Amir Hamidy, Ary P. Keim, Vera B.L Sihotang, Pungki Lupiyaningdyah, Mohammad Irham, Marlina Ardiyani, Abdulrokhman Kertonegoro, Sigit Wiantoro, Tatik Khusniati, Ruliyana Susanti, Wita Wardani, M. Fathi Royyani, Rini Riffiani, Andria Agusta, Oscar Efendi
DOI: https://doi.org/10.14203/press.125
Keywords:
Ekspedisi, Pulau, Enggano
Synopsis
Penulis: Amir Hamidy, Ary P. Keim, Vera B.L Sihotang, Pungki Lupiyaningdyah, Mohammad Irham, Marlina Ardiyani, Abdulrokhman Kertonegoro, Sigit Wiantoro, Tatik Khusniati, Ruliyana Susanti, Wita Wardani, M. Fathi Royyani, Rini Riffiani, Andria Agusta, Oscar Efendi, Bayu Adjie, Wahyu Dwiyanto, Renny K. Hadiaty, Heryanto, M. Imam Surya, Evy Ayu Arida, Peni Lestari, Eko Sulistyadi, Dian Alfian Nurcahyanto, Wisnu Hardoyo Ardi, Hidayat Ashari, Wihermanto Iskandar, Farid Rifaie, Darmawan, Dewi Rosalina, Ikhsan Guswenrivo, Arif Nurkanto, Daisy Wowor, Dewi Susan, Atit Kanti, Atik Retnowati, Sulistyani, Titi Juhaeti, Florentina I. Windadri, Nilam F. Wulandari, Puspita Lisdiyanti, Iwan Saskiwawan, Nunik Sulistinah, Dwi Susilaningsih, Wien Kusharyanto, Kartini Kramadibrata, Djunianti Peggie, Hari Sutrisno, Ristiyanti Marwoto, Heru Hartantri, Wardi, Affandi, Ujang Nurharman, Sopian Sauri, Suparno, Daden Sukarta, I Nyoman Sumerta, Yeni Yuliani, Indra F. Saprila, Ria Yulianti, Khairunnisa, Yani Cahyani, Kurniawan, Trisno Utomo, Penny S. Putri, Adri B. Putra, M. Yunus Patawari, Deni Barshani, Arief Supriatna. Editor: Ibnu Maryanto, Amir Hamidy, Ary P. Keim, Vera Budi Lestari Sihotang, Pungki Lupiyaningdyah, Mohammad Irham, dan Marlina Ardiyani Enggano adalah sebuah pulau yang tertetak di Samudra Hindia sekitar 100 km sebelah barat daya Pulau Sumatra. Karena kedudukan geografisnya, Pulau Enggano termasuk dalam jajaran pulau kecil terluar NKRI yang perlu mendapat perhatian serius. Pulau Enggano memiliki keanekaragaman ekosistem seperti hutan mangrove, pantai, riparian, hutan pamah, dan rawa air tawar. Sayangnya keanekaragaman hayati pulau ini belum banyak diketahui meskipun eksplorasi ilmiah telah dilakukan sejak tahun 1936. Ekspedisi Pulau Enggano ini memang diniatkan sebagai langkah awal dalam mengungkap potensi sumber daya hayati (bioresources) Pulau Enggano sebagai landasan dalam mengembangkan kebijakan pemanfaatan (bioprospecting) dan perlindungannya (konservasi). Hasil dari ekspedisi di Pulau Enggano ini diharapkan dapat memantapkan kontribusi LIPI untuk bangsa Indonesia. Buku ini dilengkapi informasi terkait keanekaragaman ekosistem, flora, fauna, dan mikrob di Pulau Enggano. Selain itu, juga diungkap tentang pemanfaatan sumber daya hayati, baik tumbuhan maupun hewan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini untuk menggali pengetahuan lokal masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan hayati di Pulau Enggano. Buku ini berusaha menampilkan keindahan Pulau Enggano sekaligus memotret surga tersembunyi potensi keanekaragaman hayati di sana. Semoga buku Ekspedisi Pulau Enggano ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memperkaya pengetahuan terkait keanekaragaman haati di pulau terluar Republik Indonesia, Pulau Enggano.