Ajeng Arum Sari, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN; Sunu Pertiwi, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN; Miranti Ariyani, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Yohanes Susanto Ridwan, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN; Driszal Fryantoni, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
DOI: https://doi.org/10.55981/brin.441
Keywords:
Merkuri, Pertambangan Emas Skala Kecil, Ekstraksi emas, Penghapusan merkuri
Synopsis
Sektor Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di seluruh dunia merupakan sumber terbesar pelepasan merkuri ke lingkungan. Merkuri dapat mencemari ekosistem dan menyebabkan masalah kesehatan serius bagi manusia karena sifat merkuri yang dapat terakumulasi pada ekosistem yang kompleks. Oleh karena itu, penghapusan merkuri dari sektor PESK merupakan hal yang sangat penting. Di sisi lain, sektor PESK telah menjadi sumber mata pencaharian yang sangat penting bagi banyak orang, khususnya penambang dan pengolah emas. Hal inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia untuk meratifikasi Konvensi Minamata dengan menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2017 terkait pelarangan merkuri dan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN PPM) dalam upaya mengurangi emisi merkuri pada lingkungan. Sebagai upaya dukungan kepada pemerintah terkait pengelolaan merkuri di Indonesia, kami menerbitkan Buku Saku Merkuri: Menuju Penghapusan Merkuri di Pertambangan Emas Skala Kecil Bebas Merkuri. Buku ini memuat penggunaan merkuri dalam pengolahan emas serta dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, regulasi terkait PESK, pedoman tentang pengelolaan merkuri, dan teknologi-teknologi pengolahan limbah merkuri.
Author Biographies
Ajeng Arum Sari, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN
Ajeng Arum Sari lahir di Surabaya, 13 Juni 1983. Ajeng menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro pada 2005. Pada 2008, Ajeng melanjutkan pendidikan program magister di Fakultas Pertanian, Universitas Ehime, Jepang. Setelah lulus pendidikan program magister pada 2010, Ajeng langsung melanjutkan program doktoral di The United Graduate School of Agricultural Sciences, Universitas Ehime, Jepang, dan lulus pada 2013. Ajeng memulai kariernya sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 2006 di bidang Teknologi Lingkungan. Saat ini, Ajeng menjadi peneliti di Loka Penelitian Teknologi Bersih, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan topik riset “pengolahan air limbah dan kebijakan merkuri”. Ajeng merupakan perwakilan Indonesia dalam tim ahli ambang batas limbah merkuri di COP 4 Konvensi Minamata. E-mail: ajeng.a.sari@brin.go.id; ajeng.a.sari@gmail.com
Sunu Pertiwi, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN
Sunu Pertiwi lahir di Banyumas, 27 Oktober 1997. Sunu menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Biologi, Universitas Jenderal Soedirman dengan mengambil ilmu fokus Bioteknologi Lingkungan dan lulus pada 2019. Sunu memulai kariernya sebagai Asisten Peneliti di Loka Penelitian Teknologi Bersih, LIPI sejak 2021. Saat ini, Sunu sedang melakukan penelitian terkait merkuri. E-mail: sunupertiwi68@gmail.com
Miranti Ariyani, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Miranti Ariyani lahir di Bandung, 3 Mei 1985. Miranti menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu Lingkungan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Alam di Universitas Padjadjaran pada 2012. Sejak 2012, Miranti memulai karier sebagai research associate di Pusat Penelitian Sumber Daya Alam atau lebih dikenal dengan nama Lembaga Ekologi, Universitas Padjadjaran. Sejak 2018, Miranti bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai Peneliti Muda di bidang monitoring dan manajemen lingkungan. E-mail: miranti.ariyani@gmail.com; miranti.ariyani@brin.go.id
Yohanes Susanto Ridwan, Loka Penelitian Teknologi Bersih BRIN
Yohanes Susanto Ridwan (Santo) lahir di Yogyakarta, 2 Juli 1975. Santo menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Kimia, Institut Teknologi Bandung pada 1999 dan magister pada 2010 di kampus yang sama di bidang Kimia Analitik. Santo memulai kariernya sebagai peneliti di Pusat Penelitian Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 2002 di bidang Metrologi Kimia. Selanjutnya, Santo bergabung dengan Loka Penelitian Teknologi Bersih, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kelompok Penelitian Pengukuran Lingkungan. Saat ini, Santo sedang melakukan penelitian merkuri, khususnya terkait dengan monitoring dan risk assessment pada lingkungan yang terkena dampak kegiatan pertambangan emas skala kecil (PESK). E-mail: yo.susantoridwan@gmail.com
Driszal Fryantoni, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Driszal Fryantoni lahir pada 7 Desember 1969 dan menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 Computer Science, Iwate University Japan pada 1994 dan 1996. Dalam karier sebagai peneliti sejak 1996, Driszal sempat menjadi Kepala Balai Penelitian Teknologi Mineral-LIPI (2016–2019), Kepala Balai Media dan Reproduksi dan Kepala Balai Informasi Teknologi LIPI pada 2019, kemudian menjadi Kepala Biro Umum LIPI pada tahun yang sama sampai dengan Agustus 2021, dan sekarang sebagai Analis Pemanfaatan Iptek Madya BRIN di samping Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN. E-mail: driszal@gmail.com
References
Alymore, M. G., & Muir, D. M. (2001). Thiosulfate leaching of gold: A review. Minerals Engineering, 14(2), 135–174.
Ambarsari, H., & Qisthi, A. (2017). Remediasi merkuri (Hg) pada air limbah tambang emas rakyat dengan metode lahan basah buatan terpadu. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18(2), 148–156.
Anisa, E. D. K. P., & Trihadiningrum, Y. (2016). Stabilisasi/solidifikasi tanah tercemar merkuri tambang emas rakyat Kulon Progo, Yogyakarta, menggunakan campuran semen portland dan tanah tras. Jurnal Teknik ITS, 5(2), F112–F118.
Boboev, I. R., Selnitsin, R. S., Kholikov, T. A., & Sharipov, B. K. (2020). Technology of gold extraction from mature dumps by thiourea leaching. Russian Journal of Non-Ferrous Metals, 61(3), 257–264.
Bradley, M., Barst, B., & Basu, N. (2017). A review of mercury bioavailability in humans and fish. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(2), 169.
Bridges, C. C., & Zalups, R. K. (2017). The aging kidney and the nephrotoxic effects of mercury. Journal of Toxicology and Environmental Health, Part B, Critical Reviews, 20(2), 55–80.
Bruno, D. E., Ruban, D. A., Tiess, G., Pirrone, N., Perrotta, P., Mikhailenko, A. V., Ermolaey, V. A., & Yashalova, N. N. (2020). Artisanal and small-scale gold mining, meandering tropical rivers, and geological heritage: Evidence from Brazil and Indonesia. Science of the Total Environment, 715, 136907.
Budiawan. (2013). Studi bioakumulasi metil merkuri pada Perna viridis dan Anadara indica menggunakan radiotracer. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah, 16(1), 37–44.
Buss, D., Rutherford, B., Kumah, C., & Spear, M. (2021). Beyond the rituals of inclusion: The environment for women and resource governance in Africa’s artisanal and small-scale mining sector. Environmental Science and Policy, 116, 30–37.
Chalkidis, A., Jampaiah, D., Aryana, A., Wood, C. D., Hartley, P. G., Sabri, Y. M., & Bhargava, S. K. (2020). Mercury-bearing wastes: Source, policies and treatment technologies for mercury recovery and safe disposal. Journal of Environmental Management, 270, 110945.
Deffrinica, Vuspitasari, B. K., & Hapsari, V. R. (2020). Kesejahteraan rumah tangga perempuan pendulang emas. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(5), 933–940.
Esdaile, L. J., & Chalker, J. M. (2018). The mercury problem in artisanal and small-scale gold mining. Chemistry–A European Journal, 24(27), 6905–6916.
Ficeriova, J., Balaz, P., Dutkova, E., & Gock, E. (2008). Leaching of gold and silver from crushed Au-Ag wastes. The Open Chemical Engineering Journal, 2(1), 6–9.
Gutiérrez, G. J., Miranda, J. P. R., & Céspedes, J. M. S. (2016). Conceptual model applied to the selection of wastewater treatment with mercury in gold mining in Colombia. International Journal of Applied Environmental Sciences, 11(5), 1119–1136.
Ha, E., Basu, N., Bose-O’Reilly, S., Dorea, J. G., McSorley, E., Sakamoto, M., & Chan, H. M. (2017). Current progress on understanding the impact of mercury on human health. Environmental Research, 152, 419–433.
Haq, A., & Achmadi, U. F. (2018). Mercury poisoning on gold miners at artisanal and small-scale gold mining in Indonesia: A systematic review. Proceedings of Global Public Health Conference, 1(1), 10–16.
Henriques, M. C., Loureiro, S., Fardilha, M., & Herdeiro, M. T. (2019). Exposure to mercury and human reproductive health: A systematic review. Reproductive Toxicology, 85, 93–103.
Hutagalung, H. P. (1985). Raksa (Hg). Oseana, 10(3), 93–105.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020a). Buku 2: Penggunaan merkuri dan dampaknya terhadap lingkungan, serta sebaran lokasi pertambangan emas skala kecil. GOLD-ISMIA. https://goldismia.org/publication/related-article/2020-buku-2-penggunaan-merkuri-dan-dampaknya-terhadap-lingkungan-serta
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020b). Buku 4: Teknologi pengolahan emas pada pertambangan emas skala kecil di Indonesia. GOLD-ISMIA. https://goldismia.org/publication/related-article/2020-buku-4-teknologi-pengolahan-emas-pada-pertambangan-emas-skala
Lacerda, L. D., & Salomons, W. (1998). Mercury from gold and silver mining: A chemical time bomb?. Springer. doi: 10.1007/978-3-642-58793-1
Mahbub, K. R., Krishnan, K., Naidu, R., Andrews, S., & Megharaj, M. (2017). Mercuri toxicity to terrestrial biota. Ecological Indicators, 74, 451–462.
Malehase, T., Daso, A. P., & Okonkwo, J. O. (2017). Initiatives to combat mercury use in artisanal small-scale gold mining: A review on issues and challenges. Environmental Reviews, 25(2), 218–224.
Marrugo-Negrete, J., Marrugo-Madrid, S., Pinedo-Hernández, J., Durango-Hernández, J., & Díez, S. (2016). Screening of native plant species for phytoremediation potential at a Hg-contaminated mining site. Science of the Total Environment, 542, 809–816.
Martinez, G., McCord, S. A., Driscoll, C. T., Todorova, S., Wu, S., Araujo, J. F., Vega, C. M., & Fernandez, L. E. (2018). Mercury contamination in riverine sediments and fish associated with artisanal and small-scale gold mining in Madre de Dios, Peru. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(8), 1584.
Marwiani, L. (2019). Penggunaan merkuri pada kegiatan pertambangan emas skala kecil (PESK). https://sitkb3.menlhk.go.id/infomerkuri/?p=4647
Minamata Convention on Mercury. (2019). Text and Annexes [Booklet]. United Nations Environment Programme. https://www.mercuryconvention.org/en/documents/minamata-convention-mercury-text-and-annexes
Moreno-Brush, M., McLagan, D. S., & Biester, H. (2020). Fate of mercury from artisanal and small-scale gold mining in tropical rivers: Hydrological and biogeochemical controls. A critical review. Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 50(5), 437–475.
Muddarisna, N., Krisnayanti, B. D., Utami, S. R., & Handayanto, E. (2013). The potential of wild plants for phytoremediation of soil contaminated with mercury of gold cyanidation tailings. IOSR Journal Of Environmental Science, Toxicology And Food Technology, 4(1), 15–19.
Muslihudin, M., Bambang, A. N., Hendarto, E., & Putranto, T. T. (2018). The impact of traditional gold mining in Gumelar Banyumas, Indonesia. Eco, Env & Cons, 24(2), 607–613.
Niane, B., Guédron, S., Feder, F., Legros, S., Ngom, P. M., & Moritz, R. (2019). Impact of recent artisanal small-scale gold mining in Senegal: Mercury and methylmercury contamination of terrestrial and aquatic ecosystems. Science of the Total Environment, 669, 185–193.
Nur, I., Yusnaini, Idris, M., & Sari, A. I. (2020). Study on the impact of environmental pollution: Parasitic infestation and conditions factor of fish living in amalgamation ponds. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 465, 012042.
Pamungkas, H. S. R., Thayib, H., & Inswiasri. (2015). Potensi sebaran limbah merkuri pertambangan emas rakyat di Desa Cisungsang, Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Ekologi Kesehatan, 14(3), 195–205.
Park, Y. J., & Fray, D. J. (2009). Recovery of high purity precious metals from printed circuit boards. Journal of Hazardous Materials, 164(2–3), 1152–1158.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri. (2019). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/106019/perpresno-21-tahun-2019
Rodrigues, P. de A., Ferrari, R. G., dos Santos, L. N., & Conte Junior, C. A. (2019). Mercury in aquatic fauna contamination: A systematic review on its dynamics and potential health risks. Journal of Environmental Sciences, 84, 205–218.
Rutherford, B., & Buss, D. (2019). Gendered governance and socio-economic differentiation among women artisanal and small-scale miners in Central and East Africa. Third World Thematics: A TWQ Journal, 4(1), 63–79.
Sabara, Z., Ifa, L., Darnengsih, D., Irmayani, & Ridwan, R. (2017). Ekstraksi emas dari bijih emas dengan sianida dan oksigen dengan metode ekstraksi padat-cair. Journal of Chemical Process Engineering, 2(2). 12–15.
Sari, A. M. M. (2018). Recovery perak menggunakan metode leaching pelarut tiosulfat dari logam perak murni [Skripsi tidak diterbitkan]. Universitas Jember.
Saturday, A. (2018). Mercury and its associated impacts on environment and human health: A review. Journal of Environment and Health Science, 4(2), 37–43.
Spiegel, S. J., & Veiga, M. M. (2010). International guidelines on mercury management in small-scale gold mining. Journal of Cleaner Production, 18, 375–385.
Syafei, A. (2019). Penyediaan alternatif teknologi pengolahan emas nonmerkuri. https://sitkb3.menlhk.go.id/infomerkuri/?p=4652
Telmer, K. & Stapper, D. (2012). A practical guide reducing mercury use in artisanal and smallscale gold mining. United Nations Environment Programme(UNEP).
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri). (2017). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53614/uu-no-11-tahun-2017
Veiga, M. M., & Gunson, A. (2020). Gravity concentration in artisanal gold mining. Minerals, 10(11), 1026.
Warburton, E. (2017). Resource nationalism in Indonesia: Ownership structures and sectoral variation in mining and palm oil. Journal of East Asian Studies, 17(3), 285–312.
Xu, J., Bravo, A. G., Lagerkvist, A., Bertilsson, S., Sjoblom, R., & Kumpiene, J. (2015). Sources and remediation techniques for mercury contaminated soil. Environment International, 74, 42–53.