fbpx

Koleksi Tumbuhan Buah Kebun Raya Katingan

Screenshot 2024-02-22 130543

Categories



Published

September 1, 2017

HOW TO CITE

Joko Ridho Witono, Yuzammi, dkk

Keywords:

Tumbuhan Buah, Kebun Raya Katingan

Synopsis

Tahukah Anda bahwa mayoritas buah yang dijual di Indonesia merupakan produk imper? Tak hanya dijual di supermarket, buah imper bahkan sudah masuk ke pasar tradisional dan pedagang kaki lima. Harganya pun lebih murah dibandingkan buah lokal. Fenomena ini membuat buah lokal menjadi semakin sulit ditemukan. Kebun Raya Katingan telah memfokuskan kegiatan konservasinya untuk jenis tumbuhan buah Indonesia, khususnya Kalimantan. Tujuannya agar pamor buah­buahan lokal dapat terus ditingkatkan di pasaran. Di kebun raya ini terdapat 52 jenis tumbuhan buah yang sangat potensial untuk dimanfaatkan masyarakat. Beragam jenis tumbuhan buah di Kebun Raya Katingan dibahas secara komprehensif di dalam buku ini, mulai dari pertelaan singkat, sebaran, habitat, budi daya, hingga kegunaannya. Untuk itu, diharapkan buku ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. 

References

Adema, F., P. W. Leenhouts, dan P. C. van Welzen. 1994. Sapindaceae Flora Male- siana, Series 1: Volume 11, Part 3. National Herbarium of the Netherlands.

Afriastini, J. J. 1990. Da ar Nama Tanaman. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Airy Shaw, H. K. 1975. “ e Euphorbiaceae of Borneo.” Kew Bulletin Additional

series 4.

Biotik. org. 2014. Syzygium syzygioides (Miq.) Merr. & L.M.Perry-Myrtaceae. Bota- nical description, Habitat, and Ecology Distribution. Diakses pada 2 Juli 2014. http://www.biotik.org/laos/species/s/syzsy/syzsy_en.html.

Australian Virtual’s Herbarium. 1995. “Syzygium pycnanthum Merr. & L.M.Perry.” Atlas of Living Australia Sharing Biodiversity Knowledge. Diakses pada 3 Juli 2014. http://biocache.ala.org.au/ occurrences/94199739-3e11-4f8a-a960 6a9ad972e898;jsessionid=8675E1F954B E9 97 E340F42058852D493.

Berg, C. C., E. J. H. Corner, dan F. M. Jarrett. 2006. “Moraceae-genera other than Ficus.” Flora Malesiana, Series I Volume 17/Part I. Nationaal Herbarium Nederland.

Blumea. 2000. “Baccaurea bracteata Mu?ll. Arg.” Plants of Southeast Asia. Diakses pada 27 Juni 2014 dari http://www.asianplant.net/Phyllanthaceae/Baccau- rea_bracteata.htm

Bompard, J. M. dan A. J. G. H. Kostermans. 1985. “Wild Mangifera Species in Kalimantan, Indonesia.” Proc. Symp. SEA Plant Genetic Resources. Jakarta: Lembaga Biologi Nasional, LIPI.

Burkill, H. M. 1997. e Useful Plants of West Tropical Africa. 2nd Edition. Volume 4, Families-R. Richmond: Royal Botanic Gardens, Kew.

Djufry, F. dan A. Jumberi. 2005. “Penggalian Data Pendukung Domestikasi dan Komersialisasi Jenis, Spesies dan Varietas Tanaman Buah di Kalsel.” Makalah

dipresentasikan pada Lokakarya Domestikasi dan Komersialisasi Tanaman Hortikultura. Jakarta: Puslitbang Hortikultura. Departemen Pertanian.

Donaldson, J. S. 2009. “Special Issue: Plant Science Research in Botanic Gardens. Botanic Gardens Science for Conservation and Global Change.” Trends in Plant Science 14 (11): 608–613.

Gajalakshmi, S., S. Vijayalakshmi, dan R.V. Devi. 2012. “Review Article Phyto- chemical and Pharmacological Properties of Annona muricata: A Review.” International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 4(2): 3–6.

Haegens, R. 2000. “Taxonomy, Phylogeny, and Biogeography of Baccaurea, Disti- chirhops, and Nothobaccaurea (Euphorbiaceae).” Journal of Plant Taxonomy and Plant Geography, Supplement 12.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.

Hai, H. D. 2016. Lansium parasiticum: Langsat tree. e Worldwide Fruits. Diakses pada 27 Februari 2017. http://www.worldwidefruits.com/lansium-parasiti- cum-langsat-tree.html.

Jansen, P. C. M. 1992. “Durio grandi orus (Masters) Kosterm. & Soegeng.” Dalam Plant Resources of South-East Asia No 2. Edible Fruits and Nuts, diedit oleh Coronel, R.E. & Verheij, E.W.M. Bogor: PROSEA FoundationJansen, P.C.M., J. Jukema, L. P. A. Oyen, dan T.G. van Lingen. 2014. Detil Data Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & L.M. Perry. Diakses pada 30 Juni 2014. http:// www.proseanet.org/prohati2/ browser.php?docsid=81.

Jansen, P. C. M., J. Jukema, L.P.A. Oyen, dan T.G. van Lingen. 1991. “Baccaurea reticulata Hook.f.” Dalam Plant Resources of South-East Asia No. 2: Edible fruits and nuts, diedit oleh Verheij, E.W.M. dan Coronel, R.E., 320. Bogor: PROSEA Foundation.

Jarret, F. M. 1959. “Studies in Artocarpus and Allied Genera 1–4.” Journal of the Arnold Arboretum of Harvard University 40: 1–38, 113–156, 298–369.

Jarret, F. M. 1960. Studies in Artocarpus and allied genera 1–4. Journal of the Arnold Arboretum of Harvard University 41: 73–141, 320–341.

Kostermans, A. J. G. H. 1958. “ e Genus of Durio Adans. (Bombacaceae).” Reinwardtia 4: 357–460.

Krismawati, A. dan M. Sarwani. 2005. Penggalian Data Pendukung Domestikasi dan Komersialisasi Jenis, Spesies, dan Varietas Tanaman Buah di Kalimantan Tengah. Makalah dipresentasikan pada Lokakarya Domestikasi dan Komer- sialisasi Tanaman Hortikultura. Jakarta.

Leenhouts, P. W. 1986. “A Taxonomic Revision of Nephelium (Sapindaceae).” Blu- mea 3: 373–436.

Lestari, R. dan D. Widyatmoko. 2010. “Kebun Raya Katingan: Konservasi tumbuhan buah Kalimantan, Indonesia dan Tropika.” Warta Kebun Raya Edisi khusus 1 Pembangunan Kebun Raya Baru di Indonesia 10 (1): 47–52.

Lestari, R. 2012. Pemanfaatan Buah Tampoi (Baccaurea reticulata Hook.f.) seba- gai Buah Segar dan Usaha Perbanyakan Vegetatif dengan Cara Stek dan Cangkok. Prosiding Seminar Nasional Proses Biologi dan Kimia dalam Indus- tri yang berwawasan lingkungan. Bogor: Fakultas MIPA, Universitas Nusa Bangsa. hal. 288–300.

Lestari, R. dan E. K. Agustin. 2011. “Variasi Pohon dan Buah Belimbing Merah (Baccaurea angulata Merr.), Habitat Tumbuhan di Kalimantan Barat dan Nutrisi Buahnya.” Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia. Buku 2 Tanaman Buah, 968–976. Jakarta: PERHORTI, IPB dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Lim, T. K. 2012. Edibel Medicinal and Non-Medicinal Plants: Volume I: Fruits. Netherlands: Springer Science Media.

MacKinnon, K., G. Hatta, H. Halim, dan A. Mangalik. 1996. e Ecology of Kali- mantan. Singapore: Periplus Edition.

Mishra, S., S. Ahmad, N. Kumar, dan B.K. Sharma. 2013. “Annona muricata ( e Cancer Killer): A Review.” e Global Journal of Pharmaceutical Research 2(1): 1613–1618.

Mudiana, D. dan E. E. Ariyanti. 2010. “Flower and Fruit Development of Syzygium pycnanthum Merr. & L.M. Perry.” Biodiversitas 11(3): 124–128.

Mudita, I. W. 2013. “Deskripsi Nyambu Bol. Tumbuhan Bali.” Diakses pada 30 Juni 2014. http://tumbuhanbali. blogspot.com/2013/02/nyambu-bol.html.

Myers, N., R. A. Mittermeier, C.G. Mittermeier, G.A.B. da Fonseca, dan J. Ken. 2000. “Biodiversity Hotspots for Conservation Priorities.” Nature 403: 853–858.

Panggabean, G. 2014. “Detil Data Syzygium samarangense (Blume) Merr. & L. M. Perry.” Diakses pada 30 Juni 2014. http://www.proseanet.org/prohati2/ browser.php?docsid=82.

Perry, L. M. 1980. Medicinal Plants of East and Southeast Asia: Attributed Properties and Uses. MIT Press South East Asia.

Plants of Southeast Asia. 2014. Diakses pada 27 Juni 2014. http://asianplant.net/. Putri, W. U., P. Aprilianti, dan R. Sari. 2011. “Konservasi Tumbuhan Endemik

Kalimantan Baccaurea angulata Merr. melalui Perbanyakan Generatif dan

Vegetatif.” Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia. Buku 2 Tanaman Buah. hal. 726–734.

Rifai, M. A. 2004. Kamus Biologi. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Sari, R. 2010. “Pengembangan Gitak Madu (Willughbeia angustifolia) dan Belimbing Darah (Baccaurea angulata) sebagai Tanaman Buah Unggul dari Kalimantan”. Laporan Akhir Program Insentif Peneliti Dan Perekayasa LIPI. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.

Sastrapradja, S. dan M. A. Rifai. 1992. “Lansium domesticum Corr.” Dalam Plant Resources of South East Asia No.2: Edible Fruits and Nuts diedit oleh Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel. Bogor: PROSEA Foundation.

Schuiling, D. L. dan J. P. Mogea. 2014. “Detil Data Salacca zalacca (Gaertn.) Voss. Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia.” Diakses pada 30 Juni 2014. http://www.proseanet.org/ prohati4/browser.php?docsid=118.

Setijati, S., S. Lubis, S. H. Aminah, D. Eddy, S. Hadi, dan L. Ischak. 1981. Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi: Sayur-Sayuran 6. Jakarta: LIPI dan Balai Pustaka.

Simatupang, R. S., I. Ar-Riza, Mukhlis, dan I. Khairullah. 2006. Buah-buahan Ekso- tik pada Wilayah Lahan Rawa di Beberapa Kabupaten Kalimantan (Malinau, Kutai Timur, Penajam Paser Utara, Tabalong, Barito Selatan, Sukamara, Katingan). Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Hal 15–34.

Steenis, C. 1978. “Spermatophyta.” Flora Malesiana, Series 1: Spermatophyta (Seed Plants) Volume: 8. National Herbarium of the Netherlands.

Subekti, A., S. Yeni, T. Sumaryadi, B. Anggraito, dan T.M. Ibrahim. 2005. “Peng- galian Data Pendukung Domestikasi dan Komersialisasi Jenis, Spesies, dan Varietas Tanaman Buah di Kalimantan Barat.” Prosiding Lokakarya I: Domestikasi dan Komersialisasi Tanaman Hortikultura. Jakarta: Puslitbang Hortikultura, Departemen Pertanian. Hal 23–34.

Sukarya, D. G. (ed). 2013. 3500 Plant Species of e Botanic Gardens of Indonesia. Jakarta: PT Sukarya & Sukarya Pandetama.

Teknologi Tepat Guna Budi daya Pertanian. 2014. “Kedondong (Spondias dulcis Parkinson).” Hal 1–12. Diakses pada 2 Juli 2014. http://www.warintek.ristek. go.id/pertanian/kedondong.pdf.

e Plant List A Working List of All Plant Species. 2014. Diakses pada 25 Juni 2014. http://www.theplantlist.org/.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Uji, T. 1992. “Baccaurea Lour.” Dalam Plant Resources of South East Asia No. 2, Edible fruit and nuts, diedit oleh Verheij, E.W.M., dan R.E. Cornel, 98–100. Bogor: PROSEA Foundation.

Uji, T. 2014. “Detil Data Nephelium ramboutan-ake (Labill.) Leenh. Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia.” Diakses tanggal 30 Juni 2014. http://www. proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=73.

Verheij, E. W. M, dan R. E. Coronel (eds.). 1991. Plant Resources of Southeast Asia No 2. Edible Fruits and Nuts. Leiden: Backhuys Publishers.

Wai, J. S., O. aithong, K. Sridith, dan D. J. Middleton. 2011. “Willughbeia tenui- ora (Apocynaceae: Rauvol oideae), a New Record for ailand.” ai Forest Bulletin (Botany) 39: 37–39.

Witono, J. R., D. W. Purnomo, D. Usmadi, D. O. Pribadi, D. Asikin, M. Magandhi, Sugiarti, dan Yuzammi. 2012. Rencana Pengembangan Kebun Raya Indonesia. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.

Yap, S. K. 1995. “Durio Adans.” Dalam Plant Resources of South-East Asia No 5(2). Timber Trees: Minor Commercial Timbers. Diedit oleh Lemmens, R.H.M.J.,I. Soerianegara dan W.C. Wong, Bogor: PROSEA Foundation.

Scroll to Top
×