fbpx

Kekinian Etnobotani Indonesia: Peran, Potensi, Tantangan, dan Peluang dalam Mendukung Pemanfaatan Sumber Daya Tumbuhan Berkelanjutan

Screenshot (175)

Categories



Published

May 15, 2023

HOW TO CITE

Wawan Sujarwo

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

DOI: https://doi.org/10.55981/brin.782

Keywords:

Bioprospecting, Ethnobotany, Ethnobiology, Plant Resources, Sustainable Development, tumbuhan, budaya, Bioprospeksi, Etnobotani

Synopsis

Orasi ini, menegaskan bahwa transformasi etnobotani dengan kekinian Iptek dalam pengungkapkan nilai guna dan potensi lokal tumbuhan diyakini dapat mewujudkan pengelolaan dan layanan ekosistemnya secara berkelanjutan. Transformasi etnobotani terkini harus mengaktualisasikan diri pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi terkini dengan menampilkan peran dan peluang etnobotani dalam bioprospeksi, teknologi genomik, machine learning, sehingga kekinian etnobotani dapat menjawab tantangan perubahan kondisi lingkungan dan perkembangan budaya.

Kekinian etnobotani dalam implementasinya harus: (1) fokus pada titik sentral kajian etnisitas dan Kehati, (2) mengaktualisasikan etnobotani sesuai perkembangan Iptek, (3) dapat menjadi sumber data untuk mendukung pengembangan Iptek terapan, (4) dapat mengungkapkan pengetahuan lokal yang berguna dan berharga dengan menghubungkan masalah yang sebenarnya, (5) dapat memberikan dukungan untuk peningkatan persaingan produk lokal, upaya konservasi Kehati, fungsi lingkungan, dan dukungan untuk hak intelektual masyarakat lokal, (6) membuktikan keilmiahan pengetahuan lokal menjadi lebih berdaya-guna, (7) memiliki peran pengembangan konsep bio-culturebio-economysustainability, dan continuous improvement, dan (8) mensinergikan dengan key stakeholders (academicbusinessgovernmentcommunity, dan media), sehingga kekinian etnobotani Indonesia turut andil dalam melindungi, mengelola secara berkelanjutan, memulihkan ekosistem alami dan mengatasi tantangan masyarakat secara efektif dan adaptif, sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan manusia dan alam.

Author Biography

Wawan Sujarwo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Wawan Sujarwo yang lahir di Pati pada tanggal 12 Maret 1985 merupakan anak pertama dari Almarhum Bapak Senawi dan Ibu Jiwaningsih, S.Pd. Menikah dengan Sri ­Kartini, S.Pd. dan dikaruniai satu orang anak, yakni Rizuky Adam Sujarwo.
Berdasarkan Keputusan Presiden ­Republik Indonesia Nomor 79/M Tahun 2020 tanggal 30 Desember 2020 yang bersangkutan diangkat dan dilantik sebagai Peneliti Ahli Utama terhitung mulai tanggal 1 April 2021. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/M Tahun 2022 tanggal 19 Januari 2022 yang bersangkutan diangkat dan dilantik sebagai Peneliti Ahli Utama terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2021.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 163/I/HK/2023 tanggal 31 Maret 2023 tentang pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset, yang ber­sang­kutan dapat melakukan pidato pengukuhan Profesor Riset.
Menamatkan Sekolah Dasar Negeri 02 Bakaran Kulon tahun 1996, Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Juwana tahun 1999, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 03 Pati tahun 2002. Memperoleh gelar sarjana kehutanan dari Universitas Gadjah Mada tahun 2006, gelar magister bidang ilmu kehutanan dari Universitas Gadjah Mada tahun 2008, dan gelar doktor bidang biodiversity and ecosystem analysis dari Università degli Studi Roma Tre tahun 2016.
Mengikuti beberapa pelatihan yang terkait dengan bidang kompetensinya, antara lain di Singapore Environment Institute, Singapura (2010); University of Western Australia, Australia (2010); Centre of International Postgraduate Studies of Environmental Management TU Dresden, Jerman (2011); National Development and Reform Commission, Tiongkok (2011); ­National Tsing Hua University, Taiwan (2012); ICCROM, Italia (2013); Akademi Sains Malaysia, Malaysia (2016); Wageningen Centre for Development Innovation, dan Kwame Nkrumah University of Science and Technology (KNUST), Ghana (2016); Royal Forest Department, Thailand (2017); National Institute of Rural Development and Panchayati Raj, India (2017); School of Korean Medicine Pusan National University, Korea Selatan (2018); Fiji National University, Fiji (2018); dan Universiti Teknologi PETRONAS, Malaysia (2019).
Pernah menduduki jabatan struktural sebagai Kepala Seksi Pelayanan Jasa dan Informasi Balai Konservasi Tumbuhan ­Kebun Raya “Eka Karya” Bali LIPI tahun 2016–2019 dan Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI tahun 2019–2020.
Jabatan fungsional peneliti diawali sebagai Peneliti Ahli Muda golongan III/c tahun 2010, Peneliti Ahli Muda golongan III/d tahun 2012, Peneliti Ahli Madya golongan IV/a tahun 2016, Peneliti Ahli Madya golongan IV/b tahun 2018, dan memperoleh jabatan Peneliti Ahli Utama golongan IV/e bidang etnobotani tahun 2021.
Menghasilkan 131 karya tulis ilmiah (KTI), baik yang di­tulis sendiri maupun bersama penulis lain dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal, prosiding, dan artikel di media massa. Sebanyak 93 KTI ditulis dalam bahasa Inggris.
Ikut serta dalam pembinaan kader ilmiah, yaitu sebagai pembimbing jabatan fungsional peneliti pada Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali LIPI, Pusat Penelitian Biologi LIPI, dan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN; pembimbing skripsi (S-1) pada STMIK Primakara, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Diponegoro, Universitas ­Bangka Belitung, pembimbing tesis (S-2) pada Universitas ­Gadjah Mada dan Università del Salento; pembimbing diser­tasi (S-3) pada Universitas Gadjah Mada dan Universitas ­Padjadjaran; serta penguji disertasi (S-3) pada University of Malaya, ­Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Sebelas Maret.
Aktif dalam organisasi profesi ilmiah, yaitu sebagai ­Direktur Eksekutif Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia (PMEI, 2020–sekarang), anggota the Society for Economic Botany (2014–sekarang), anggota the International Society of Ethnobiology (2014–sekarang), anggota Masyarakat ­Perkebunrayaan Indonesia (2016–sekarang), anggota Himpunan Peneliti Indonesia (2019–2021), anggota Perhimpunan Periset Indonesia (2022–sekarang), Editor-in Chief Journal of Tropical Ethnobiology (2020–sekarang), editor Jurnal Biologi Udayana (2018–sekarang), editor Biodiversitas (2020–sekarang), dan editor Buletin Kebun Raya (2019).
Menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun 2019 dari Presiden RI.

References

Akerele, O., Heywood, V., & Synge, H. (1991). The conservation of medicinal plants. Cambridge University Press. https://apps.who.int/iris/handle/10665/36877

Arinasa, I. B. K., & Sujarwo, W. (2014). Sacred uses of Indo-Malay native fruits in Balinese adat. Journal of Indonesian Natural History, 2(2), 27–31. http://jinh.fmipa.unand.ac.id/index.php/jinh/article/view/38

Arinasa, I. B. K., & Sujarwo, W. (2015). The diversity of endemic bamboo in Bali and conservation efforts. Bamboo Journal, 29, 85–92. https://cir.nii.ac.jp/crid/1523106605382244480

Berlin, B., Breedlove, D. E., & Raven, P. H. (1973). General ­principles of classification and nomenclature in folk biology. American Anthro­pologist, 75(1), 214–242. https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1525/aa.1973.75.1.02a00140

Böhlen, M., & Sujarwo, W. (2020a). Machine learning in ethnobotany. Dalam 2020 IEEE International Conference on Systems, Man, and Cybernetics (108–113). IEEE. https://ieeexplore.ieee.org/document/9283069

Böhlen, M, & Sujarwo, W. (2020b). Return to Bali. Dalam 2020 Second International Conference on Transdisciplinary AI (92–95). IEEE. https://ieeexplore.ieee.org/document/9253134

Böhlen, M., Jain, R., Sujarwo, W., & Chandola, V. (2021). From images in the wild to video-informed image classification. Dalam 20th IEEE International Conference on Machine Learning and Applications (656–661). IEEE. https://ieeexplore.ieee.org/document/9679961

Golar. (2007). Strategi adaptasi masyarakat adat Toro: Kajian kelembagaan lokal dalam pengelolaan dan permanfaatan sumber­daya hutan di Taman Nasional Lore Lindu Propinsi Sulawesi Tengah [Disertasi, IPB University]. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40528

Hamzah, F. N., Subandi, Sujarwo, W., Septama, A. W., & Mozef, T. (2020). Antioxidant and xanthine oxidase inhibitory activities of kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f) Merr.) leaf extract. Dalam IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 833, 012012). https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/833/1/012012

Harshberger, J. W. (1895). Some new ideas. Philadelphia Evening Telegram.

Harshberger, J. W. (1896). The purpose of ethnobotany. Botanical Gazette, 21, 146–154. https://www.jstor.org/stable/2464707

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Hidayati, S., Franco, F. M., & Bussmann, R. W. (2015). Ready for phase 5 – current status of ethnobiology in Southeast Asia. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 11, 17. https://ethnobiomed.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13002-015-0005-7

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (t.t.) Bahasa daerah di Indonesia. Diakses pada 18 Desember, 2022, dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-di-indonesia

Lubis, Z. (1997). Repong damar: Kajian tentang pengambilan ­keputusan dalam pengelolaan lahan hutan di Pesisir Krui, Lampung Barat. Center for International Forestry Research. https://www.cifor.org/publications/pdf_files/WPapers/WP-20.pdf

Maffi, L. (2005). Linguistic, cultural, and biological diversity. Annual Review of Anthropology, 29, 599–617. https://www.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.anthro.34.081804.120437

McAlvay, A. C., Armstrong, C. G., Baker, J., Elk, L. B., Bosco, S., Hanazaki, N., Joseph, L., Martínez-Cruz, T. E., Nesbitt, M., Palmer, M. A., de Almeida, W. C. P., Anderson, J., Asfaw, Z., Borokini, I. T., Cano-Contreras, E. J., Hoyte, S., Hudson, M., Ladio, A. H., Odonne, G., … Vandebroek, I. (2021). Ethnobiology phase VI: Decolonizing institutions, projects, and scholarship. Journal of Ethnobiology, 41(2), 170–191. https://bioone.org/journals/journal-of-ethnobiology/volume-41/issue-2/0278-0771-41.2.170/Ethnobiology-Phase-VI-Decolonizing-Institutions-Projects-and-Scholarship/10.2993/0278-0771-41.2.170.full

Murniningtyas, E., Darajati, W., & Sumardja. E. S. (2016). Indonesian biodiversity strategy and action plan 2015–2020. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. https://www.scribd.com/doc/298946102/Indonesia-Biodiversity-Strategy-and-Action-Plan-IBSAP-2015-2020

Nakashima, D., Rubis, J., & Bates, P. (2017). Local knowledge, global goals. UNESCO. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000259599

Oktavia, G. A. E., Darma, I. D. P., & Sujarwo, W. (2017). Studi etnobotani tumbuhan obat di kawasan sekitar Danau Buyan-Tamblingan, Bali. Buletin Kebun Raya, 20(1), 1–16. https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/buletin/article/view/56

Peneng, I. N., & Sujarwo W. (2011). Pertelaan morfologi Medinilla spp. di Kebun Raya “Eka Karya” Bali dalam rangka pengembangan tanaman hias. Widyariset, 14(3), 497–506. https://widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id/index.php/widyariset/article/download/440/362

Powers, S. (1874). Aboriginal botany. Dalam Proceedings of the ­California Academy of Science, 5, 373–379. https://www.samorini.it/doc1/alt_aut/lr/powers-aboriginal-botany.pdf

POWO. (t.t.) Plants of the world online. Diakses pada 12 Maret, 2022, dari https://powo.science.kew.org/

Purwanto, Y. (1999). Peran dan peluang etnobotani masa kini di Indonesia dalam menunjang upaya konservasi dan pengembangan keanekaragaman hayati. Dalam Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian Bidang Ilmu Hayati (214–229). IPB.

Purwanto, Y., Munawaroh, E., Ajiningrum, P. S., & Sujarwo, W. (2021). The role of ethnobiology in responding to current ­problems­ in the management of biological resources and ecosystems in Indonesia. Advances in Social Sciences Research Journal, 8(8), 508–525. https://journals.scholarpublishing.org/index.php/ASSRJ/article/view/10693

Purwanto, Y., Walujo, E. B., Suryanto, J., Munawaroh, E., & ­Ajiningrum, P. S. (2012). Strategi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim: Studi kasus komunitas Napu di Cagar Biosfer Lore Lindu. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 14(3), 541–570. https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/105

Pushpakumara, G., Sokolow, J., Sthapit, B., Sujarwo, W., & Hunter, D. (2020). Keeping it close to home: Home gardens and biodiversity conservation. Dalam D. H. G. Dissanayake, & K. M. Maredia. (Ed.), Home gardens for improved food security and livelihoods (46–78). Routledge. https://www.taylorfrancis.com/chapters/edit/10.4324/9781315471778-3/keeping-close-home-gamini-pushpakumara-jessica-sokolow-bhuwon-sthapit-wawan-sujarwo-danny-hunter

Rahayu, M., Keim, A. P., Nikmatullah, M., Rustiami, H., Susan, D., & Sujarwo, W. (2021). The ethnoecology of Sasak people in ­Mandalika, Lombok Island: Local knowledge and wisdom in relation with land use. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 10(3), 407–415. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/30343

Ravishankar, B., & Shukla, V. J. (2007). Indian systems of medicine: A brief profile. The African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines, 4(3), 319–337. https://www.ajol.info/index.php/ajtcam/article/view/31226

Rumphius, G. E. (1741). Herbarium Amboinense. François Changuion.

Salim, Z., Munadi, E., Nugroho, R. A., Ningsih, E. A., Paryadi, D., Utama, R., Saputri, A. S., Andrian, N., & Faradila, F. (2017). Info komoditi tanaman obat. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Samsoedin, I., Wijaya, A., & Sukiman, H. (2010). Konsep tata ruang dan pengelolaan lahan pada masyarakat Dayak Kenyah di ­Kalimantan Timur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(2), 145–168. http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/275/0

Soedjito, H., & Purwanto, Y. (2003). Sacred sites of West Timor: Treasuries of biodiversity and cultural heritage. Dalam Proceedings of the International Workshop on the Importance of Sacred Natural Sites for Biodiversity and Conservation (79–88). UNESCO, LINKS, MAB, IUCN, and CAS.

Sujarwo, W. (2010). Potential use of bamboo as medicine in Bali, Indonesia. Magazine of the American Bamboo Society, 31(2), 10–12.

Sujarwo, W. (2013). Klasifikasi kelimpahan tumbuhan di Kecamatan Kintamani Bali: Studi kasus usaha konservasi. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 20(3), 276–283. https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18495

Sujarwo, W. (2015a, 31 Januari). Overcoming eroding knowledge of Bali’s food plants. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/news/2015/01/31/overcoming-eroding-knowledge-bali-s-food-plants.html

Sujarwo, W. (2015b, 18 Oktober). An ethnobotanical approach to drug discovery: The case of Bali. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/news/2015/10/18/an-ethnobotanical-approach-drug-discovery-the-case-bali.html

Sujarwo, W. (2015c, 3 Maret). Dig up knowledge of bamboo for healing. The Jakarta Post. https://www.thejakartapost.com/news/2015/03/03/dig-knowledge-bamboo-healing.html

Sujarwo, W. (2016). Ethnobotanical survey in Bali (Indonesia) to conserve biodiversity and cultural value of food and nutraceutical plants. Università degli studi Roma Tre. https://arcadia.sba.uniroma3.it/handle/2307/5888

Sujarwo, W. (2018). Bamboo resources, cultural values, and ex-situ conservation in Bali, Indonesia. Reinwardtia, 17(1), 67–75. https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/reinwardtia/article/view/3569

Sujarwo, W. (2019). Bedugul portrait: An ethnoecological study of the relationship between man and the environment. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 7(1), 52–62. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jwl/article/view/3534

Sujarwo, W. (2021). Studi etno: Sebuah gift untuk generasi sekarang dan mendatang. Dalam T. Simanjuntak, R. Handini, & M. N. R. Ririmase. (Ed.), Membumikan arkeologi (147–154). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K, Caneva, G., & Guarrera, P. M. (2016). Traditional knowledge of wild and semi-wild edible plants used in Bali (Indonesia) to maintain biological and cultural diversity. Plant Biosystems, 150(5), 971–976. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/11263504.2014.994577

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2009). Potensi rebung bambu ampel gading (Bambusa vulgaris Schrad ex. Wendl. var stricta) sebagai bahan baku obat liver di Bali. Dalam Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Teknologi Berbasis Bahan Baku Lokal” (877–881). UPT BPPPTK LIPI.

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2010a). ­Inventarisasi jenis-jenis bambu yang berpotensi sebagai obat di Kabupaten Karangasem Bali. Buletin Kebun Raya, 13(1), 28–34. https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/buletin/article/view/134

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2010b). Potensi bambu tali (Gigantochloa apus JA & JH Schult. Kurz) sebagai obat di Bali. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 21(2), 129–137. https://repository.pertanian.go.id/items/00d8b940-abdf-455e-96d4-31ea51e6e625

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2012). Inventory and conservation of bamboos with medicinal properties in Buleleng District in Bali Indonesia. Bamboo Journal, 28, 47–55. https://cir.nii.ac.jp/crid/1522543655486310656

Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., Salomone, F., Caneva, G., & Fattorini, S. (2014). Cultural erosion of Balinese indigenous knowledge of food and nutraceutical plants. Economic Botany, 68(4), 426–437. https://link.springer.com/article/10.1007/s12231-014-9288-1

Sujarwo, W., & Caneva, G. (2015). Ethnobotanical study of cultivated plants in home gardens of traditional villages in Bali (Indonesia). Human Ecology, 43(5), 769–778. https://link.springer.com/article/10.1007/s10745-015-9775-8

Sujarwo, W., & Caneva, G. (2016). Using quantitative indices to evaluate of the cultural importance of food and nutraceutical plants: Comparative data from Bali island (Indonesia). Journal of Cultural Heritage, 18, 342–348. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1296207415001235

Sujarwo, W., Caneva, G., & Zuccarello, V. (2019). Bio-cultural traits and cultural keystone species, a combined approach: An example of application about plants used for food and nutraceutical purposes in aga villages in Bali, Indoensia. Human Ecology, 47(6), 917–929. https://link.springer.com/article/10.1007/s10745-019-00124-5

Sujarwo, W., Caneva, G., & Zuccarello, V. (2020). Pattern of plant use in religious offerings in Bali (Indonesia). Acta Botanica Brasilica, 34(1), 40–53. https://www.scielo.br/j/abb/a/vV9R9MWQBBWzGnzKqwNgPrq/?lang=en

Sujarwo, W., Gumilang, A. R., & Hidayat, I. W. (2019). List of living plants collection cultivated in Cibodas Botanic Gardens. Cibodas Botanic Gardens.

Sujarwo, W., Hoeven, B. V. D., & Pendit, I. M. (2020). Usada: A book about traditional Balinese medicinal plants. LIPI Press. https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/book/7

Sujarwo, W., & Keim, A. P. (2017). Ethnobotanical study of traditional building materials from the island of Bali, Indonesia. Economic Botany, 71(3), 224–240. https://link.springer.com/article/10.1007/s12231-017-9385-z

Sujarwo, W., & Keim, A. P. (2019). Spondias pinnata (L. f.) Kurz. (Anacardiaceae): Profiles and applications to diabetes. Dalam R. R. Watson, & V. R. Preedy (Ed.), Bioactive food as dietary interventions for diabetes second edition (395–405). Academic Press Elsevier. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128138229000278

Sujarwo, W., & Keim, A. P. (2021a). Cinnamomum burmanni (Nees & T.Nees) Blume Lauraceae. Dalam F. Franco (Ed.), Ethnobotany of the mountain regions of Southeast Asia (289–296). Springer. https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-3-030-38389-3_174

Sujarwo, W., & Keim, A. P. (2021b) Spondias pinnata (L.f.) Kurz. Anacardiaceae. Dalam F. Franco (Ed.), Ethnobotany of the mountain regions of Southeast Asia (1009–1014). Springer. https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-3-030-38389-3_176

Sujarwo, W., Keim, A.P., & Arifah, F. H. (2021). Lawan diabetes melitus dengan kedondong hutan. Penerbit Buku Kompas. https://gerai.kompas.id/belanja/buku/penerbit-buku-kompas/lawan-diabetes-melitus-dengan-kedondong-hutan/

Sujarwo, W., Keim, A. P., Caneva, G., Toniolo, C., & Nicoletti, M. (2016). Ethnobotanical uses of neem (Azadirachta indica A.Juss.; Meliaceae) leaves in Bali (Indonesia) and the Indian subcontinent in relation with historical background and phytochemical properties. Journal of Ethnopharmacology, 189, 186V193. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S037887411630277X

Sujarwo, W., Keim, A. P., Guarrera, P. M., Savo, V., & Caneva, G. (2015). Ethnobotanical study of loloh: Traditional herbal drinks from Bali (Indonesia). Journal of Ethnopharmacology, 169(1), 34–48. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S037887411500238X

Sujarwo, W., & Lestari, S. G. (2018). Studi etnobotani tumbuhan obat dan upacara adat Hindu di Bali. Buletin Kebun Raya, 21(2), 117–139. https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/buletin/article/view/55

Sujarwo, W., Purwanto, Y., & Walujo, E. B. (Ed.). (2021). Prosiding seminar nasional etnobiologi ke-5. Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia. http://jte.pmei.or.id/index.php/jte/issue/view/9

Sujarwo, W., Saraswaty, V., Keim, A. P., Caneva, G., & Tofani, D. (2017). Ethnobotanical uses of ‘Cemcem’ (Spondias pinnata (L.f.) Kurz; Anacardiaceae) leaves in Bali (Indonesia) and its antioxidant activity. Pharmacology Online, 1, 113–123. https://pharmacologyonline.silae.it/files/archives/2017/vol1/PhOL_2017_1_A012_Sujarwo_113_123.pdf

Sumitri, N. W, & Arka, I. W. (2018). Etnobotani medis dan ­ancangan kognitif kultural-linguistik: Aneka rahasia perawatan tubuh dalam Lontar Bali Rukmini Tatwa. Dalam Proceeding-The 2nd Inter­nasional Conference on Social Sciences and Humanities (1089–1110). LIPI.

Tengah, I. G. P., Arka, I. W., Sritamin, N. M., Gotama, I. B. K., & Sihombing, H. (1995). Studi tentang inventarisasi, determinasi dan cara penggunaan tanaman obat pada “Lontar Usada” di Bali. Puslitbang Farmasi Balitbang Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Wibawa, I. P. A. H., Andila, P. S., Lugrayasa, I. N., & Sujarwo, W. (2021). Studi potensi tanaman tebu ireng (Saccharum officinarum L.) sebagai antioksidan dan antimikroba. Berita Biologi, 20(1), 57–67. https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/view/3924

Wibawa, I. P. A. H., Saraswaty, V., Kuswantoro, F., Andila, P. S., Wardhani, P. K., Tirta, I. G., & Sujarwo, W. (2019). A study of essential oil from an invasive Piper aduncum L. Jurnal Biologi Udayana, 23(2), 50V58. https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/55730

Wibawa, I. P. A. H., Saraswaty, V., & Sujarwo, W. (2019). Studi potensi minyak atsiri daun Boenninghausenia albiflora (Hook.) Rchb. ex Meisn. di Kebun Raya Eka Karya Bali. Buletin Kebun Raya, 22(2), 73–82. https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/buletin/article/view/19

Zuskin, E., Lipozencic, J., Cvetkovic, P., Mustajbegovic, J., Schachter, N., Mucic-Pucic, B., & Neralic-Meniga, I. (2008). Ancient medicine – a review. Acta Dermatovenerologica Croatica, 16(3), 149–157. https://hrcak.srce.hr/file/131733

Scroll to Top
×