Maria Holly Herawati
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Balitbangkes, Kemenkes RI
DOI: https://doi.org/10.14203/press.319
Keywords:
TBC Combat, health system strengthening;
Synopsis
Buku Alternatif Penanggulangan Tuberkulosis (TBC): Wilayah Indonesia di Luar Sumatra dan Jawa–Bali ini hadir sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyebarluaskan upaya penanggulangan tuberkulosis di Indonesia, khususnya di luar Sumatra dan Jawa–Bali. Buku ini juga menunjukkan bahwa masih perlunya perbaikan dan tindak lanjut, baik dalam hal penemuan kasus, penegakan diagnosis, maupun karena rendahnya angka kesembuhan bagi penderita tuberkulosis.
Selain itu, buku ini juga memetakan sistem pelayanan kesehatan di luar Sumatra dan Jawa-Bali yang berperan, baik langsung maupun tidak langsung dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC).
Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang cara penanggulangan TBC, khususnya di luar Sumatra dan Jawa-Bali, dan menjadi panduan terutama bagi pelaksana program dan pendukung program penanggulangan TBC di Indonesia. Selain itu, juga membantu para penentu kebijakan untuk memperkaya kebijakan-kebijakan penanggulangan TBC yang sudah diterapkan
Selamat membaca!
References
Badan Litbangkes Kemenkes RI. (2004). Survey Prevalensi Tuberculosis di
Indonesia 2004. Jakarta: Badan LitBangKes Kemenkes RI, WHO, GF
ATM.
Badan Litbangkes Kemenkes RI. (2008). Riset kesehatan dasar. 2008. Jakarta:
Depkes RI.
Badan Litbangkes Kemenkes RI. (2010). Laporan Riskesdas 2010. Jakarta:
Kemenkes RI.
Badan Litbangkes Kemenkes RI. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta:
Kemenkes RI.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2013). Target. Diakses pada
tanggal 1 Desember 2015 dari https://kbbi.web.id/target
Bappenas RI. (2012). Laporan pencapaian tujuan pembangunan millenium
di Indonesia 2011. Jakarta: Bappenas.
Bappenas RI. (2014). Penyusunan Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015–2020. Belitung: Bappenas.
Barry, C.E. (2012). Post-2015 goals, target and indicators. Paris: The Center
For International Governance Innovation (CIGI).
Blok, L., van den Hof, S., Mfinanga, S. G., Kahwa, A., Ngadaya, E., Oey, L.,
& Dieleman, M. (2012). Measuring workload for tuberculosis service
provision at primary care level: a methodology. Human Resources for
Health, 10(1), 11.
Blum, Hendrik L. 1974. Planning for Health, Development and Aplication
of Social Changes Theory. New York: Human Sciences Press.
Boerma, T. (2012). WHO framework for measurement of service coverage
dimension of universal health coverage measuring and monitoring
country progress toward UHC concepts, indicator and experience.
Washington: WHO.
BPS. (2018). Indeks pembangunan manusia 2018. Jakarta: BPS.
BPS.(2020). Indeks Pembangunan Manusia 2019. Berita Resmi Statistik
BPS. No. 21/02/Th. XXIII, 17 Februari 2020.
BPS. (2020). Statistical yearbook of Indonesia 2020. Jakarta: BPS
Buchbinder, S.B., & Shanks, N.H. (Ed.). (2015). Understanding healthcare
management understanding chapter 2. Jones & Bartlett Learning. Diakses
pada 1 Desember 2015 dari www.59643_CHO2_5289managemen
HSO.pdf
Dirjen Bina Pelayanan Medik Kemenkes dan KARS. (2011). Standart
akreditasi rumah sakit. Jakarta: Kemenkes.
Dirjen BUK. (2012). Pedoman pencegahan dan penanggulangan infeksi
tuberkulosis di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan.
Dirjen P2PL. (2014). Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis.
Jakarta: Kemenkes.
DPR RI. (2009). UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
DPR RI. (2011a). UU No.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
DPR RI. (2011b). UU No. 24 Republik Indonesia tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta: Republik Indonesia.
DPREfendi, N. (2015). Evaluasi program penemuan kasus TBC dengan promosi
aktif TBC melalui diseminasi informasi berbasis lokal kedaerahan
di Kabupaten HSU, Provinsi KalSel. Dalam National TBC Research
Parade Commemorating The World TBC Day 2015 The 4th Indonesia
TBC research Parade. Jakarta: TORG, Kemenkes RI, P2PL, Subdit TBC.
Farmani, I.P. (2015). Gambaran Ketidakteraturan Minum ObatTuberculosis
Di Puskesmas Kota Denpasar Tahun 2011-2012. National Tuberculosis
Research Parade Comemorating The World TB Day 2015The 4th
Indonesia TB Research Parade (hlm. 57). Jakarta: Kemenkes.
Febriani, E. (2015). The effectiveness of contact tracing in increasing
active TBC case finding. Dalam National TBC Research Parade
Commemorating The World TBC Day 2015 The 4th Indonesia TBC
research Parade. Jakarta: TORG, Kemenkes RI, P2PL Subdit TBC.
Fitriangga, A., Nasip, M., Siswani, A. N., Surjana, N. T., Simon, S., & Riono,
P. (2015). The procedure of empowering former TBC patients to
improve detection of presumptive tbc cases: Case study in Kubu Raya
District, West Kalimantan Province. Dalam National TBC Research
Parade Comemorating The World TBC Day 2015 The 4th Indonesia
TBC Research Parade. Jakarta: TORG, Kemenkes RI, P2PL subdit TBC.
Hadisaputro, S., Nizar, M., & Suwandono, A. (2011). Epidemiologi
managerial, teori dan aplikasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Herawati, M.H. (2005). Kejadian TBC pada anak setelah imunisasi BCG
di 5 wilayah puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur Tahun
–2002. Buletin Penelitian Kesehatan, 33(1), 32–40.
Herawati, M.H. (2016). Model penanggulangan TBC di Indonesia. (Disertasi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok).
Human Development Report 2013 Team UNDP. (2017). Human development
report 2017, the rise of the South: human progress in a diverse world.
New York: United Nations Development Programme (UNDP).
Human Development Report 2019 Team UNDP. (2019). Human development
report 2019, Beyond income, beyond average, beyond today: Inequalities
in human development in the 21st century. New York: United Nations
Development Programme (UNDP).
Ida Leida, A. K. (2009). Efek promosi kesehatan pada kelompok masyarakat
informal dalam mendeteksi suspek TB di kabupaten Gowa. Dalam
T. R. Group, Kumpulan naskah Riset Operasional Tuberkulosis tahun
–2009 (hlm. 31–37). Jakarta: Kemenkes.
Iljanto, S. (2012). Penguatan kebijakan dalam penanggulangan kesenjangan
ketidakmerataan kesehatan di Indonesia. Depok: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Kelompok Kerja Riset Operasional Tuberkulosis. (2009). Kumpulan hasil
riset operasional tuberkulosis tahun 2005–2009 (pp. 105–110). Jakarta:
Kementerian Kesehatan.
Kemenkes RI. (2008). Hasil rapat koordinasi bidang kesehatan. Tidak
dipublikasikan.
Kementerian Kesehatan. (2010). KMK No. 1087/Menkes/SK/2010 tentang
Standart keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit. Jakarta:
Depkes.
Kemenkes RI. (2010). Standard keamanan dan keselamatan kerja di rumah
sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes BUK dan KARS. (2011). Standar akreditasi rumah sakit. Jakarta:
Kemenkes.
Kemenkes Badan Litbangkes. (2012). Peningkatan sistem registrasi kematian
dan penyebab kematian di 15 kabupaten/kota di Indonesia. Jakarta:
Kemenkes Balitbangkes.
Kemenkes P2PL. (2012). Buku pedoman penanggulangan tuberkulosis
nasional. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes P2PL. (2014). Buku pedoman penanggulangan tuberkulosis
nasional. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2012). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2013). Profil Indonesia tahun 2012. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2015). Indonesia survei prevalensi tuberkulosis 2013–2014.
Jakarta: Badan Litbangkes.
Kemenkes RI. (2016). PMK RI No. 67 Tahun 2016. Penanggulangan TBC
dengan lampiran Pedoman Penanggulangan TBC tahun 2016. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Kirgia, & Muthuri. (2016). Productivity losses associated with TBC deaths
in the WHO African Region. Infections Diseases of Poverty, 5: 43.
Laksono T. (2013). Analisis kebijakan menuju universal coverage 2014:
Sejarah kebijakan jaminan kesehatan, ideologi dan aktor penyusun
kebijakan, serta peran perguruan tinggi. Diakses dari http://www.
kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/Pembiayaan/
abstrak/prof.Lasono_Pleno%201.pdf pada 8 Desember 2013.
Lalombo, A.Y., Palandeng, H., & Kallo, V.D. (2015). Hubungan kebiasaan
merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas Siloam
Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ejornal
Keperawatan (e-Kep), 3(2), 7. Diakses pada 1 Januari 2017 dari https://
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/7529/7081.
MacKian, S. (2003). A review of health seeking behaviour: problems and
prospects. Health Systems Development Programme. HSD/WP/05/03.
United Kingdom: Departement of International Development (DFID).
Hlm. 1–27.
Menteri Kesehatan. (1990). PMK No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Menteri Kesehatan. (2004). Kepmenkes. No. 128 No. 128/MENKES/SK/
II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesesehatan Masyarakat.
Menteri Kesehatan. (2009). Kepmenkes No. 364 tentang Pedoman
Penanggulangan TBC.
Menteri Kesehatan. (2009). PMK No. 971 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2010a). PMK No. HK.02.02 Tahun 2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasyankes Pemerintah.
Menteri Kesehatan. (2010b). PMK No. 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2010c). PMK No. 411 tentang Laboratorium Klinik.
Menteri Kesehatan. (2011a). Kepmenkes No. 1435 tentang Komite
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Tingkat Pusat.
Menteri Kesehatan. (2011b). Kepmenkes No. 417 tentang Susunan
Keanggotaan Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2011c) Kirgia, & Muthuri. (2016). Productivity losses associated with TBC deaths
in the WHO African Region. Infections Diseases of Poverty, 5: 43.
Laksono T. (2013). Analisis kebijakan menuju universal coverage 2014:
Sejarah kebijakan jaminan kesehatan, ideologi dan aktor penyusun
kebijakan, serta peran perguruan tinggi. Diakses dari http://www.
kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/Pembiayaan/
abstrak/prof.Lasono_Pleno%201.pdf pada 8 Desember 2013.
Lalombo, A.Y., Palandeng, H., & Kallo, V.D. (2015). Hubungan kebiasaan
merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas Siloam
Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ejornal
Keperawatan (e-Kep), 3(2), 7. Diakses pada 1 Januari 2017 dari https://
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/7529/7081.
MacKian, S. (2003). A review of health seeking behaviour: problems and
prospects. Health Systems Development Programme. HSD/WP/05/03.
United Kingdom: Departement of International Development (DFID).
Hlm. 1–27.
Menteri Kesehatan. (1990). PMK No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Menteri Kesehatan. (2004). Kepmenkes. No. 128 No. 128/MENKES/SK/
II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesesehatan Masyarakat.
Menteri Kesehatan. (2009). Kepmenkes No. 364 tentang Pedoman
Penanggulangan TBC.
Menteri Kesehatan. (2009). PMK No. 971 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2010a). PMK No. HK.02.02 Tahun 2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasyankes Pemerintah.
Menteri Kesehatan. (2010b). PMK No. 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2010c). PMK No. 411 tentang Laboratorium Klinik.
Menteri Kesehatan. (2011a). Kepmenkes No. 1435 tentang Komite
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Tingkat Pusat.
Menteri Kesehatan. (2011b). Kepmenkes No. 417 tentang Susunan
Keanggotaan Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2011c)Kirgia, & Muthuri. (2016). Productivity losses associated with TBC deaths
in the WHO African Region. Infections Diseases of Poverty, 5: 43.
Laksono T. (2013). Analisis kebijakan menuju universal coverage 2014:
Sejarah kebijakan jaminan kesehatan, ideologi dan aktor penyusun
kebijakan, serta peran perguruan tinggi. Diakses dari http://www.
kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/Pembiayaan/
abstrak/prof.Lasono_Pleno%201.pdf pada 8 Desember 2013.
Lalombo, A.Y., Palandeng, H., & Kallo, V.D. (2015). Hubungan kebiasaan
merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas Siloam
Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ejornal
Keperawatan (e-Kep), 3(2), 7. Diakses pada 1 Januari 2017 dari https://
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/7529/7081.
MacKian, S. (2003). A review of health seeking behaviour: problems and
prospects. Health Systems Development Programme. HSD/WP/05/03.
United Kingdom: Departement of International Development (DFID).
Hlm. 1–27.
Menteri Kesehatan. (1990). PMK No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Menteri Kesehatan. (2004). Kepmenkes. No. 128 No. 128/MENKES/SK/
II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesesehatan Masyarakat.
Menteri Kesehatan. (2009). Kepmenkes No. 364 tentang Pedoman
Penanggulangan TBC.
Menteri Kesehatan. (2009). PMK No. 971 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2010a). PMK No. HK.02.02 Tahun 2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasyankes Pemerintah.
Menteri Kesehatan. (2010b). PMK No. 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2010c). PMK No. 411 tentang Laboratorium Klinik.
Menteri Kesehatan. (2011a). Kepmenkes No. 1435 tentang Komite
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Tingkat Pusat.
Menteri Kesehatan. (2011b). Kepmenkes No. 417 tentang Susunan
Keanggotaan Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2011c). Kepmenkes No. 2500 tentang Daftar Obat
Esensial Nasional 2011.
Menteri Kesehatan. (2011). PMK No. 28 Tahun 2011 tentang Klinik.
Menteri Kesehatan. (2012a). PMK No. 001/20 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan.
Menteri Kesehatan. (2012b). PMK No. 12 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2012c). PMK No. 029 tentang Tarif Peserta Askes.
Menteri Kesehatan. (2012d). PMK 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas.
Menteri Kesehatan. (2013a). Kepmenkes No. 455 tentang Asosiasi Fasilitas
Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2013b). PMK No. 6 Tahun 2013 tentang Kriteria
Kesehatan yang Tidak Diminati Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan.
Menteri Kesehatan. (2013c). PMK No.12 tentang Pola Tarif BLU Rumah
Sakit.
Menteri Kesehatan. (2013d). PMK No. 13 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Tuberculosis Resistan Obat.
Menteri Kesehatan. (2013e). PMK 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Menteri Kesehatan. (2013e). PMK No.84 tentang Petunjuk Teknis Dana
Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun 2014.
Menteri Kesehatan. (2014a). PMK No. 19 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Indonesia.
Menteri Kesehatan. (2014b). PMK 24 tahun 2014 tentang Rumah Sakit
Kelas D Pratama.
Menteri Kesehatan. (2016). PMK No. 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
Menteri Kesehatan. (2017). PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi di Pelayanan Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2018). PMK No. 15 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
Mills, Anne adn Gilson, Lucy, (1988). Health Economics or Developing
Countries: A Survival Kit. London: Evaluation and Planning Center
for Health Care (EPC) Publication. Number 17.
Menteri Kesehatan. (2011). PMK No. 28 Tahun 2011 tentang Klinik.
Menteri Kesehatan. (2012a). PMK No. 001/20 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan.
Menteri Kesehatan. (2012b). PMK No. 12 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan. (2012c). PMK No. 029 tentang Tarif Peserta Askes.
Menteri Kesehatan. (2012d). PMK 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas.
Menteri Kesehatan. (2013a). Kepmenkes No. 455 tentang Asosiasi Fasilitas
Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2013b). PMK No. 6 Tahun 2013 tentang Kriteria
Kesehatan yang Tidak Diminati Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan.
Menteri Kesehatan. (2013c). PMK No.12 tentang Pola Tarif BLU Rumah
Sakit.
Menteri Kesehatan. (2013d). PMK No. 13 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Tuberculosis Resistan Obat.
Menteri Kesehatan. (2013e). PMK 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Menteri Kesehatan. (2013e). PMK No.84 tentang Petunjuk Teknis Dana
Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun 2014.
Menteri Kesehatan. (2014a). PMK No. 19 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Indonesia.
Menteri Kesehatan. (2014b). PMK 24 tahun 2014 tentang Rumah Sakit
Kelas D Pratama.
Menteri Kesehatan. (2016). PMK No. 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
Menteri Kesehatan. (2017). PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Pengendalian Infeksi di Pelayanan Kesehatan.
Menteri Kesehatan. (2018). PMK No. 15 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
Mills, Anne adn Gilson, Lucy, (1988). Health Economics or Developing
Countries: A Survival Kit. London: Evaluation and Planning Center
for Health Care (EPC) Publication. Number 17.
Romlah, L. (2015). Hubungan kejadian merokok dengan kejadian tuberkulosis
paru di wilayah kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan. (Skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta). Diakses pada 1 Januari 2017 dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28918/1/LA
ILA%20ROMLAH-FKIK.pdf
Rosiska, M. (2015). Pelaksanaan program penanggulangan TBC dengan
menggunakan strategi DOTS di Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten
Kerinci. National TBC Research Parade Comemorating The World TBC
Day 2015 The 4th Indonesia TBC research Parade (hlm. 54). Jakarta:
TORG, Kemenkes RI, P2PL, Subdit TBC.
Ruslan, R. (2000). Manajemen public relation dan media komunikasi,
konsepsi dan aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Awusi, R. Y. E., Saleh, Y. D., & Hadiwijoyo, Y. (2009). Faktor-faktor yang
memengaruhi penemuan penderita TBC paru di Kota Palu Provinsi
Sulawesi Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(2), 59–68.
Sampana, E. (2009). Deskripsi implementasi strategi DOTS pada rumah sakit
di Provinsi Kalsel 2007–2009. Jakarta: Kemenkes P2PL.
Varkevisser, C.P. (2003). Designing and conduct health system research
projects, volume 1 proposal development and fieldwork. USA: Canadian
International Development Reserch Center.
Saifuddin, Anwar. (2010). Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sugiyono, P.D. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan
D. Bandung: Alfabeta.
Weinerman, E.R. (1971). Organization and quality of service in a national
health program. Yale Journal of Biology and Medicine, 44(1), 133–152.
World TB day. (2017, Maret 23). VOA. Diakses pada 1 Januari 2017 dari
https://editorials.voa.gov/a/world-TBC-day-2017/3777504.html
WHO. (1981). Health program evaluation. Geneva: WHO.
WHO. (2006). The World Health report 2006, working together for health.
Geneva: WHO.
Wijanto, S.H. (2008). Structural equation modelling dengan Lisrel 8.8 konsep
dan tutorial. Jakarta: Graha Ilmu
WHO. (2010). A conceptual framework for action on the social determinants
of health social determinant of health discussion paper 2, debates, policy
and practice, case study. Geneva Switzerland: WHO.
WHO. (2011). Report of joint monitoring mission. India: WHO and Revised
National Tuberculosis Control Programme (RNTCP) India.
WHO. (2013). Definition and report framework for TBC. Diakses pada 1
Maret 2015 dari https://www.who.int/tb/publications/definitions/en/
WHO. (2013). Service available delivery and readiness assessment (SARA)
An annual monitoring system for service. Switzerland: WHO.
WHO. (2015). Global Tuberculosis report 2015 20th edition. Diakses
pada 1 Oktober 2015 dari https://apps.who.int/iris/bitstream/hand
le/10665/191102/9789241565059_eng.pdf;jsessionid=3247FEA557B0
D12B88BBA909A959?sequence=1
Ke, X., Saksena, P., & Holly, A. (2011). The determinants of health
expenditure: a country-level panel data analysis. Geneva: World Health
Organization, 26, 1–28.