jawa 1912-1926.
Jakarta: Pustaka Grafiti.
Sho Hok Gie. 1990. Di bawah lentera merah: Riwayat Sarekat Islam Semarang 1917–1920. Jakarta: Frantz Fanon Foundation.
Silas, John. 2005. “Perjalanan panjang perumahan Indonesia dalam dan sekitar abad XX”, dalam Freek Colombij (et.al), Kota lama, kota baru: Sejarah kota-kota di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, Unair, NIOD.
Simarmata, Ricardo. 2002. Kapitalisasi perkebunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soedarsono. 1986. “Landasan peraturan perundang-undangan bidang peruma- han dan pemukiman”, dalam C. Djemabut Blaang (et.al), Perumahan dan permukiman sebagai kebutuhan dasar. Jakarta: YOI.
Soejatmoko (ed.). 1995. Historiografi Indonesia: Sebuah pengantar. (Jakarta: Grame- dia).
Soejono. 2004. Mengenang masa dulu. Catatan pribadi: tidak diterbitkan.
Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis dan gaya hidup masyarakat pendudukan di Jawa (abad XVIII-medio Abad XX). Yogyakarta: Bentang.
Soekirno. 1952. Propinsi Djawa Tengah. Semarang: Djawatan Penerangan Djawa Tengah
Soetrisno, Loekman. 1988. “Negara dan peranannya dalam menciptakan pembangunan desa yang mandiri”, dalam Prisma No.1 tahun XVII. Ja- karta: LP3ES.
Staatsblad van Nederlandsch Indie 1906, No. 121-126. Staatsblad van Nederlandch Indie 1906 No. 83.
Staatsblad van Nederlandch Indie 1907 No. 212. Staatsblad van Nederlandch Indie 1929 No. 227 Staatsblad van Nederlandch Indie 1941 No. 356.
Suara Merdeka. 1975. “Lahirnya Semarang; Kaligawe dan Kaliwungu”, dalam
Suara Merdeka 24-1-1975.
Suara Merdeka. 1975. “Asal muasal nama Semg”, dalam Suara Merdeka 7-3- 1975.
Suara Merdeka. 1975. “ Wajah pertama Kota Smg”, dalam Suara Merdeka 14-3-1975.
Suara Merdeka. 1975. “Dari Demak-Pajang-Mataram Semg jatuh ke tangan kompeni”, dalam Suara Merdeka 11-4-1975.
Suara Merdeka. 1975. “Rona Semarang setelah digadai kompeni”, dalam Suara Merdeka 25-4-1975.
Suara Merdeka. 1976. “Kota Semarang sejak jaman pandanarang” dalam Suara Merdeka, 19-5-1976.
Suara Merdeka. 1975. “Mataram tak rela Semarang digadai kompeni” dalam
Suara Merdeka, 25-4-1975.
Suara Merdeka. 1976. “Awak terus cahya jati: Semarang 500 tahun”, dalam
Suara Merdeka, 4-8-1976.
Suara Merdeka. 1976. “Serba Semarang; Sandyhakala ning Semarang”, dalam
Suara Merdeka, 18 -8-1976.
Suara Merdeka. 1976. “Masyarakat Eropah waktu itu”, dalam Suara Merdeka,
dalam 30-1-1976.
Sujarwo. 1985. “Lautan”, dalam Darmanto Jatman (et.al), Sebutlah ia bunga.
Semarang: FS Undip & Effhar Coy.
Sullivan, John. 1986. “Kampung and state: The role of government in the development of urban community in Yogyakarta”, dalam Indonesia No. 41 Tahun 1986.
Sumalyo, Yulianto. 1993. Arsitektur kolonial belanda di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Press.
Sumarsono dan Djenan. 1986. Perkampungan di perkotaan sebagai wujud adaptasi sosial daerah Jawa Tengah. Jakarta: Depdikbud.
Surianingrat, Bayu. 1981. Pemerintahan dan administrasi desa. Jakarta: Aksara Baru.
Surbakti, Ramlan. 1984. “Kemiskinan di kota dan program perbaikan kam- pung” dalam Prisma 6. Jakarta: LP3ES.
Suryo, Djoko. 1989. Sejarah sosial pedesaan karesidenan Semarang 1830-1990.
Yogyakarta: PAU Studi Sosial UGM.
Suwarno (Panitia Penyusun Sejarah Pertempuran Lima Hari). 1977. Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Semarang: Suara Merdeka.
Thohir, Mudjahirin. 1999. Wacana masyarakat dan kebudayaan Jawa pesisiran.
Semarang: Penerbit Berkibar.
Tillema, H. F. 1913. van wonen en bewonen, van bouwen, huis en erf. Semarang:– Tim Penyusun. 1984. Sejarah sosial Kota Semarang (1900–1950). Jakarta: Dep-
dikbud.
Tim Peneliti Lembaga Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Satya Wacana. 1973. Perkem- bangan Kota Semarang. Laporan sosiologis dari presurvey yang dilaksanakan atas permintaan Gerja Kristen Jawa (GKD) Semarang Barat dalamrangka pelayanan masyarakat Kota di Semarang. Salatiga: tidak diterbitkan.
Tjiptoherijanto, Prijono & Yumiko M. Prijono. 1983. Demokrasi di pedesaan Jawa. Jakarta: Sinar Harapan.
Topatimasang, Roem (ed). 2000. Merubah kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahyu, Sri Sarjanawati. 2000. Epidemi dan tata ruang kota Semarang (1879-1930).
Tesis Pascasarjana UGM: tidak diterbitkan.
Wajib, Hermintoyo. 1989. Menguak etos pembangunan RW VII Lamper Mijen Kel. Lamper Lor. Naskah Lomba K3: tidak diterbitkan.
Weber, Max. 1966. The city. New York: The Free Press.
Wertheim, WF. 1958. The Indonesian town studies in urban sociology. The Haque:
W. van Hoeve Ltd: 1958.
——-. 1999. Masyarakat Indonesia dalam transisi: Studi perubahan sosial. Yogya- karta: Tiara Wacana.
Widodo, J. 2002. “Modern Architecture in Indonesia – A Visual Database on the Discourse in Tropicality and Identity”, dalam www.geocities/j.widodo.com
Wignjosoebroto, Soetandyo. 2004. Desentralisasi dalam tata pemerintahan kolonial Hindia Belanda: Kebijakan dan upaya sepanjang babak akhir kekuasaan kolonial di Indonesia (1900-1940). Malang: Bayumedia.
Varmeer, Carla van Berkum. 1999. Kon ik maar weer een gewoon meisje zijn; Dagboek van een kind in Japankampen. Amsterdam: Forum
Verslag van den toestand der ementee Semarang over 1915. Semarang-Soerabaia-Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1916. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1917. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1918. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1919. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1920. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1925. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Verslag van den toestand der Gementee Semarang over 1930. Semarang-Soerabaia- Den Haag: Typ. Boekh. En Drukkerij V/H G.C.T. van Dorp & Co.
Yeoh, Brenda SA. 2003. Contesting space in colonial Singapore: Urban relation and the built environment. (Singapore: Singapore University Press).
Yudhohusodo, Siswono. 1991. Rumah untuk rakyat. Jakarta: Gramedia.
Yuliati, Dewi. 1997. “Industrialisasi di Semarang abad XX”, dalam Lembaran sastra No. 23. Semarang: FS Undip.
——-. 2003. “Analisis historis tentang faktor-faktor pendorong munculnya kesadaran kelas buruh di Semarang dalam era Kolonial Belanda”, dalam Lembaran sastra No. 4 Tahun XXVII. Semarang: FS Undip.
Yusuf, Trias PUT. 1996. “Mitos air dalam sastra lisan Jawa pesisiran”, dalam
Lembaran sastra No. 20/1996. Semarang: FS Undip.
| Modernitas Dalam Kampoeng
-6a. Kromo Blanda: Over ‘t vraagstuk van “het wonen” in kromo’s grote land deel I. ‘s Gravenhage: NV. Electr. Drukerij en Uitgaven Mij “de Atlas”.
-6b. Kromo Blanda: Over ‘t vraagstuk van “het wonen” in kromo’s grote land deel
II. ‘s Gravenhage: NV. Electr. Drukerij en Uitgaven Mij “de Atlas”. 1956. Semarang. Semarang: Djawatan Penerangan Kota Besar Semarang.
Koran, Majalah, dan Website
BERISI No. I/III/1953
De Locomotief, 10 April 1913
De Locomotief, 14 Juni 1915
De Locomotief, 3 Juli 1915
De Locomotief, 24 Juli 1915
Djawa Baroe No 1, (1 Januari 1945)
Jawa Baroe No 5. Tahun 2604 (1944)
Kompas, 8 Februari 1995 Locale Tehniek Januari 1932 Locale Tehniek Juli 1932 Merdeka, Januari 1946
Slompret Melajoe, 19 Juni 1875
Soeara Merdeka, 21 Oktober 1965
Suara Merdeka, 26 Juni 2003
Tempo, 14 Mei 1994 www.japanseburgerkampen.nl www.londoh.com www.kitlv.nl www.kompas.com www.mesias.8k.com www.semarang.go.id. www.semarang.nl,