Retno Widyani
Universitas Muhammadiyah Cirebon
DOI: https://doi.org/10.14203/press.293
Keywords:
kearifan lokal, Indonesia
Synopsis
Indonesia adalah sebuah bangsa yang kaya. Tidak hanya berlimpah sumber daya alam, tetapi juga memiliki warisan kearifan lokal yang tak ternilai. Setiap kelompok masyarakat dan daerah di seluruh penjuru Indonesia memiliki kekhasan kearifan lokal masing-masing. Keragaman ini menjadi fondasi utama bagi bangsa Indonesia mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang Buku bunga rampai ini berisi ulasan komprehensif beberapa kearifan lokal dari daerah asal para penulis, yang seluruhnya adalah dosen dan akademisi dari perguruan tinggi ternama dari seluruh Indonesia. Kearifan lokal yang dibahas pun sangat beragam bidangnya, mulai dari sastra, biologi, ekonomi, hingga pariwisata. Para pembaca dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dari keunikan kearifan lokal ini, sehingga dapat memotivasi pembaca untuk juga turut serta melestarikan dan memopulerkan kearifan lokal dari daerah masing-masing.
References
Endraswara, S. (2008). Metode penelitian sastra: Epistemologi, model, teori, dan aplikasi. FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Juherna, E. & Primawistri, N. (2017). Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan psikologi anak usia 4–5 tahun. Jurnal Pelita PAUD, 1(2), 132–142.
Harahap, N. & Nasution, I. (1998). Ende ungut-ungut angkola mandailing: Inventarisasi dan kajian sosiologi sastra. Fakultas Sastra USU. Dari Pendhalungan ke Angkola … 25
Harahap, N. (2015). Tradisi membuai anak bayi pada masyarakat Angkola- Mandailing (AM). Seminar Internasional “Tradisi Lisan dalam Sistem Matrilinial”. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Harahap, N., Kahar, A., Nasution, I., & Hadri, L. (2018). Preservasi nyanyian mengayun anak dalam upaya pembentukan karakter berbasis kearifan lokal. Laporan Penelitian USU Medan.
Luxemburg, J. V. (1992). Pengantar ilmu sastra (Terj. Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia.
Adeham, N. (2014). Lagu menidurkan anak pada masyarakat Banjar: Kajian bentuk, makna dan fungsi. Journal AL-BANJARI, 13(2), 265–284.
Rahardiansah, T., & Prayitno, A. (2011). Transformasi nilai kearifan lokal dalam pendidikan bangsa: Dialektika pentingnya pendidikan berbasis local genius. Universitas Trisakti.
Razi, I. (2014). Ajarkan anak untuk berbagi lima menit per hari. Diakses dari https://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/11/21/ajarkan-anak-untuk-berbagi-lima-menit-per-hari.
Sartini. (2004). Menggali kearifan lokal nusantara sebuah kajian filsafati. Jurnal Filsafat, 37(2), 111–120.
Siregar, R. A. (2014). Penanaman UNESCO tetapkan tari saman sebagai warisan budaya. (2011,
November 24). BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/ berita_indonesia/2011/11/111124_samanunesco.
Dinkes Kabupaten ABDYA. (2015). Profil kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya. Diakses dari https://www1-media.acehprov.go.id/uploads/abdya_2013.pdf. Wisata Danau Laut … 35
Forum, U. L. C. (2014). Indonesia forest and climate support: Conservation plan for nature of Gayo Lues district Aceh. (September). https://www.lestari-indonesia.org/wp-content/uploads/2016/02/USAID_IFACS_RKL_Gayo_Lues_District_Aceh.pdf.
Nahaba, B. (2011, November 27). UNESCO resmi akui tari saman sebagai warisan budaya dunia. VOA Indonesia. https://www. voaindonesia.com/a/unesco-resmi-akui-tari-saman-sebagaiwarisan- budaya-dunia-134563598/101275.html.
Pemerintah Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Republik Indonesia No 4 Tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Prayitno, G. (2019, April 22). Mengungkap misteri di balik keindahan Danau Laut Tawar di Takengon, Aceh Tengah. Tribunews. https://travel.tribunnews.com/2019/04/22/mengungkap-misteri-dibalik-keindahan-danau-laut-tawar-di-takengon-aceh-tengah.