Ahmad Najib Burhani
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Keywords:
agama, intoleransi, minoritas
Synopsis
Istilah “minoritas” ini dianggap sangat politis, bias, dan memiliki tendensi membawa pesan tertentu atau terpengaruh cara pandang hegemonik dari Barat. Contoh yang sering diungkapkan adalah tentang umat Islam di Indonesia yang secara jumlah adalah mayoritas, tetapi secara ekonomi bisa disebut minoritas. Mengapa pembelaan hanya diberikan kepada minoritas tertentu dan tidak ada pembelaan terhadap umat Islam yang menjadi minoritas secara ekonomi? Jika isu minoritas ini dibawa kepada kasus Papua, siapakah yang disebut minoritas? Apakah minoritas itu mengacu kepada para pendatang yang mayoritas Muslim tetapi memiliki tingkat ekonomi lebih baik, atau ia mengacu kepada orang-orang Papua yang jumlahnya besar tetapi banyak yang hidup secara nomaden di pedalaman dan secara nasib hidup dalam kategori modern yang tergolong kurang beruntung?
Author Biography
Ahmad Najib Burhani, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Menamatkan pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya, yaitu di MI Wahid Hasyim II Gandekan Wonodadi Blitar tahun 1988 dan MTsN Kunir Srengat Blitar tahun 1991. Setelah itu menyelesaikan pendidikan SLTA di MAN Program Khusus di Jember tahun 1994. Pendidikan S1-nya diperoleh dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bidang Aqidah dan Filsafat tahun 1999. Pendidikan S2-nya ditempuh di Universiteit Leiden, Belanda (MA di bidang Islamic Studies) tahun 2004 dan University of Manchester, Inggris (M.Sc. di bidang Social Research Methods & Statistics) tahun 2007. Ia memperoleh Ph.D. di bidang Religious Studies dari University of California-Santa Barbara (UCSB), Amerika Serikat tahun 2013.
References
Burhani AN, Halimatusa’diah, editor. Dilema minoritas di
Indonesia:
ragam, dinamika, dan kontroversi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama; 2020.
Burhani AN. Torn between Muhammadiyah and Ahmadiyah in
Indonesia: discussing Erfaan Dahlan’s religious affiliation. Indonesia
and the Malay World 2020; 48(140): 60-77.
Burhani AN. Sectarian translation of the Qur’an in Indonesia: the
case of the Ahmadiyya. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies
; 52(2): 251–282.
Burhani AN. Conversion to Ahmadiyya in Indonesia: winning
hearts through ethical and spiritual appeals. Sojourn: Journal of
Social Issues in Southeast Asia 2014; 29/3(Nov): 657–690.
Burhani AN. The Ahmadiyya and the study of comparative religion
in Indonesia: controversies and influences. Islam and Christian-
Muslim Relations 2014; 25(2): 141–158.
Burhani AN. Menemani minoritas: paradigma Islam tentang keberpihakan
dan pembelaan kepada yang lemah. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama; 2019.
Burhani AN. Treating minorities with fatwas: a study of the Ahmadiyya
community in Indonesia. Contemporary Islam 2014;
(3/Sep): 285–301.
Burhani AN. Fundamentalism and religious dissent: the LPPI’s
mission to eradicate the Ahmadiyya in Indonesia. Indonesia and
the Malay World 2016; 44(129): 145–164.
Saeed S. Political fields and religious movements: the exclusion
of the Ahmadiyya community in Pakistan. Political Power and
Social Theory 2012; 23: 189–223.
Burhani AN, dkk. Factors causing the emergence of radical Islam:
a preliminary analysis. ICIP Journal 2005; 2(4): 1–23.
Burhani AN. Plural Islam and contestation of religious authority
in Indonesia. Dalam: Norshahril Saat, editor. Islam in Southeast
Asia: negotiating modernity. Singapore: ISEAS; 2018: 140–163.
Burhani AN. Lessons from Madura: NU, conservatism, and the
presidential election. ISEAS Perspective, No. 72, 10 September
Burhani AN. Ormas-ormas Islam di Indonesia: sejarah dan
karakteristik. Dalam Azra A, Abdullah T, Burhanuddin J, editor.
Sejarah kebudayaan Islam di Indonesia: Institusi dan Gerakan,
Jilid 3. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat
Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
: 223–247.
Burhani AN dan D. Simandjuntak. Enticing (and splitting) the
conservative votes? Ma’ruf Amin as Jokowi’s 2019 Vice-Presidential
Candidate. ISEAS Perspective No. 51, 4 September 2018.
Wirth L. Morale and minority groups. American Journal of Sociology
; 47(3): 415.
Wirth L. The problem of minority groups. Dalam Linton R, editor.
The science of man in the world crisis. New York: Columbia
University Press; 1945: 348.
Burhani AN. Kelompok minoritas sebagai kategori Mustadh’afin.
Suara Muhammadiyah, 06 / 104 | 16–31 Maret 2019: 44–45.
Berbrier M. Why are there so many ‘minorities?’. Contexts: Understanding
People in Their Social Worlds 2004; 3(1): 41.
Killian LM. What or who is a ‘minority’? Michigan Sociological
Review 1996; No. 10: 18–31.
Ku?nkler Mdan Sezgin Y. Regulation of religion and the religious:
the politics of judicialization and bureaucratization in India and
Indonesia. Comparative Studies in Society and History 2014;
(2): 448–478.
Myers T. Slavoj z?iz?ek. London and New York: Routdledge; 2003:
Erikson TH. Globalization: the key concepts. Oxford: Berg.;
: 14.
Ang I. Beyond unity in diversity: cosmopolitanizing identities in
a globalizing world. Diogenes 2014; 60(1): 10–20.
Juergensmeyer M. Terror in the mind of god: the global rise of religious
violence. Berkeley: University of California Press; 2000.
Karner C, Aldridge A. Theorizing religion in a globalizing world.
International Journal of Politics, Culture, and Society 2004;
(1–2): 5–32.
Burhani AN. Ethnic minority politics in Jakarta’s Gubernatorial
Election. ISEAS Perspective No. 39, 9 June 2017.
Bhatt C. Hindu nationalism: origins, ideologies and modern
myths. Oxford: Berg; 2001: 1.
Said EW. Orientalism. New York: Vintage Books; 1979.
Mu’ti A dan Burhani AN. The limits of religious freedom in
Indonesia:
with reference to the first pillar Ketuhanan Yang Maha
Esa of Pancasila. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies
; 9(1): 111–134.
Frend W.H.C. Persecution. Dalam: Eliade M, Adams CJ, editor.
The encyclopedia of religion, vol. 11. New York: Macmillan;
: 255.
Burhani AN. Hating the Ahmadiyya: the place of heretics in
contemporary Indonesian Muslim society. Contemporary Islam
; 8(2): 133–152.
Burhani AN. Toleransi. Analisis Budaya, Kompas, 25 Juli 2020,
Burhani AN. The banning of Hizbut Tahrir and the consolidation
of democracy in Indonesia. ISEAS Perspective No. 71, 19 September
Burhani AN. Al-Tawassu? wa-l I‘tid?l: the NU and moderatism
in Indonesian Islam. Asian Journal of Social Science 2012; 40(5–
: 564–81.
Burhani AN. Delimited pluralisme: kajian sikap pemerintah dan
masyarakat terhadap agama lokal di Indonesia. Jurnal Character
Building 2005; 2(1): 41–50.
Burhani AN. Melintasi batas identitas dan kesarjanaan: studi
tentang Ahmadiyah di Indonesia. Jurnal Harmoni 2017; 16(2):
–271.
Kurtz LR. The politics of heresy. American Journal of Sociology
; 88(6): 1085–1115.
Burhani AN. When muslims are not muslims: the Ahmadiyya
Community and the discourse on heresy in Indonesia. Ph.D. Thesis,
University of California, Santa Barbara; 2013.
Gualtieri AR. Conscience and coercion: Ahmadi Muslims and
Orthodoxy in Pakistan. Montreal: Guernica; 1989.
Kurzman, C, editor. Modernist Islam, 1840–1940: a sourcebook.
Oxford: Oxford University Press; 2002.
Erikson KT. Wayward puritans: A Study in the sociology of deviance.
New York: John Wiley and Sons; 1966.
Burhani AN. Muhammadiyah berkemajuan: pergeseran dari puritanism
ke kosmopolitanisme. Bandung: Mizan; 2016.
Burhani AN. Muhammadiyah Jawa. Jakarta: Al-Wasath; 2010.
Burhani AN. Muhammadiyah, Dalam: Oxford Islamic Studies
Online; 2019. http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/
t343/e0296.
Burhani AN. Kitab Kuning dan Kitab Suci: membaca al-Jabiri
dengan perspektif NU dan Muhammadiyah. Jurnal Masyarakat
Indonesia; 2015, 41(1/June): 29–42.
Burhani AN. Defining Indonesian Islam: an examination of the
construction of national Islamic identity of traditionalist and modernist
muslims. Dalam: Burhanuddin J, van Dijk C, editor. Islam
in Indonesia: contrasting images and interpretations. Amsterdam:
Amsterdam University Press dan ICAS; 2013: 25–48.
Burhani AN. Pluralism, liberalism and islamism: religious outlook
of Muhammadiyah. Studia Islamika 2018; 25(3): 433–470.