Mochamad Ilham
Universitas Jember
DOI: https://doi.org/10.55981/brin.628
Keywords:
Teater, Kesenian Rakyat, Ekologi Budaya, Banyuwangi
Synopsis
Kesenian tradisional Janger Banyuwangi merupakan kesenian hasil perpaduan antara kebudayaan Jawa, Bali, dan Banyuwangi. Kesenian ini muncul dan berkembang awalnya karena mendapat pengaruh berbagai seni pertunjukan dari beberapa daerah lain yang sudah ada terlebih dahulu, seperti Wayang Orang, Langendriya, Ketoprak, Ludruk, Gambuh Bali, dan Arja.
Buku ini selain mengulas tentang seluk beluk kesenian Janger Banyuwangi, juga menceritakan tentang kesenian lain di sekitar Banyuwangi serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kesenian tersebut, seperti misalnya nilai budi pekerti, etika bermasyarakat, atau bahkan sikap kepahlawanan.
Hadirnya buku ini diharapkan dapat menambah referensi tentang kesenian tradisional Janger Banyuwangi. Selain itu, diharapkan buku ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga bagi pemerhati budaya, akademisi, masyarakat umum, dan juga pemerintah daerah untuk menjaga agar eksistensi kesenian ini tidak punah.
Author Biography
Mochamad Ilham, Universitas Jember
Mochamad Ilham lahir di Kandangan, Kediri, Oktober 1962. Bersekolah hingga SMP di desanya, kemudian ia melanjutkan ke SMAN I Malang. Pada 1982, penulis menempuh studi S1 Sastra Inggris, FIB, Univ. Jember; S2 Kajian Media dan Komunikasi, FISIP, Univ. Airlangga; dan menyelesaikan studi S3 Ilmu Sastra (Kajian Tradisi Lisan), FIB, Univ. Gadjah Mada, dengan predikat cumlaude.
Hingga kini penulis mengajar di Prodi Sastra Inggris dan PSTF (Prodi Televisi & Film) FIB, Univ. Jember. Sejak di SMA penulis telah aktif menulis naskah drama dan selanjutnya lebih intens pada penulisan skenario. Sejumlah skenario sinetron yang ditulisnya antara lain adalah serial GKD (1996–1997), Maling Aguna (2004), Sate Madura (2005) dan Dewi Rengganis (2006). Dua serial lainnya, Sang Duda dan Luka di Atas Luka, telah diproduksi sebuah PH Malaysia pada tahun 1998/9. Skenario film pendek yang ditulis dan disutradarainya antara lain Rumah Putih di Kaki Langit (2001), terpilih sebagai Film Terbaik FFII 2001, sekaligus memenangkan Sutradara Terbaik dan Aktris Terbaik; Gaco (2002), masuk 10 besar FFII SCTV 2002; Sepenggal Kepala di Sepenggal Waktu (2003), dan Nyanyian Sebilah Pedang (2005), menjadi salah satu film pilihan FFII Global TV 2005. Beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain Gandrung dan Orang-orang Bawah Tanah (VGM, 2009), berisi kumpulan naskah drama; Kamus Istilah Televisi & Film (Gramedia, 2010), sebuah novel Titik Balik Kesunyian (VGM, 2012), kumpulan esai Pikiran-pikiran (dari) Kampung (VGM, 2013), Orang Pendalungan: Penganyam Kebudayaan di Tapal Kuda (PPJ, 2017) dan Mosaik Kebudayaan Pendalungan (PPJ, 2021). Penulis mendirikan Grup Kentrung Djos pada 1982 dan hingga kini aktif di bidang pengembangan seni budaya di Rumah Budaya Pandhalungan Jember.
References
Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Rekonstruksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agussalim A.J., Andi. 2010. “Makna Simbolik Pertunjukan Elong-Kelong Ma’biola: Interaksi dan Interpretasinya dalam Masyarakat Bugis Wajo.” Disertasi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Susastra, Universitas Indonesia.
Ali, Hasan. 1991. “Bahasa dan Sastra Using Banyuwangi.” Makalah Seminar Konggres Bahasa Jawa.
Ali, Hasan. 2002. Sekilas Perang Puputan Bayu: Sebagai Tonggak Sejarah Hari jadi Banyuwangi Tanggal 18 Desember 1771. Banyuwangi: Pemkab Banyuwangi.
Anderson, Ben. 1982. Imagined Community Reflection on the Origin and Spread of Nationalism. London, New York: Vesco.
Anoegraekti, Novi. 2007. “Gandrung Banyuwangi: Pertarungan Pasar, Tradisi, dan Agama Memperebutkan Representatsi Identitas Using.” Disertasi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Susastra, Universitas Indonesia.
Appadurai, Arjun. 1999. “Disjuncture and Difference in the Global Cultural Economy.” Dalam Simon During (ed.). The Cultural Studies Reader. Second Edition. London and New York: Routledge.
Arifin, Winarsih Partaningrat. 1995. Babad Blambangan. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Arps, Bernard. 1992. Tembang in Two Tradition: Performance and Interpretation of Javanese Literature. Proefschrift ter verkrijging va de graad van Doctor aan de Rijksuniversiteit te Leiden (disertasi untuk memperoleh gelar Doktor pada Universitas Leiden).
Arps, Bernard (Ed.). 1993. Performance in Java and Bali: Studies of Narrative, Theatre, Music, and Dance. London: School of Oriental and African Studies University of London.
Arps, Bernard. 2009. “Osing Kids and the Banners of Blambangan: Ethnolinguistic Identity and the Regional Past as Ambient Themes in an East Javanese Town.” Dalam Wacana, Vol. 11 No. 1 (April 2009).
Arps, Bernard. 2010. “Terwujudnya Bahasa Using di Banyuwangi dan Peranan Media Elektronik di Dalamnya (Selayang Pandang, 1970–2009).” Dalam Mikihiro Moriyama dan Manneke Budiman (ed.). Geliat Bahasa Selaras Zaman: Perubahan Bahasa-Bahasa di Indonesia Pasca-Orde Baru. Tokyo: Research Institute for Languages and Cultures of Asia and Africa (ILCAA) Tokyo University of Foreign Studies.
Arsana, I Nyoman Cau. 2004. “Gamelan Janger: Hibrida Musik Banyuwangi dan Bali Sebuah Akulturasi Budaya.” Tesis: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Arsana, I Nyoman Cau dan I Made Bandem. 2005. “Gamelan Janger: Hibrida Musik Banyuwangi dan Bali Sebuah Akulturasi Budaya”. Humanika, 18 (1), Januari 2005. Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Atkinson, Paul dan Martyn Hammersley. 1994. “Etnography and Perticipant Observation.” Dalam Denzin K. Norman dan Lincoln S. Yvonna (ed.). Hand Book of Qualitative Research. London, New Delhi: Sage Publications, Thousand Oaks.
Ball, Martin J. dan Nicole Muller. 2005. Phonetics for Communication Disorders. New York, London: Psychology Press.
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto. 1996. Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Bauman, Richard. 1992. “Performance.” Dalam Richard Bauman (ed.), Folklore, Cultural Performance, and Popular Entertainments. New York: Oxford University Press.
Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama di Jawa: Suatu Pendekatan Antropologi. Terj. Achmad Fedyani Saefuddin. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ben-Amos, D. 1992. Folk Genre. Texas: University of Texas Press.
Berger, Peter L. 1979. The Heretical Imperative: Contemporary Possibilities of Religious Affirmation (1 ed.). Garden City, N.Y.: Anchor Press.
Blazek, Ron, dan Elizabeth Aversa. 2000. The Humanities: A Selective Guide to Information Source. Fifth edition. Greenwood Village, Colorado: Libraries Unlimited A Division of Greenwood Publishing Group, Inc.
Bogdan, Deanne. 2008. “Music, McLuhan, Modality: Musical Experience from ‘Extreme Occasion’ to ‘Alchemy’.” MediaTropes eJournal Vol 1, 73–101.
Bosnak, Judith Ernestine. 1973. Shaping the Javanese Play: Improvisation of the Script in Theatre Performance. Leiden: Geboren Te Velp.
Bouvier, Helene. 2002. Lebur!: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Boyer, Pascal. 1990. Tradition as Truth and Communication: A Cognitive Description of Traditional Discourse. Cambridge, New York, Melbourne: Cambridge University Press.
BPS Kabupaten Banyuwangi. 2022. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banyuwangi Menurut Pengeluaran 2017–2021. Banyuwangi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi.
Brandon, James. 1967. Theatre in Southeast Asia. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Budianta, Melani. 2005. “Mengindonesia: Proses Berkesenian di Indonesia Selama Sepuluh Tahun Terakhir.” Dalam Philip Yampolsky (Ed.). Perjalanan Kesenian Indonesia Sejak Kemerdekaan: Perubahan dalam Pelaksanaan, Isi, dan Profesi. Jakarta dan Singapura: Equinox Publishing.
Carlson, Marvin. 1996. Performance: A Critical Introduction. London and New York: Routledge.
Carveth, D.L. 2008. “Is the Medium the Message in Psychoanalysis?” MediaTropes eJournal Vol. 1, 42–56.
Cohen, Matthew Isaac. 2001. Inventing the Performing Arts: Modernity and Tradition in Colonial Indonesia. Honolulu: University of Hawaii Press.
Creswell, John. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design, Choosing Among Five Traditions. Thousand Oaks: Sage Publication.
Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.
Danandjaja, James. 1998. “Pendekatan Folklor dalam Penelitian Bahan-bahan Tradisi Lisan.” Dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Editor Pudentia, MPSS. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Danandjaja, James. 1999. “Srimulat di Antara Teater Rakyat dan Teater Pop.” Dalam Anwari, Indonesia Tertawa: Srimulat Sebagai Sebuah Subkultur. Jakarta: LP3ES.
Danesi, M. 2008. “The Medium is the Sign: Was McLuhan a Semiotician?” MediaTropes eJournal Vol. 1, 113–126.
Darusuprapto. 1993. “Babad Blambangan: Kajian Historiografi Tradisional,” Makalah pada Seminar Sejarah Blambangan. Banyuwangi: Dewan Kesenian Blambangan, 9–10 November.
de Vet, Thérèse. 2008. “Context and the Emerging Story: Improvised Performance in Oral and Literate Societies”. Oral Tradition, 23/1 (2008): 159–179.
Derrida, Jacques. 2005. Paper Machine. Stanford: Stanford University Press.
Dibia, I Wayan. 2006. “Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali.” Dalam Philip Yampolski (Ed.). 2006. Perjalanan Kesenian Indonesia Sejak Kemerdekaan: Perubahan dalam Pelaksanaan, Isi, dan Profesi. Jakarta dan Singapura: Equinox Publishing.
Disbudpar Kabupaten Banyuwangi. 2014. Profil Pariwisata Banyuwangi. Rekaman Video. Banyuwangi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
Dundes, Alan. Ed. 1980 [1965]. The Study of Folklore. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Duranti, Allesandro. 1997. Linguistic Anthropology. Cambridge: University Press.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1983. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Eliade, Marcea. 2002 [1991]. The Myth of the Eternal Return, or Cosmos and History, terj. Cuk Ananta. Yogyakarta: Ikon Teralitera.
Ensiklopedia Indonesia. 1987. Zainal Ichsan (Ed.). Edisi khusus. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeven.
Eriksen, Thomas Hylland. 1993. Ethnicity and Nationalism: Anthropological Perspectives. Second edition. London, Sterling, Virginia: Pluto Press.
Faruk dan Aprinus Salam. 2003. Hanya Inul. Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Finnegan, Ruth. 1977. Oral Poetry: Its Nature, Significance, and Social Context. Cambridge: Cambridge University Press.
Finnegan, Ruth. 1992. Oral Traditions and The Verbal Arts: A guide to research practices. London and New York: Routledge.
Foley, John. 1985. Oral-Formulaic Theory and Research: An Introduction and Annotated Bibliography. Garland Folklore Bibliographies 6. New York: Garland.
Forster, Edward Morgan. 1974. Aspects of the Novel and Related Writings. London: Edward Arnold.
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Culture: Selected Essays. London: Hutchinson.
Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Penerbit Pustaka Jaya.
Geertz, Clifford. 2001. “Deep Play: Notes on the Balinese Cockfight.” Dalam Colin Counsell dan Laurie Wolf (ed.). Performance Analysis: An introductory coursebook. London: Routledge.
Gibson, Twyla. 2008a. “Marshall McLuhan’s ‘Medium is the Message’: Information Literacy in a Multimedia Age”. MediaTropes eJournal Vol. I, i–xiv.
Gibson, Twyla. 2008b. “Double Vision: Mcluhan’s Contributions to Media as an Interdisciplinary Approach to Communication, Culture, and Technology”. MediaTropes eJournal Vol. I, 143–166.
Giddens, Anthony. 1998. The Third Way: The Renewal of Social Democracy. Cambridge: Polity Press.
Goody, Jack. 1977. The Interface Between the Written and the Oral. Cambridge: Cambridge University Press.
Hall, Stuart. 1992. “Who needs identity.” Dalam Hall, S. dan Du Gay, P. (ed.). Questions of Cultural Identity. London: Sage.
Hart, J. ‘t, R. Collier dan A. Cohen. 1990. A perceptual study of intonation: an experimental-phonetic approach to speech melody. Cambridge: Cambridge University Press.
Hatley, Barbara. 1985. Kethoprak: Performance and Social Meaning in a Javanese Popular Theatre Form. Sidney: University of Sydney.
Havelock, Eric. 1963. Preface to Plato. A History of the Greek Mind. Cambridge: Harvard University Press.
Hefner, Carl J. 1994. “Ludruk folk theatre of East Java: toward a theory of symbolic action.” Thesis (Ph.D.) di University of Hawaii.
Herusantosa, Suparman. 1987. “Bahasa Using di Kabupaten Banyuwangi,” (Disertasi S-3). Jakarta: Universitas Indonesia.
Hirsch dan O’Hanlon (ed.). 1995. The Anthropology of Landscape: perspectives on place and space.
Holmes, Janet. 2001. An introduction to sociolinguistics. Edinburgh: Person Education Limited.
Holt, Claire. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Terj. R.M. Soedarsono. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hornby, AS. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. New York: Oxford University Press.
Horton, Paul B., dan Chester L. Hunt. 1989. Sosiologi. (Terj. Aminuddin Ram). Jakarta: Erlangga.
Hutomo, Suripan Sadi. 1993. Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur.
Hutomo, Suripan Sadi. 1987. Cerita Kentrung Sarahwulan di Tuban. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hymes, D. 1973. Foundations in Sociolinguistics: An Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.
Kahn, Joel S. 1995. Culture, Multiculture, Postculture. London, Thousand Oaks, and New Delhi: SAGE Publication.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2001. Dendy Sugono (Ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kayam, Umar. 1987. “Keselarasan dan Kebersamaan: Suatu Penjelajahan Awal.” Dalam Prisma. No. 3, Tahun XVI, Maret.
Kayam, Umar. 2000. “Pertunjukan Rakyat Tradisional Jawa dan Perubahannya.” Dalam Heddy Shri Ahimsa-Putra (ed.). Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta: Haling Press, Yayasan Adhi Karya dan Pusat penelitian Kebudayaan dan Perubahan Sosial Universitas Gadjah Mada.
Kayam, Umar. 2001. Kelir Tanpa Batas. Yogyakarta: Pusat Studi Kebudayaan (PSK) UGM.
Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kleden-Probonegoro, Ninuk. 1998. “Pengalihan Wacana: Lisan ke Tulisan dan Teks.” Dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Editor Pudentia, MPSS. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Koentjaraningrat. 1993. Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional. Jakarta: UI Press.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuardhani, Hirwan. 2000. “Teater Rakyat Janger Banyuwangi: Ungkapan Keberadaan Masyarakat Pendukungnya.” Tesis: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Kusnadi. 2002. “Kebijakan dan Arah Penelitian Bahasa Using di Masa Depan”. Dalam Agus Sariono & Titik Maslikatin (ed.). Bahasa dan Sastra Using: Ragam dan Alternatif Kajian. Jember: Tapal Kuda.
Leavy, Patricia. 2000. “Feminist Content and Representative Characters.” The Qualitative Report, Vol. 5, May, 2000.
Lehiste, Ilse. 1970. Suprasegmentals. Massachussets: MIT Press.
Lévi-Strauss, Claude. 1967. Structural Anthropology. Diterjemahkan dari The French by Claire Jacobson. Garden City, New York: Anchor Books, Doubleday and Company, INC.
Lindsay, Jennifer. 1991. Klasik, Kitsch, Kontemporer: Sebuah Studi Tentang Seni Pertunjukan Jawa. Terj. Nin Bakdi Sumanto. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lindsay, Jennifer. 2002. “A Drama of Change: Cultural Policy in the Performing Arts in South East Asia.” Dalam Diana Crane, Nobuko Kawashima dan Ken’ichi Kawasaki (Ed.). Global Culture: Media, Arts, Policy and Globalisation. New York dan London: Routledge. Hlm. 63–77.
Lombard, Denys. 2008. Nusa Jawa: Silang Budaya I Batas-batas Pembaratan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lord, Albert B. 1976 [1960]. The Singer of Tales. New York: Atheneum.
Lord, Albert B. 1986. “Perspectives on Recent Work on the Oral Traditional Formula”. Oral Tradition, 1/3 (1986): 467–503.
Lord, Albert B. 1987. “Characteristics of Orality”. Oral Tradition, 2/1 (1987): 54–72.
Lord, Albert B. 1995. The Singer Resumes The Tale. London: Cornell University Press.
Low dan Lawrence-Zúñiga (ed.). 2003. The Anthropology of Space and Place: locating culture.
Lyotard, Jean. 2004. The Postmodern Condition: A Report on Knowledge. Oxford: Manchester University Press.
Machin, David. 2002. Ethnographic Research for Media Studies. London, New York: Arnold, Oxford University Press Inc.
Malinowski, Bronislaw. 1962. Sex, Culture and Myth. New York: Harcourt, Brace and World.
Margana, Sri. 2007. “Java’s Last Frontier: The Struggle for Hegemony of Blambangan, c. 1763–1813.” Disertasi Doktor di Universitas Leiden.
McLuhan, Marshall. 1962. The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Canada: University of Toronto Press.
McLuhan, Marshall. 1964 [1994]. Understanding Media: The Extensions of Man. Cambridge: MIT Press.
Miles, M. dan A. Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis: An expanded source book (2nd edition). Thousand Oakes: Sage.
Mitchell, W.J.T. 2008. ”Addressing media”. MediaTropes eJournal Vol. I, 1–18.
Moreno, J. L. dan Z. T Moreno. 1975. Psychodrama, (2nd ed.). New York: Beacon House.
Muljana, Slamet, Prof. Dr. 2011. Tafsir Sejarah Nagara Kretagama. Yogyakarta: LkiS.
Murgiyanto, Sal. 1998. “Mengenai Kajian Pertunjukan.” Dalam Pudentia MPSS (Ed.). Metodologi kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor dan Yayasan ATL.
Murray, Stuart J. “Psychoanalysis, Symbolization, and McLuhan: Reading Conrad’s Heart of Darkness.” MediaTropes eJournal Vol. I, 57–70.
Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Oetomo, Sri Adi. 1987. Kisah Perjuangan Menegakkan Kerajaan Blambangan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Ong, Walter J. 1967. The Presence of the Word. New Haven: Yale University Press.
Ong, Walter J. 1982. Orality and Literacy: The Technologizing of the Word. London and New York: Methuen.
Ong, Walter J. 1977. Interfaces of the Word. Ithaca: Cornell University Press.
Pavis, Patrice. 1992. Theatre at the Crossroads of Culture. London and New York: Routledge.
Peacock, James L. 2005. Ritus Modernisasi: Aspek Sosial dan Simbolik Teater Rakyat Indonesia. Depok: Desantara.
Peacock, James L. 2001 [1986]. The Anthropological Lens: Harsh Light, Soft Focus. Second Edition. Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press.
Pelto, Pertti J. dan Gretel. H. Pelto. 1978. Anthropological Research: The Structure of Inquiry. Cambridge: Cambridge University Press.
Philips, Nigel. 1981. Sijobang, Sung Narrative Poetry of West Sumatra. Cambridge: Cambridge University Press.
Pigeaud, Theodore. G. 1962. Java in the 14th Century: The Nagara-Kertagama by Rakawi Prapanca of Majapahit, 1365 A.D. The Hague: Martinus Nijhoff.
Pigeaud, Theodore G. 1991. Javaanse Volksvertoningen. Terj. R.T. Muhammad Husodo Pringgokusumo, “Pertunjukan Rakyat Jawa.” Solo: Rekso Pustoko, Istana Mangkunegaran.
Pike, Kennet Lee. 1945. The Intonation of American English, Volumes 1–3. Ann Arbor, Michigan: University of Michigan Press.
Poster, Mark. 2010. “McLuhan and the Cultural Theory of Media.” Dalam MediaTropes eJournal. Vol. II, No 2, 1–18
Pranoto, Dwi. 2014. “Sastra Using: Dari Kidung Sritanjung Sampai Puisi Isun Lare Using.” Dalam Membicarakan Seni dan Sastra Banyuwangi. Antariksawan Jusuf dan Hani Z. Noor (Ed.). Denpasar: Pustaka Larasan.
Pudentia MPSS. 2000. “Mak Yong: Hakekat dan proses Penciptaan Kelisanan.” Disertasi S3. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Puspito, Peni. 1998. “Damarwulan Seni Pertunjukan Rakyat di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur di Akhir Abad ke-20.” Tesis: Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada.
Raffles, Th. S. 2008. The History of Java, Penyunting: Hamonangan Simanjuntak dan Revianto B. Santosa.Yogyakarta: Narasi.
Rendra, WS. 1993. Seni Drama untuk Remaja. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ricklefs, M.C., dan P. Voorhoeve. 2002. Indonesian Manuscripts in Great Bitain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Language in British Public Collection. London: RoudledgeCurzon.
Rosenberg, Bruce A. 1987. “The Complexity of Oral Tradition”. Oral Tradition, 2/1 (1987): 73–90.
Rubin, David C. 1995. Memory in Oral Traditions: The Cognitive Psychology of Epic, Ballads, and Counting-out Rhymes. New York: Oxford University Press.
Sale, William Merritt. 1993. “Homer and the Roland: The Shared Formular Technique, Part II”. Oral Tradition, 8/2 (1993): 381–412.
Schechner, Richard. 1988. Performance Theory. New York and London: Routledge.
Schieffelin, Edward L. 2005. “Moving Performance to Text: Can Performance be Transcribed?” Dalam Oral Tradition, 20/1 (2005): 80–92.
Scholte, John. 1927. “Gandroeng van Banjoewangie”. Djawa, VII, 144–53.
Sedyawati, Edi. 1996. “Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu-ilmu Budaya.” Dalam Warta ATL, edisi II/Maret.
Shadily, Hassan. 1987. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Shadily, Hassan. 1983. Sosiologi: Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soegianto, dkk. 1997. “Profil Seni Budaya di Daerah Tingkat II Kabupaten Banyuwangi,” (Laporan Penelitian). Jember: Lembaga Penelitian UNEJ.
Spolsky, Bernard. 1998. Sociolinguistics. Oxford: Oxford University Press.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, terj. Misbach Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Strate, Lance. 2008. “Studying Media as Media: McLuhan and the Media Ecology Approach”. MediaTropes eJournal Vol. I, 127–142.
Subaharianto, Andang. 1996. “Mitologi Buyut Cili dalam Pandangan Orang Using di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi”. Laporan Penelitian. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember.
Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, I Made. 2001. Nagari Tawon Madu: Sejarah Politik Blambangan Abad XVIII. Denpasar: Larasan Sejarah.
Sunarti, I Made. 2001. Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal di Minangkabau (1859-1940-an). Disertasi. Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Susanto, Budi. 2000. Imajinasi Penguasa dan Identitas Postkolonial: Siasat Politik (Kethoprak) Massa rakyat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius dan Lembaga Studi Realino.
Sutarto. 1997. Legenda Kasada dan Karo Orang Tengger Lumajang. Disertasi S3. Jakarta: Universitas Indonesia.
Suwito. 1985. Sosiolinguistik: Pengantar Awal. Surakarta: Henary Offset.
Sweeney, Amin. 1987. A Full Hearing: Orality and Literacy in the Malay World. Berkeley: University of Colifornis Press.
Sweeney, Amin. 1980. Authors Audiences in Traditional Malay World. Monograph No. 20, Center of South and Southeast Studies. Berkeley: University of California.
Syaiful, Moh. 2014. “Damarwulan Sepanjang Zaman,” dalam Membicarakan Seni dan Sastra Banyuwangi, Antariksawan Jusuf & Hani Z. Noor (Ed.). Denpasar: Pustaka Larasan.
Teeuw, A. 1983. “Sastra dalam Ketegangan antara Tradisi dengan Pembaharuan.” Dalam Membaca dan Menilai Sastra (A. Teeuw, ed.). Jakarta: PT Gramedia.
Tuloli, Nani. 1990. “Tanggomo: Salah Satu Ragam Sastra Lisan Gorontalo.” Disertasi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Ilmu Susastra, Universitas Indonesia.
Tylor, Edward Burnett. 1958. Primitive Culture, Volume 1: The Origins of Culture. New York: Harper and Row.
van Groenendael, Victoria M. Clara. 1987. Dalang di Balik Wayang. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Vansina, Jan. 2014. Tradisi Lisan Sebagai Sejarah. Penerjemah Astrid dkk. Yogyakarta: Ombak.
Wilis, Endro. 2010. “Istilah ‘Using’ adalah Racun yang Melumpuhkan Jiwa”, Lembar Kebudayaan 10, Maret 2010.
Wolbers, Paul Arthur. 1986. “Gandrung and Angklung from Banyuwangi; Remnants of a Past Shared with Bali.” Dalam Asian Music, Vol. 18, No. 1, 71–90.
Yampolski, Philip (Ed.). 2006. Perjalanan Kesenian Indonesia Sejak Kemerdekaan: Perubahan dalam Pelaksanaan, Isi, dan Profesi. Jakarta dan Singapura: Equinox Publishing.
Zainuddin, Sodaqoh. 1996. Orientasi Nilai Budaya Osing di Kabupaten Banyuwangi, Laporan Penelitian. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember.