fbpx

Mengenal Gayam: Tanaman Multimanfaat

Screenshot (293)

Categories



Published

December 4, 2019

HOW TO CITE

Albert Husein Wawo

Ninik Setyowati

Ning Wikan Utami

Peni Lestari

Keywords:

Gayam, Multimanfaat, Pangan Fungsional

Synopsis

Perubahan iklim sering dialami oleh Indonesia, baik kekeringan di beberapa wilayah maupun peningkatan intensitas curah hujan yang berdampak pada banjir, erosi, dan longsor. Kondisi ini mengharuskan kita lebih waspada dan berbenah, apa yang sebaiknya kita lakukan untuk “menabung” air agar melindungi sumber mata air dari kekeringan. Selain itu, perlunya menyiapkan resapan agar air hujan dapat tersimpan dalam tanah dan tidak langsung menjadi aliran sungai. Gayam, tanaman multimanfaat yang telah menjadi tumbuhan langka, namun belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu keunggulan tanaman gayam adalah pada sistem perakarannya. Akar gayam sangat padat dan dalam sehingga berfungsi sebagai biopori, menjadi resapan air hujan dan melindungi sumber mata air. Oleh karena itu, Pusat Penelitian Biologi LIPI berusaha mengungkap beragam manfaat gayam, baik dari tanaman atau batangnya, perakarannya, maupun daun dan kanopinya. Buku ini juga memuat informasi tentang persebaran, penyimpanan benih, ciri-ciri biologi, dan pengolahan buah gayam menjadi bahan pangan alternatif. Kulik buku ini lebih dalam untuk mengetahui manfaat tanaman gayam. 

References

Adinegoro, A. R. U. 2002. Atlas Indonesia dan Semesta Dunia. Jakarta: Djambatan.

Anggraeni, Y., W. S. Windarti, dan Y. Praptiningsih. 2015. “Karakteristik Roti Tawar dengan Substitusi Tepung Gayam (Inocarpus edulis Forts).” Berkala Ilmiah Teknologi Pertanian, X, (X).

Atmaka, W., dan B. Sigit. 2010. “Kajian Karakteristik Fisikokimia Tepung Instan Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.).” Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 3(1): 13–20.

Burkill, I. H. 1935. Inocarpus Forst: A Dictionary of Economic Products of Malay Peninsula Vol II (I-Plum). Goverments of the Straits Sittlements and Federated Malay States: e Crown Agents for Colonies-Millbank-London.

Chin, H. F., dan E. H. Roberts. 1980. Recalcitrant Crop Seeds. Malaysia: Tropical Press SDN.

Copeland. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Minneapolis: Burgess Publishing Company.

Eprilliati, I., P, Haryadi, dan A. Apriyantono. 2002. “Komposisi Kimia Biji dan Sifat Fungsional Pati Gayam (Inocarpus edulis Forst).” Jurnal Teknologi dan Industri Pangan XIII (2): 165– 169.

Esrita. 2009. “Studi Anatomi Embrio Benih Kakao pada Beberapa Kadar Air Benih dan Tingkat Pengeringan.” Jurnal Agronomi. 13(1): 1–5.

Fitter, A. H., dan R. K. M. Hay. 1992. Environmental Physiology of Plants. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Global Biodiversity Information Facility (GBIF). 2018. Inocarpus fagifer (Parkinson) Fosberg. Diunduh pada 27 November 2019. https://www. gbif.org/occurrence/search?o set=60&q=inocarpus%20fagifer.

Halimursyadah. 2012. “Pengaruh Kondisi Simpan terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Avicennia marina (Forsk.) Vierh. pada Beberapa Periode Simpan.” Jurnal Agrotropika, 17(2): 43–51.

Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Bogor: Penerbit Akademika Pressindo.

Hartman, H., D. E. Kester, F. T. Davies, dan R. Geneve. 1997. Plant Propagation Principles and Practices. Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Hartutiningsih, M. S., dan N. W. Utami. 1997. “Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Pinang Jawa (Pinanga javana Bl.).” Jurnal Agromet XII (1&2): 10–15.

Heyne, K. 1987. Inocarpus edulis Forst: Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan Jakarta.

Jariyah., T. Mulyani, dan P. P. Setya. 2013. “Kajian Nutrisi Crackers Tepung Gayam.” Jurnal Rekapangan, 7(1): 76–90.

Justice, O. L., dan L. N. Bass. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Koleksi Spesimen Inocarpus fagifer (Parkinson) Fosberg. Herbarium Bogoriense. Bogor, Indonesia. No. Koleksi gp-249, 10793, bb.20262, 3607, 40, ja.2105, 270, 18135, bb.27291, 242, 788.

Kurniawati, E. 1998. “Pemanfaatan Tepung Gayam (Inocarpus edulis Forst) untuk Pembuatan Biskuit dalam Rangka Penganekaragaman Pangan.” Skripsi, Institut Pertanian Bogor.

Leopold, L. C., dan Kriedemann. 1975. Plant Growth and Development, Second Edition. New york: McGraw Hill Inc.

Litbang, Deptan. 2007. “Deptan Turut Sukseskan Gerakan Penanaman Pohon.” Diakses pada 23 Juli 2018. http//new.litbang.pertanian.go.id/ info teknologi/548/.

Mead, D. 2017. “A Guide to Some Edible Legumes of Indonesia.” Diunduh pada 3 Januari 2019. http://sulang.org/.

Miguel, M. V. D. C., dan M. F. Julio. 2002. “Potassium Leakage and Maize Seed Physiological Potential.” Scientia Agricola, 59(2): 315–319.

Ningsih, R. W. 2013. “Pengaruh Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Gayam (Inocarpus edulis) terhadap Tingkat Kesukaan Chi on Cake.” E Journal Boga, 2(1), edisi yudisium: 219–225.

Pratiwi, R. D., R. Rabaniyah, dan A. Purwantoro. 2011. “Pengaruh Jenis dan Kadar Air Media Simpan terhadap Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour).” J. Vegetalika, 1(2): 1–6.

Rahardjo, P., dan D. F. S. Hartatri. 2010. “Penggunaan Acrylic Acid Sodium Polymer dalam Upaya Mempertahankan Viabilitas Benih Kakao ( eobroma cacao L.).” Pelita Perkebunan, 26(2): 83–93.

Rahardjo, P. 2012. “Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi sebagai Dedikan pada penyimpanan Benih terhadap Daya Tumbuh dan Pertumbuhan Bibit Kakao”. Pelita Perkebunan, 28 (2): 91—99.

Reijntjes, C., B. Haverkort, dan A. Waters-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Yogyakarta: Kanisius.

Riyadi, A. 2004. “Informasi Deteksi Sumberdaya Air Tanah antara Sungai Progo–Serang, Kabupaten Kulon Progo dengan Metode Geolistrik.” Jurnal Teknik Lingkungan, 5 (1): 48–55.

Rusbiantoro, D. 2008. Global Warming for Beginner: Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: O2.

Samingan, T. J. 1982. Dendrologi. Jakarta: Kerja sama IPB dan PT Gramedia. Sari, R., Ruspandi, dan S. R. Ariati. 2010. An Alphabetical List of Plant

Species Cultivated in the Bogor Botanic Gardens. Jakarta: LIPI Press.

Schroth, G. 1995. “ e Root Characteristics as Criteria for Species Selection and System Design in Agroforestry.” Dalam Agroforestry: Science, Policy, and Practise diedit oleh W. R. Burch Jr, J. K. Parker. Dordrecht. Vol. 30: 125–143.

Setyowati, N. 2009. “ e E ect of Seed Maturity, Temperature, and Storage Period on Vigor of Picrasma javanica Bl. Seedling.” Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 10(1): 50–53.

Setyowati, N. 2011. Perlakuan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Tanaman Gayam (Inocarpus fagiferus) sebagai Alternatif Pangan. Laporan Akhir Dikti. Tidak diterbitkan.

Setyowati, N. 2015. “Pengaruh Naungan dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Gayam (Inocarpus fagifer) untuk Mendukung Upaya Konservasi Tanaman.” Dalam Prosiding Ekspose dan Seminar Pembangunan Kebun Raya Daerah, diedit oleh Yuzammi, J. T. Hadiah, Dj. Asikin, dan R. A. Risna (Eds.). Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI, 25–26 November 2013 Jakarta: LIPI Press. Cetakan Pertama: April 2015. ISBN: 978-979-799-825-7. Hal 725–734.

Setyowati, N., dan A. H. Wawo. 2015. “Mengungkap Keberadaan dan Potensi Gayam (Inocarpus fagifer) sebagai Sumber Pangan Alternatif di Sukabumi, Jawa Barat.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta, 20 Desember 2014. 1(1): 71–77.

Setyowati, N., N. W. Utami, dan A. H. Wawo. 2014. “In uence of Temperature and Length of Storage on the Viability of Gayam (Inocarpus edible) Seeds.” Jurnal Teknologi Indonesia, 37(1): 1–8.

Soekarto, S. T. 1978. “Pengukuran Air Ikatan dan Peranannya pada Pengawetan Pangan.” Buletin Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia, 3(3/4): 4–18.

Sosef, M. S. M., dan L. J. G. Van Der Maesen. 1997. “Inocarpus fagifer (Parkinson) Fosberg”. Dalam Auxiliary Plants. Plant Resources of South-East Asia. (Prosea), diedit oleh I. Faridah Hanum dan L. J. G. van der Maesen. Vol. 11: 285–286. Jakarta: LIPI Press.

Sotyati. 2016. Gayam, Flora Identitas 2 Kota yang Kian Langka. Diunduh pada 26 April 2019. http://www.satuharapan.com/read-detail/read/ gayam- ora-identitas-2-kota-yang-kian-langka.

Steni, B. 2009. Pemanasan Global: Respons Pemerintah & Dampaknya terhadap Hak Masyarakat Adat. Jakarta: Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis.

Sumampow, D. M. F. 2011. “Viabilitas Benih Kakao ( eobroma cacao L.) pada Media Simpan Serbuk Gergaji.” Soil Environment, 8(3): 102–105.

Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.

Syaiful, S. A., M. A. Ishak, dan Jusriana. 2007. “Viabilitas Benih Kakao ( eobroma cacao L.) pada Berbagai Tingkat Kadar Air Benih dan Media Simpan Benih.” J. Agivigor, 6(3): 243–251.

Utami, N. W., N. Setyowati, dan A. H. Wawo. 2012. “Studi Stimulasi Perkecambahan Benih Gayam (Inocarpus fagiferus).” Dalam Prosiding Seminar Nasional XXI, Perhimpunan Biologi Indonesia ‘Peran Biologi dalam Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global melalui Pelestarian Keanekaragaman Hayati’. Banda Aceh, 26–27 November 2011. PBI Cabang Aceh, 5 Maret 2012. 431–434.

Van der Pijl, L. 1990. Asas-Asas Pemencaran pada Tumbuhan Tinggi. Principles of Dispersal in Higher Plants, diterjemahkan oleh Wibisono Soerodikoesoemo. Bulaksumur, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wareing, P. F. 1989. “Perkecambahan dan Dormansi.” Dalam Fisiologi Tanaman, diterjemahkan oleh M. M. Sutedjo dan A. G. Kartasapoetra. Physiologi of Plant Growth diedit oleh M. B. Wilkins. Jakarta: Bina Aksara. 744–799.

Wawo, A. H., dan N. W. Utami. 2012. “Tanggap Pertumbuhan Semai Dua Spesies Gaharu terhadap Intensitas Cahaya dan Media Tanam”. Dalam Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 21–33.

Wawo, A. H., dan N. W. Utami. 2017. Pengadaan Bibit dan Penanaman untuk Rehabilitasi Parsial dalam Taman Nasional Bali Barat. Dalam Optimalisasi Pulau Bali Bagian Barat Sebagai Kawasan Konservasi Curik Bali. Jakarta: LIPI Press. 291–318.

Wawo, A. H., N. W. Utami, dan F. Syarif. 2013. “Konservasi Tumbuhan Bernilai Ekonomi Tinggi Melalui Pengembangan Model Agroforestri.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013. Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik. Kerja sama Balai Penelitian Agroforestri, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, World Agroforestry Center & Masyarakat Agroforestri Indonesia. Malang, 21 Mei 2013. 99–106.

Wawo, A. H., N. Setyowati, dan N. W. Utami. 2011. “Studi Persebaran dan Pemanfaatan Gayam, Inocarpus fagifer (Parkinson ex Zollinger), pada Beberapa Lokasi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.” Biosfera. 28 (3): 140–151. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto Kerja sama dengan Perhimpunan Biologi Indonesia dan Biologi Molekuler Indonesia Cabang Purwokerto.

Wawo, A. H., N. W. Utami, dan N. Setyowati. 2017. “Tanggap Pertumbuhan Bibit Gyrinops versteegii terhadap Pemangkasan Cabang dan Pemupukan Daun.” Dalam Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 28(2): 137–144. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Wawo, A. H., P. Lestari, F. Syarif, N. Setyowati, dan N. W. Utami. 2016. “Seleksi Jenis-Jenis Pohon sebagai Komponen Agroforestri di Daerah Kering.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Agroforestry 2015: Inovasi Agroforestry Mendukung Kemandirian Bangsa. Kerja sama Balai Penelitian dan Pengembangan Agroforestri, Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran Bandung, World Agroforestry Center, Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti, Masyarakat Agroforestri Indonesia & Perhutani. Bandung, 19 November 2015. ISBN 978- 602-17616-6-3. 436–444.

Wijanarka, A. 2017. “Tepung Gayam (Inocarpus fagifer Forst.): Indeks Glikemik, Sifat Fungsional, Modi kasi Siklus Autoclaving-Cooling serta Sifat Gizi In Vitro dan In Vivo.” Disertasi, Universitas Gadjah Mada.

Yuliantoro, D., B. Dwiatmoko, dan Siswo. 2016. Pohon Sahabat Air. Surakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengolahan Daerah Aliran Sungai.

Scroll to Top
×