Yudi Widayanto, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Darmawan Baginda Napitupulu, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Socia Prihawantoro, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Nani Grace Berliana, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Tri Handayani, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Anggitya Vitasari, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Zulfika Satria Kusharsanto, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Ria Hardiyati, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Nimas Maninggar, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Anissa Dewi Suryaningtyas, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Solichah Vichy Budiwati, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Yosa Permata Shafira, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Indri Juwita Asmara, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Dhian Kusumawardhani, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Rizki Firmansyah, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Ryan Corinus Dato Matheos, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Maulana Akbar, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Ria Jayanthi, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Indah Purwaningsih, Badan Riset dan Inovasi Nasional; Rahmayanti Pertiwi, Badan Riset dan Inovasi Nasional
DOI: https://doi.org/10.55981/brin.747
Keywords:
Pengukuran, Global Competitiveness Index, Indeks Daya Saing Daerah, Kajian Penyusunan
Synopsis
Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan instrumen yang dirancang untuk mengukur produktivitas suatu daerah yang pada akhirnya merefleksikan kemampuan daerah tersebut dalam bersaing, baik di kancah nasional maupun global. IDSD bersifat teknokratik analitik karena pengukurannya didasarkan pada data dan fakta yang terukur secara objektif, bukan berdasarkan pada asumsi atau pandangan subjektif.
Kehadiran buku Kajian Penyusunan Indeks Daya Saing Daerah 2022 merupakan suplemen dari buku Indeks Daya Saing Daerah 2022, yang berisi penjelasan terperinci mulai dari konsep pengukuran, metode penghitungan hingga sumber data yang digunakan. Keberadaan buku ini dapat dipandang sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dari pengukuran indeks daya saing daerah yang telah dilakukan.
Buku ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama bagi pemangku kepentingan pembangunan yang terkait dalam upaya peningkatan daya saing dan penerapan inovasi dalam pembangunan daerah.
References
Abdullah, P., Alisyahbana, A. S., & Effendi, N. (2002). Daya saing daerah: Konsep dan pengukurannya di Indonesia. BPFE.
Babelprov. (2023, January 26). Aspek geografis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. https://babelprov.go.id/profil/aspek-geografis
BPS. (2021). Statistik lembaga keuangan 2021. Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata – BPS.
Gunadi, I., Taruna, A. A., & Harun, C. A. (2013). Penggunaan indeks stabilitas sistem keuangan (issk) dalam pelaksanaan surveilans makroprudensial (WP/15/2013) [Working paper Bank Indonesia].
Indrianti, R. (t.t.). Mengenal upah minimum. Indonesia Baik. https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-upah-minimum
Lawler, J., Huang, T. C., & Lei, C. Y. (2003). The effect of quality of work life on commitment and turnover intention. Social Behavior and Personality: ProQuest Psychology Journals, 3:122–142
Monasterolo, I. (2020). Climate change and the financial system. Annual Review of Resource Economics, 12, 299–320. https://doi.org/https://doi.org/10.1146/annurev-resource-110119-031134
OJK. (2022). Sektor perbankan di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan.
Porter, E. (1990). The competitive advantage of nations. The MacMillan Press Ltd.
PPSK-BI. (2008). Profil dan pemetaan daya saing ekonomi daerah kabupaten/kota di Indonesia. Rajawali Press.
Schwab, K. (Ed.). (2018). The global competitiveness report 2018. World Economic Forum.
Schwab, K. (Ed.). (2019). The global competitiveness report 2019. World Economic Forum.
Tarigan, R. (2005). Ekonomi regional. Bumi Aksara.
Tan, K., & Amri, M. (2013). Subnational competitiveness and national performance:Analysis and simulation for Indonesia. Journal of Centrum Cathendra, 6(2), 173–192.
UK-DTI, & Regional Competitiveness Indicators & Centre for Urban and Regional Studies. (1998). Competitiveness Project 1998 and Regional Benchmarking Report.