fbpx

Kesetaraan Gender dalam Pelaku Iptek, Mungkinkah?

Screenshot 2024-02-12 134604

Categories



Published

December 16, 2020

HOW TO CITE

Andi Misbahul PratiwiArdanareswari Ayu Pitaloka, P2KMI-LIPI; Indri Juwita Asmara, P2KMI-LIPI; Ishelina Rosaira Poerbosisworo, P2KMI-LIPI; Nahiyah Jaidi Faraz Nani Grace Simamora, P2KMI-LIPI; Sigit Setiawan, P2KMI-LIPI; Wati Hermawati, P2KMI-LIPI; Widjayanti M. SantosoAnggini Dinaseviani, P2KMI-LIPI

DOI: https://doi.org/10.14203/press.302

Keywords:

Kesetaraan, Gender, Iptek

Synopsis

Maraknya ketidakadilan yang dialami kaum perempuan berdasarkan kacamata keilmuan gender dan feminisme, khususnya mereka yang berkecimpung dalam bidang iptek, bukanlah sesuatu yang baru. Menjadi menarik manakala di hadapan kita tersaji wacana empiris mengenai pola dan struktur sosial masyarakat yang berkontribusi mengonstruksi suatu pandangan sehingga mengondisikan terciptanya tatanan masyarakat yang tidak seimbang antara kaum laki-laki dan perempuan, khususnya dalam ranah iptek.

Buku yang berada di tangan Anda ini diramu secara khusus dari hasil penelitian para peneliti LIPI dengan pihak dari instansi terkait lainnya dalam menyingkap fenomena ketimpangan gender sebagai pelaku iptek. Pengalaman beberapa perempuan sebagai sivitas perguruan tinggi, aparatur sipil negara, anggota legislatif, hingga pelaku usaha kecil yang memanfaatkan peran teknologi, dengan pola dan keunikannya masing-masing, diceritakan secara runut dalam buku (bunga rampai) ini.

Dengan demikian, terbitan LIPI Press kali ini cocok bagi Anda yang tertarik atau tengah mendalami isu-isu kesenjangan gender yang terjadi di sekeliling kita, khususnya dalam bidang iptek, beserta faktor yang melatarbelakanginya. Semoga hadirnya buku ini dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam mengungkap fakta kesenjangan yang terjadi antara kaum perempuan dan laki-laki, khususnya mereka yang berjibaku dalam dunia iptek.

Chapters

  • PROLOGKESETARAAN GENDER YANG BELUM MERATA DALAM PEMBANGUNAN IPTEKWati Hermawati
  • REALITAS GENDER DALAM PERKEMBANGAN IPTEKArdanareswari Ayu Pitaloka, Nani Grace Simamora
  • TANTANGAN DAN DETERMINASI DIRI PEREMPUAN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL: KAJIAN FEMINIS SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING & MATHEMATICS (STEMAndi Misbahul Pratiwi
  • KESENJANGAN GENDER DALAM PROFESI DOSEN DI PENDIDIKAN TINGGIIshelina Rosaira Poerbosisworo
  • KARIR PEREMPUAN SEBAGAI APARATUR SIPIL NEGARA: PERJALANAN KESETARAAN GENDERNani Grace Simamora
  • REPRESENTASI PEREMPUAN DI DPR RI: Hambatan dan Tantangannya di IndonesiaAnggini Dinaseviani, Wati Hermawati
  • PEREMPUAN DALAM EKONOMI DIJITAL: Penguasaan Teknologi dan Tantangan Kesenjangan DijitalIndri Juwita Asmara
  • PERSPEKTIF GENDER DALAM ENERGI DI INDONESIAWati Hermawati, Sigit Setiawan

References

Crump, J., & Brown, I. (2013). The Societal Impact of the Internet of Things. Oxford: BCS.

DRN (Dewan Riset Nasional ). (2014). Iptek untuk Indonesia sejahtera, berdaulat & bermartabat. Bunga Rampai Pemikiran Anggota Dewan Riset Nasional 2014. Jakarta

Handayani, T. (2018). Gender dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dalam Hermawati, W. (Ed) (2018). Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia. LIPI Press. Jakarta

Hermawati, W. (2018). Dimensi Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam Hermawati, W. (Ed) (2018). Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia. LIPI Press. Jakarta

Hermawati, W., Luhulima, A. S., & Achmad, S. (2017). Pengembagan Perspektif Gender dalam IPTEK di LIPI : Suatu Memori Kelembagaan. Jakarta: LIPI Press.

Irwanti, A. & Dharmanto, S. (2018). Disruptive Technology: Pengambilan Keputusam pada Masa Depan Bersifat Gender-Agnostic. Dalam Hermawati, W. (Ed) (2018). Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia. LIPI Press. Jakarta. P: 285-308

Kemenristekdikti. (2017). Statistik Pendidikan Tinggi 2017. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Pusdatin Iptek Dikti, Setjen, Kemenristekdikti, 2017

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ikhtisan Data Pendidikan dan Kebudayaann tahun 2017/2018. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Jakarta. Diambil dari: http://statistik.data.kemdikbud.go.id/ – tanggal 15 Oktober 2018

Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution. Amazon

Suryadi, A. & Idris, E. (2010). Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan. Bandung: PT Genesindo.

UNESCO. (2007). Science, technology, and gender: An international report. Paris: UNESCO Publishing.

Unwin, T. (2009). ICT4D: Information and Communication Technology for Development. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-71236-1.

Mansell, R. (1999). Information and communication technologies for development: assessing the potential and the risks. Telecommunications policy, 23 (1). pp. 35-50 DOI: 10.1016/S0308-5961(98)00074-3

UNCSTD (UN Commission on Science and Technology for Development). (2013). Issues Paper on Science, Technology and Innovation (STI) for the Post-2015 Development Agenda. Washington D.C. Diambil dari : https://unctad.org/meetings/en/SessionalDocuments/CSTD2013_Issues02_STI.pdf tanggal akses: 20 Oktober 2018

Watkins, A., & Michael, E. (2008). Science, Technology, and Innovation : Capacity Building for Sustainable Growth and Poverty Reduction. Directions in Development; Science, Technology, and Innovation. Washington, DC : World Bank. © World Bank. https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/6418 License: CC BY 3.0 IGO. Akses tanggal 20 Oktober 2018

Abercrombie, N., Hill, S., Turner, B.S. (2010). Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Abdullah, I. (1997). Sangkan paran gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 3-6

Achmad.S. (2018). Perspektif Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam Hermawati, W. (2018). Gender dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: LIPI Press

Baylin L. (1987). Experienching technical work: a comparison male and female engineers. Human Relation.40(5):299-312

Bhasin, K. 1996. Menggugat Patriarki; Pengantar tentang persoalan dominasi terhadap kaum perempuan. Yogyakarta. Bentang Budaya.

Budiman, A. (1981). Pembagunan Kerja Secara Seksual, Sebuah Pembahasan Sosiologis tentang Peran Wanita dalam Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Butler, J. (1990). Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity. New York and London: Routledge

Castillo, R., Matteo, G. & Ezequiel, T. (2014). Women in science and technology: What does the literature say? Inter-American Development Bank. No. IDB-TN-637

Cixous. (1976).The Laugh of Medusa. Sign, Summer: 875-93

Ceci, S. J., & W. M. Williams. (2007). Why aren’t more women in science?Top researchers debate the evidence. Washington, DC: American Psychological Association.

Djoharwinarliem, S. (2012). Dilema kesetaraan gender: Refleksi dan Respon Praksis. Yogyakarta: Polgov Fisipol UGM.

Douglas, C. (1996). Cover story: Workshop: Radical Feminism, Past, Present, and Future. Off Our Backs, 26(8), 20-20. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/20835579

Espinoza, C., Ukleja, M., & Rusch, C. (2010). Managing the Millennials: Discover the core competencies for managing today’s workforce. Hoboken, NJ: Wiley & Sons.

Fakih, M. (2004). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 154-156

Freeman,S.J. (1975). The Politics of Women’s Liberation: A Case Study of an Emerging Social Movement and Its Relation to the Policy Process. New York: Longman

Gumbus, A. & Grodzinsky, F. (2004). Gender bias in internet employment: A study of career advancement opportunities for women in the field of ICT, Journal of Information, Communication and Ethics in Society, 2(3):133-142 https://doi.org/10.1108/14779960480000248

Gupta, S. (2018). Glass Ceiling in 21st Century: Women in Management. International Journal of Management Studies.V:3(5), July, 2018:83

Hanks, M.W. (2007). World History and the History of Women, Gender, and Sexuality. University of Hawai’i Press: Journal of World History,18(1), March:53-67

Hartsock,N. (1979). Feminist Theory and The Development of Revolutionary Strategy in Capitalist Patriarchy and the Case for Socialist Feinist, Eisenstein,S. (ed), monthly Review Press: New York

Hill, C., Christianne C, Andresse St.R. (2010). Why So Few? Women in Science, Technology, Engineering, and Mathematics. AAUW acknowledges the financial support of the National Science Foundation

Hermawati,W. (ed). (2018). Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (2018). Jakarta: LIPI Press

Howe, N., & Strauss, W. (1991). Generations: the history of America’s future 1584 to 2069.Harper Perennial: New York, USA

Howe, N., & Strauss, W. (2000). Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage

Humm, M. (2002). Ensiklopedia Feminisme. Jakarta: Fajar Pustaka

Irigaray,L. (1977). Ce Sexe qui n’en est pas un, Edition de Minuit: Paris. Dalam. Humm, M. 2002. Ensiklopedia Feminisme. Jakarta: Fajar Pustaka

Jurkiewicz, C. L. (2000). Generation X and the Public Employee. Public Personnel Management. 29(1):55.

Lerner, G. (2004).U.S. Women’s History: Past, Present and Future. Journal of Women’s History. 16(4):10-27

Lovenduski, J.(2010). Politik Perparas Perempuan. Yogyakarta: Kanisius.152-156

Lucas, K., D’Enbeau, S., & Heiden, E. P. (2015). Generational Growing Pains as Resistance to Feminine Gendering of Organization? An Archival Analysis of Human Resource Management Discourses. Journal of Management Inquiry. 1-16(February):21

Lyons, S. (2004). An exploration of generational values in life and at work. ProQuest Dissertations and Theses, 441-441. Retrieved date January,11,2018 from http://ezproxy.um.edu.

Mannheim, K. (1952). The Problem of Genecrations. Essays on the Sociology of Knowledge.24(19), 276–324.

Martin, C. A.& Tulgan, B. (2002). Managing the Generational Mix. Amherst, MA: HRD Press

Mattis, C. M. (2004). Women Entrepreneurs: Out From Under The Glass Ceiling. Women in Management Review. 19(3):154-163

Mill,J.S. (1910). The Subjection of Women. Chicago: University of Chicago Press.hlm. 186

Meyerowitz, J. (2008). A History of Gender. The American Historical Review. 113(5):1345-1356

Morgan, J. (1997). Some Could Suckle over Their Shoulder: Male Travelers, Female Bodies, and the Gendering of Racial Ideology, 1500-1770. The William and Mary Quarterly. 54(1):167-192. doi:10.2307/2953316

Morgan, J. L. (2004). Laboring Women: Reproduction and Gender in New World Slavery. Philadelphia: University of Pennsylvania Press

National Academy of Sciences (NAS). 2006. To Recruit and Advance: Women Students and Faculty in U.S. Science and Engineering. Washington, DC: National Academies Press. National

Oblinger, D. & Oblinger, J., (Eds).(2005). Educating the Net Gen. Washington, D.C. Educause

Partini. (2013a). Bias Gender dalam Birokrasi. Yogyakarta: Tiara Wacana

Partini. (2013b). Glass Ceilling dan Guilty Feeling sebagai Penghambat Karir Perempuan di Birokrasi. Jurnal Komunitas.5(2) (2013):218-228.

Pew Research Center. (2010). Millennials A Portrait of Generation Next. Millennials Confident. Connected. Open to Change. Research Report Pew Research Center. www.pewresearch.org/millennials

PWC. (2011). The Female Millennial: A New Era Of Talent. Diakses pada 12 Februari 2018, dari www.pwc.com/femalemillennial

Rowbotham, S. (1973). Woman’s consciousness, man’s world. Manchester: Penguin

Rowbotham (1992). Women in Movement Feminism and Social Action.

Ryan, M & Haslam, A. (2004). Tisky Business: Busting the Myth of Women as Risk Averse. (http://psy.ex.ac.uk/seorg/Glasscliff/)

Sanders, J. (2011). Gender Smart. Jakarta: Gramedia

Sugihastuti, & Itsna,. H.S. 2007. Gender & Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tong, R.P. (2008). Feminist Thought; Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta. Jalasutra.

Twenge, J. M. (2006). Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled-and More Miserable than Ever Before. New York: Free Press

UNDP. (2018). Human Development Report. Diakses pada 12 Februari 2018, dari http://hdr.undp.org/sites/default/files/hdr2018_

UNESCO. (2007). Science, Technology and Gender: An International Report. Science and Technology for Development Series. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

UNESCO. (2012). World Atlas of Gender Equality in Education. Diakses pada 12 Februari 2018, dari https://www.macfound.org/media/files/UNESCO-world-atlas-gender-education.pdf

Wentling, R.M. (2003). The Career Development and Aspiration Of Women In Middle Management Revisited. Women in management Review.18(6):311-324.

West, C. & Zimmerman,D. (1987). Doing Gender. Gender and Society,1(2). June:125-151.

Willis, E. (1984). Radical Feminism and Feminist Radicalism. Social Text. (9/10):91-118. doi:10.2307/466537

World Bank. (2012). World Development Report. Diakses pada 12 Februari 2018, dari https://data.worldbank.org/

World Development Report. (2012). Gender Equality and Development. World Bank

Xie, Y. & Shauman, K. A. (2003). Women in Science. Career Processes and Outcomes. Cambridge: Harvard University Press.

Zubieta, J. (2006). Women in Latin American Science and Technology: A window of opportunity. In OECD. Women in Scientific Careers: Unleashing the Potential. Paris: Organisation for Economic Co-operation and Development.

AAUW. (2010). Why So Few? Women in Science, Technology, Engineering, and Mathematics. By Catherine Hill, Ph.D., Christianne Corbett, Andresse St. Rose, Ed.D. February. https://www.aauw.org/files/2013/02/Why-So-Few-Women-in-Science-Technology-Engineering-and-Mathematics.pdf>, 12 Mei 2018, Pk. 21.00 WIB.

Beauvoir, S. (2011). Second Sex. New York: Vintage Books.

Beede, D., Julian, T.A., Langdon, D., Doms,M.E,. (2011). Women in STEM: A Gender Gap to Innovation. SSRN Electronic Journal. August.

Candraningrum, Dewi & Dhewy, A. (2016). Rasa Takut, Bullying & Tekad Pelajar Perempuan dalam STEM: Kajian SMK di Jakarta. Jurnal Perempuan, Vol. 21 No. 4, 125-144.

Dusek, V. (2006). Philosophy of Technology: An Introduction. USA, UK, Australia: Blackwell Publishing Ltd.

MasterCard. (NA). Press Release. Parents Are Crucial Influencers for Girls Pursuing STEM Careers: Inaugural MasterCard Study. http://newsroom.mastercard.com/asia-pacific/press-releases/parents-are-crucial-influencers-for-girls-pursuing-stem-careers/, 16 Jan 2018.

Meyers, D.T. (2002). Gender in the Mirror: Cultural Imagery and Women’s Agency. UK: Oxford University Press, Inc.

Saptari, R., & Holzner, B. (2016). Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial. Jakarta: Kalyanamitra.

Universitas Indonesia. (NA). Program Sarjana Teknik Metalurgi dan Material. http://www.ui.ac.id/akademik/sarjana-reguler/fakultas-teknik-2/s1-teknik-metalurgi-dan-material.html, diakses pada 20 Maret 2018, pk. 10.50 WIB.

Wajcman, J. (2007). From Women and Technology to Gendered Technoscience. Information, Communication & Society Vol. 10, No. 3. Routledge: Taylor & Francis.

Wajcman, J. (2006). TechnoCapitalism meets Technofeminism: Women and Technology in Wireless World. Labour & Industry, Vol. 16, No. 3.

Wacjman, J. (2009). Feminist Theories of Technology. Cambridge Journal of Economics, pp. 1-10.

WEF. (2017). The Global Gender Gap Report 2017.World Economic Forum.

White, D. (2014). What is STEM Education and Why Is It Important? Florida Association of Teacher Educators Journal.

Willet, C., Anderson, E., & Meyers, D. (2015). Feminist Perspectives on the Self. Stanford Encyclopedia of Philosophy. Stanford University.

Archer, D. (2006) ‘A right to descent education.’ Adults Learning, 17(9).

Asrohah, H. (2008). Sosiologi Pendidikan, Kopertais Press, Surabaya

Brookfield, J. (2005) The Power of Critical Theory: liberating adult learning and teaching. San Fransisco: Jossey-Bass.

Falcioni, J. (2006) ‘Equal opportunity’ Mechanical Engineering 4 November 2006.

Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender.

Muawanah, E. (2009). Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Teras

Mufidah, C. 2010. Bingkai Sosial Gender: Islam, Strukturasi dan Konstruksi Sosial, Malang: UIN Maliki Press.

Simatauw, M; Simanjuntak, L; & Kuswardono, P.T. (2001). Gender & Pengelolaan Sumberdaya Alam. Yogyakarta: Yayasan PIKUL.

Thompson, A. (2003) ‘Caring in Context: Four Feminist Theories on Gender and Education.’ Curriculum Inquiry, 33(1).

UU No. 7 Tahun 1984.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ali, F. (2015). Gender Equality in the Workplace. International Journal of Management Studies https://www.researchgate.net/publication/ diakses 28 Agustus2018.

Darwin, M. & Tukirin (2001) Menggugat Budaya Patriaki. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

Data Series Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)-Perempuan http://hub.satudata. bappenas.go.id/datastore diakses tanggal 25 September 2018.

Candraningrum, D. (2014). Pengarusutamaan Gender dalam Kabinet Kerja 2014-2019: Perempuan, Nalar Keadilan & Tata Kelola Pemerintahan. Jurnal Perempuan.19(4), November: 317-326

Gupta, S. (2018). Glass Ceiling in 21st Century: Women in Management. International Journal of Management Studies. http://www.researchersworld.com/ijms. diakses 28 Agustus2018

Kirton, G. & Greene, A.M. (2005). The Dynamics of Managing Diversity: A Critical Approach. Oxford: Elsevier (2nd Eds.).

Komisi ASN. (2017). Sistem Merit Dan Kesetaraan Gender Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Diskusi Terbatas Paparan Awal Riset Gender dan Birokrasi: Ketimpangan Gender di 34 Kementrian. Jakarta, 29 Mei 2017

Noor, L. (2014). Perempuan di Sektor Publik. marwah, XV: 1

Stedham, Y. E., & Yamamura, J. H. (2004). Measuring national culture: does gender matter? Women in Management Review, 19(5): 233-243.

Stamarski, C. S & Son Hing, L.S. (2015). Gender inequalities in the workplace: the effects of organizational structures, processes, practices, and decision makers’ sexism. Front. Psychol. 6:1400.

Suparno, Indriyati, Ismunandar, Kelik, Rochimah, &Trihastuti, N. (2005) Masih dalam Posisi Pinggiran; Membaca Tingkat Partisipasi Politik Perempuan di Kota Surakarta. Pustaka Pelajar Surakarta

OECD. (2017). The Pursuit of Gender Equality. http://oe.cd/gender/2017. diakses tanggal 25 September 2018.

PP No 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS

Permen PAN RB no 38 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Weyer, B. (2007). Twenty years later: explaining the persistence of the glass ceiling for women leaders. Dalam .Ali, F. (2015). Gender Equality in the Workplace. International Journal of Management Studies https://www.researchgate.net/publication/ diakses 28 Agustus2018.

Alfirdaus, L.K. (2008). Kebijakan setengah hati kuota perempuan dalam partai politik dan parlemen. Jurnal Konstitusi: membangun konstitusionalitas Indonesia, membangun budaya sadar berkonstitusi. 5(2), November, P. 146. Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Amri, T. (2017). Kebijakan partai politik dalam merespon pemberlakuan kuota 30% keterwakilan perempuan dalam pencalonan anggota legislatif pada pemilu 2014 (studi kasus pada Partai Demokrat, PDIP Perjuangan dan HANURA di Kabupaten Paser). eJournal Ilmu Pemerintahan , 5(3): 1361-1372.

Andriana, N., Siregar, S. N., Haris , S., Yanuarti, S., Budiatri, A. P., & Amalia , L. S. (2012). Perempuan, Partai politik dan Parlemen : Studi Kinerja Anggota Legeslatif Perempuan di Tingkat Lokal. Jakarta: LIPI.

BPS. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia / Indonesia Population Projection 2010-2035. Bappenas, BPS, UNPF. Jakarta

Dewi, K. H., Kusumaningtyas, A. N., Izzati, F. F., & Ekawati, E. (2017). Perempuan Kepala Daerah dalam Jejaring Oligarki Lokal. Jakarta: LIPI Press.

Handayani, T. (2018). Gender dalam teknologi informasi dan komunikasi. Dalam Hermawati, W. (Ed). (2018). Gender dalam ilmu pengetahuan dan teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia (pp. 71-96). LIPI Press: Jakarta.

Hermawati, W. (2018). Dimensi gender dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Hermawati, W. (Ed) (2018), Gender dalam ilmu pengetahuan dan teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia (pp. 45-70). LIPI Press: Jakarta.

Hermawati, W., Luhulima, A. S., & Achmad, S. (2017). Pengembagan Perspektif Gender dalam IPTEK di LIPI : Suatu Memori Kelembagaan. Jakarta: LIPI Press.

Huntington, S.P. & Nelson, J.M. (1994). Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Penerjemah Sahat Simamora. Jakarta: Rineka Cipta.

Karam, A. (1999). Perempuan di Parlemen : Bukan Sekedar Jumlah, Bukan Sekedar Hiasan. Jakarta: Penerbit Yayasan Jurnal Perempuan.

KPP & PA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). (2016). Pembangunan manusia berbasis gender. CV. Lintas Khatulistiwa.

Mudzakkir, A., Gayatri, I. H., Tyas, H., & Satriani, S. (2010). Gender dan Politik Lokal : Pemetaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Perempuan di Empat Daerah. Jakarta: LIPI Press.

Purwanti, A. (2014). Disertasi Perkembangan Politik Hukum Pengaturan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik Pada Era Reformasi Periode 1998-2014 (Studi Partisipasi Politik Perempuan dalam Undang-undang Tentang Partai Politik dan UU Tentang Pemilu Anggota DPR, DPD,DPRD). Depok: Universitas Indonesia.

Rahmatunnisa, M. (2016). Affirmative action dan penguatan partisipasi politik kaum perempuan di Indonesia. Jurnal Wacana Politik, 1(2), Oktober: 90 – 95

Sanit, A. (1985). Perwakilan Politik Indonesia. Jakarta : CV. Rajawali, hal. 203.

Sarbaini, S. (2002). Sosiologi dan Politik, Jakarta: Kahlia Indonesia, hal. 73.

Simamora, N.G. (2018). Perempuan peneliti di industri manufaktur. Dalam Hermawati, W. (Ed.), Gender dalam ilmu pengetahuan dan teknologi: Perkembangan, Kebijakan, & Tantangannya di Indonesia (pp. 97-116). LIPI Press: Jakarta.

Siregar, W.Z.B. (2005). Parliamentary Representation of Women in Indonesia: the Struggle for a Quota. Asian Journal of Women’s Studies, 11(3): 36-72, DOI: 10.1080/12259276.2005.11665993

Sitepu, A. (2004). Sistem Politik Indonesia, Medan, Fisip USU. Hal 147

Subono, N.I. (2009). Menuju representasi politik perempuan yang lebih bermakna. Jurnal Sosial Demokrasi. 6(2), Juni-Agustus, hal 56-61.

Data dari internet : http://archive.ipu.org/parline-e/reports/2147.htm ,data diakses tgl 28 Mei 2018

Dobransky, K. & Hargittai, E. (2012). Inquiring minds acquiring wellness: uses of online and offline sources for health information. Health Communication, 27(4).

DiMaggio, P. (2004). Digital inequality: from unequal access to differentiated use. Social Inequality, K.M. Neckerman (ed.), New York, Russell Sage Foundation

Giosa, N. & Rodríguez, C. (2010). Estrategias de desarrollo y equidad de género: una propuesta de abordaje y su aplicación al caso de las industrias manufactureras de exportación en México y Centroamérica, Mujer y Desarrollo series, No. 97 (LC/L.3154-P), Santiago, Chile, Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC). United Nations publication, Sales No. S.09.II.G.127.

Montano, B.P., & Pérez, R. (2013). Women in the digital economy breaking through the equality threshold. Santiago: United Nations. LC/L.3666(CRM.12/3). Santiago, Chile, Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC). United Nations publication.

Tapscott, D. (1997). The digital economy: promise and peril in the age of networked intelligence. New York: McGraw-Hill. ISBN 0-07-063342-8.

Anfinsen, M., & Heidenreich, S. (2017). Energy & gender – a social sciences and humanities crosscutting theme report. Cambridge: SHAPE ENERGY.

ASTAE (Program Energi Alternatif dan Berkelanjutan di Asia) (2013). Indonesia: Menuju Akses Universal Memasak Bersih Tanpa Polusi. Rangkaian Pertukaran Pengetahuan Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi di Asia Timur dan Pasifik. Washington, DC: Bank Dunia.

Bappenas. (2007). Gender Analysis Pathways (GAP): Alat analisis gender untuk perencanaan pembangunan. Jakarta.

Bisnis.com. (2018, January 14). Pembangkit Energi Terbarukan, Kapasitas Bertambah 408 MW. Retrieved from www.Bisnis.com: http://industri.bisnis.com/read/20180114/44/726372/pembangkit-energi-terbarukan-kapasitas-bertambah-408-mw

BPS. (2018). Profil kemiskinan di Indonesia. Berita Resmi Statistik. 57(07). Th. XXI, 16 Juli 2018

BPS. (2009). Profil Kemiskinan di Indonesia, Maret 2009.’Berita Resmi Statistik. 43(07). Th. XII. July.

BPS. (2005). Pelaksanaan Pendataan Rumah Tangga Miskin 2005. Jakarta.

BPPT. (2017). Indonesia Energy Outlook 2017. Insiatif pengembangan teknologi energi bersih. Pusat Teknologi Smber Daya Energi dan Industri Kimia, BPPT. Jakarta. Diambil tanggal 8 Oktober 2018 dari: https://www.researchgate.net/publication/322266157_Outlook_Energi_Indonesia_2017_Inisiatif_Pengembangan_Teknologi_Energi_Bersih

BIRU. (2018). Annual Report Indonesia Domestic Biogas Programme: January – December 2017

Buletin Ketenagalistrikan, Ed.53, Volume XIV, Maret. (2018). Rasio Elektrifikasi 2017 Melebihi Target. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Jakarta.

Cecelski, E.W. (1995). From Rio to Beijing: Engendering the energy debate. Energy Policy. February

Dhewy. A. (2017). Akses atas energi berdampak besar terhadap kehidupan perempuan. Jurnal Perempuan. Desember.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM. (2017). Statistik Kelistrikan 2016. Jakarta

ENERGIA. (2016). Gender and Energy Researh: Building the evidence base for improving energy intervensions’ effectiveness. Newsletter of the ENERGIA international network on gender and sustainable energy, 17(1), May.

Fong, D. (2014). Sustainable Energy Solutions for Rural Areas and Application for Groundwater Extraction. GENI.

Hartiningsih, Hermawati, W., Maulana, I., & Rosaira, I. (2013). Peran jejaring dan aktor dalam mempertahankan kesinambungan energi di perdesaan. Laporan Hasil Penelitian Pappiptek-LIPI. Katalog Perpustakaan Pappiptek-LIPI No. 333.7/Per/H, Seri Laporan Penelitian No. 2014-01-01-04

Hartiningsih & Hermawati, W. (2013). Tantangan Keberlanjutan Difusi dan Adopsi Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE): Studi Kasus Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Prosiding Forum Iptekin III, PAPPIPTEK LIPI, Jakarta

Haves, E. (2012). Does energy access help women? Beyond anecdotes: a review of the evidence. Ashden Report. Diakses tanggal 12 September 2018 dari: https://www.ashden.org/downloads/files/Ashden_Gender_Report.pdf

Hermawati,W., Thoha, M., Grace, N., & Rosaira, I. (2009). Kajian implementasi dan pemanfaatan PLTMH untuk peningkatan usaha produktif masyarakat pedesaan. LIPI Press, Jakarta.

Hermawati, W. & Rosaira, I. (2017). Key Success Factors of Renewable Energy Projects Implementation in Rural Areas of Indonesia. Journal of STI Policy and Management, 2(2), 111–125

IEA (International Energy Agency). (2017). Energy Access Outlook-2017: From poverty to prosperity. OECD/IEA, Paris.

IESR. (2016). Laporan Pengarusutamaan Gender di dalam Sektor Energi. Jakarta, 3 Oktober 2016.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2014). Siaran Pers Nomor: 17/Sji/2014 Tanggal: 21 Maret 2014 RUPTL PT PLN (Persero) 2013 – 2022 RUPTL PLN. Retrieved 28-11- 2014, from: www.Esdm.Go.Id/Siaran-Pers/55-Siaran-Pers/6765-Coffee-Morning-Ruptl-Pt-Pln-Persero-2013-2022.Html

Kompas.com. (28/08/2018: 06.07 WIB). Jonan Targetkan Rasio Elektrifikasi 99 Persen di Akhir 2019. Diambil tanggal 18 September 2018 dari https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/28/060700126/jonan-targetkan-rasio-elektrifikasi-99-persen-di-akhir-2019.

Lambrou, Y., & Piana, G. (2006). Energy and gender issues in rural sustainable development. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.

Luhulima, A. (2018). CEDAW, gender dan iptek. Dalam Hermawati W. (Ed). Gender dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perkembangan, kebijakan dan tantangannya di Indonesia. LIPI Press. Jakarta: 353-358

MCA. (2016). Indonesia compact updated social and gender integration plan (SGIP). Retrieved on 21 September 2018 from: http://www.mca-indonesia.go.id/assets/uploads/media/pdf/Updated-Indonesia-SGIP-July-2016.pdf

Prima, A. R. (2017). Pembangkit listrik tenaga bayu Sidrap – 75 MW. Engineer Weekly.

Rosaira, I. & Hermawati, W. (2014). Dampak Listrik PLTMH Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Dusun Gunung Sawur, Desa Sumber Rejo, Candipuro, Lumajang. Prosiding Konperensi & Seminar Nasional TTG. Subang.

Rufaida, A. (Ed). (2013). Best Practices: Gender dalam energi. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. KESDM, Jakarta.

Sari, I.W. (2014). Variasi produk dan distribusi pemasaran industri gula kelapa di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta

Setiawan, S., Siahaan, S., Maulana, Q., Alamsyah, P., & Pabeta, A. T. (2014). Studi Model Bisnis dan Kemampuan Teknologi Industri PLTS Menuju Kemandirian Energi. Laporan Penelitian. PAPPIPTEK-LIPI. Jakarta

Scroll to Top
×